Brebes – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Korps Suka Rela (KSR) PMI dan Pecinta Alam Muhadi Setiabudi (Palamust) bersama serta relawan menyalurkan bantuan peduli bencana yang di kumpulkan dari sumbangan sivitas akademika di lingkungan Universitas Muhadi Setiabudi. Kabupaten Brebes mengalami bencana alam banjir di 6 Kecamatan dan longsor di Kecamatan Salem, Brebes, Jawa Tengah. Jum’at (01/03/2024).
Kecamatan Brebes ada beberapa desa yang terdampak banjir seperti Desa Pemaron, Lengkong, Terlangu, Kecamatan Wanasari ada beberapa desa yang terdampak. Seperti Desa Sidamulya, Glonggong, Jagalampeni, Sisalam. Di Kecamatan Songgom ada juga yang terendam yakni Desa Wanacala. Kecamatan Larangan ada Desa Kedungbokor, Walahar dan Rengaspendawa. Sementara di Kecamatan Salem, banjir juga menggerus dan mengakibatkan longsor di ruas jalan penghubung Desa Ciputih dan Gandoang. Bencana banjir kali ini akibat luapan Kali Pemali yang debitnya mengalami peningkatan. Jadi, limpas ke jalan dan merendam pemukiman warga.
Jalan penghubung antara Desa Citimbang dan Desa Gunung Sugih longsor tergerus air hujan, hujan dengan intensitas tinggi dari pukul 21.00 hingga pagi hari. Jalan sepanjang 80 meter dengan lebar 4 meter terputus dan longsor kebawah sekitar 50 meter.
Menurut Kepala Desa Citimbang Idi Sutiono mengatakan bahwa 667 KK dari 1.971 Jiwa didesanya kini terisolir akibat jalan aspal tersebut putus. Dari jumlah jiwa yang nyata, ada 1.850 jiwa yang terisolir di Desa Citimbang.
Selain Desa Citimbang, juga dampak yang sama dirasakan oleh Desa Gunung Sugih yang bersebelahan dengan Desa Citimbang.
Kepala Desa Ciputih Slamet Becco mengungkapkan keluhannya kepada Komandan KSR PMI UMUS Khaerul Anam bahwa putusnya jalan penghubung Citimbang-Gunung Sugih sangatlah vital, sebab perekonomian warga tersendat.
“Ada 4 titik irigasi tersier yang rusak akibat longsoran, dan warga harus mengeluarkan biaya transportasi lebih, sebab harus memiliki 2 unit kendaraan roda dua, satu ditaruh diujung desa Citimbang, dan yang satunya diseberang Desa Gunung Sugih”. papar Kades Gunung Sugih.
“Alhamdulillah, mahasiswa mau hadir bersama rombongan sudah mengupayakan donasi untuk warga dan memberikan pelayanan pengecekan kesehatan warga”. imbuhnya.
“Kebutuhan mendesak dilokasi longsor diantaranya Lampu Cell Solar Otomatis, Pemdes, Obat-obatan, sembako dan susu untuk bayi dan anak-anak”. ungkapnya
Kehadiran mahasiswa melalui UKM KSR dan Palamust merupakan keharusan dari Unit Kegiatan mereka, yakni penanggulangan dan mitigasi bencana. Anggota ukm tersebut secara suka rela dan iklas untuk turut aktif dalam setiap kebencanaan. di lokasi banjir kali ini mahasiswa membantu mendirikan dapur lapangan dan distribusi logistik ke para korban baik di pos pengusian maupun ke rumah warga yang tetap bertahan di rumah mereka. bantuan lain yang diberikan mahasiswa adalah pemeriksaan kesehatan kepada para korban, pemeriksaan meliputi cek tensi, kolesterol, dan gula darah.
Tidak hanya pengobatan gratis, UKM KSR dan Palamust juga membantu tim SAR dalam melakukan evakuasi warga korban banjir saat rumahnya terendam dikepung banjir.