UMUS#1000Mahasiswa

UMUS DAN BANK INDONESIA KOLABORASI EDUKASI EKONOMI

BANK Indonesia (BI) Perwakilan Cabang Tegal kembali berkolaborasi dengan UMUS dalam mensosialisasikan berbagai kebijakan dan meningkatkan literasi masyarakat khususnya generasi muda tentang digitalisasi keuangan, Keuangan Syariah dan Perlindungan Konsumen. Kolaborasi ini dalam bentuk seminar dengan menghadirkan sejumlah narasumber yang berkompeten dan diikuti ratusan mahasiswa serta para dosen, dan pelaku UMKM

Seminar yang mengusung tema “Edukasi Keuangan Syariah, Qris dan Perlindungan Konsumen” ini dibuka oleh Wakil Rektor III UMUS, Wadli, S.TP., M.Si. Rabu (8/5/2024), di Gedung Auditorium UMUS.

Dalam seminar, Kepala Unit Pelaksana Pengembangan UMKM, Keuangan Inklusif dan Syariah Ibu Liana Ciptowati, memaparkan berbagai kebijakan dan perkembangan tentang keuangan syariah dengan segala aspeknya. Kemudian untuk menambah pengkayaan ilmu pengetahuan dan informasi terkait digitalisasi keuangan, seminar ini menghadirkan narasumber dari Asisten Analis Unit Data Statistik dan Kehumasan

“Kegiatan ini sebagai bagian dari upaya untuk mewujudkan visi Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) 2025. Visi SPI ini memerlukan dukungan dari semua stakeholders dan dukungan inovasi bagi pengembangan ekonomi serta keuangan digital. Karena itu, peningkatan literasi keuangan bagi masyarakat khususnya di kalangan akademisi dan mahasiswa merupakan suatu langkah strategis yang terus kita laksanakan,” ujar Liana.

Dijelaskan, digitalisasi merupakan game changer untuk membangun akses keuangan yang lebih inklusif. Pandemi Covid-19 telah menghadirkan momentum untuk mengadopsi dan mempercepat digitalisasi dan memanfaatkannya dalam transaksi dan aktivitas ekonomi kita. Oleh sebab itu, sinergi yang disertai inisiatif Fintech maupun pelaku keuangan digital lokal sangat diperlukan untuk mendorong ekonomi berkelanjutan dan membangun ekonomi Indonesia yang tangguh.

“Ada tiga inisiatif pembayaran digital BI bersama industri nasional sebagai tindak lanjut untuk mewujudkan visi SPI 2025, yaitu QRIS, BI-FAST dan SNAP. Tiga inisiatif ini telah menjadi langkah penting bagi perluasan akases pembayaran untuk seluruh masyarakat,” tutur Darjana.

Kemudian tambah Liana, untuk mengakselerasi ekonomi digital dan ekosistem keuangan terintegrasi, BI menghadirkan tiga komitmen. Pertama, reformasi regulasi untuk mempercepat konsolidasi atas industri pembayaran yang sehat, kompetitif dan inovatif. Kedua, mengembangkan infrastruktur pembayaran yang sarat akan interopabilitas, interkoneksi, dan intergrasi. Dan ketiga, mengembangkan praktik pasar yang aman, efisien, dan seimbang.

Wakil Rektor III UMUS  Wadli, S.TP., M.Si., menyambut baik kolaborasi dan sinergi yang dilakukan BI Perwakilan Cabang Tegal dengan UMUS dalam upaya meningkatkan literasi keuangan digital melalui seminar dan talkshow ini.

Melalui seminar ini diharapkan lebih meningkatkan literasi keuangan digitital di kalangan akademisi dan mahasiswa yang untuk kemudian dapat mentransformasi pengetahuannya kepada seluruh elemen masyarakat melalui berbagai kegiatan pengabdian, sehingga literasi keuangan digitital dan ekosistem keuangan terintegrasi semakin meluas khususnya di Kabupaten Brebes

Wakil Rektor sangat mengapresiasi tiga inisiatif BI untuk membangun akses keuangan yang lebih inklusif dengan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), penyediaan infrastruktur sistem pembayaran ritel nasional (BI-FAST) dan Standar Nasional Open Application Programing Interface (API) yang disebut SNAP. Sebab tiga inisiatif  ini terbukti telah mampu memberikan kemudahan dan perluasan akases pembayaran untuk seluruh masyarakat.

Wakil Rektor menghimbau seluruh mahasiswa, generasi muda agar memiliki pemahaman dan literasi digitalisasi keuangan yang mumpuni, lalu kemudian menyebarluaskannya kepada masyarakat. Sebab, digitalisasi telah memungkinkan kita untuk memiliki kegiatan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan, serta mampu mengurangai ketimpangan.

“Adik-adik mahasiswa harus memanfaatkan betul seminar dan talkshow ini untuk menambah wawasan tentang digitalisasi keuangan. Sebab, digitalisasi telah memungkinkan kita untuk memiliki kegiatan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” ujar Wadli, seraya menekankan bahwa untuk memetik manfaat dari ekosistem ekonomi dan keuangan digital ini salah satu kuncinya adalah sinergi dan kolaborasi antara otoritas dan dunia industri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× Penerimaan Mahasiswa Baru 2025