
Pemerintah Kabupaten Brebes mengambil langkah ambisius dalam mengatasi persoalan sampah dengan merencanakan pembangunan pabrik pengolahan sampah senilai Rp 4,4 triliun.
Proyek kolosal ini merupakan hasil kerja sama antara Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Brebes dengan pihak swasta, PT TRIBALIV, dan dirancang sebagai solusi strategis yang modern, berkelanjutan, dan bernilai ekonomi.
Inti dari proyek ini adalah penerapan Sistem Biogas sebagai teknologi utama pengolahan sampah. Untuk menjamin landasan ilmiah yang kuat dan mempercepat implementasi, Pemkab Brebes melibatkan pakar dari dunia akademik.
Salah satu tokoh sentral dalam kolaborasi ini adalah Prof. Dr. Drs. Pranoto, M.Sc, seorang Ahli Lingkungan dari Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes. Prof. Pranoto dan timnya akan berkolaborasi dengan Guru Besar Bio Molekul dari Universitas Airlangga Surabaya dalam pengembangan dan pendampingan teknologi biogas.

Keterlibatan UMUS ini menggarisbawahi komitmen Pemkab Brebes untuk mengintegrasikan keahlian lokal dalam proyek energi terbarukan ini.
ESEM_UMUS: Solusi Sampah di Daerah Terpencil Berbasis Pemberdayaan
Menyadari bahwa pabrik utama mungkin sulit menjangkau wilayah terpencil, Prof. Pranoto dan UMUS turut mengembangkan model solusi unik yang diberi nama EDU-SEMESTA UMUS (ESEM_UMUS). Model ini dirancang khusus untuk pemberdayaan dan edukasi masyarakat, memfokuskan pengolahan sampah sesuai karakteristik lokal dan potensi ekonomi desa.
“ESEM_UMUS adalah upaya membawa solusi pengelolaan sampah langsung ke tingkat desa, menjadikannya bagian dari kemandirian ekonomi masyarakat,” ujar Prof. Pranoto.
Model ESEM_UMUS memiliki dua inovasi utama yang menjadi percontohan:
• Pengolahan Sampah Organik (PAS-PROBIOTIK): Sampah organik diolah menjadi pakan ternak dan pupuk organik menggunakan teknologi probiotik yang ramah lingkungan dan sangat aplikatif di tingkat desa.
• Pengolahan Sampah Anorganik: Sampah plastik dikonversi menjadi bahan bakar minyak (BBM) setara Pertalite. Teknologi konversi ini berpotensi besar memperkuat kemandirian energi di tingkat lokal.

Desa Dukuhjeruk Jadi Pilot Project Kemandirian Sampah
Desa Dukuhjeruk, Kecamatan Banjarharjo, telah dipilih sebagai lokasi percontohan (pilot project) untuk implementasi model ESEM_UMUS. Di desa ini, akan dilakukan implementasi teknologi PAS-Probiotik, pengolahan plastik menjadi BBM skala desa, serta kegiatan edukasi, pelatihan, dan pemberdayaan komunitas. Hasil dari percontohan ini akan menjadi dasar penyusunan model replikasi yang berkelanjutan untuk diterapkan di desa-desa lain di Brebes.
Gabungan antara pembangunan pabrik pengolahan sampah senilai Rp 4,4 triliun dan implementasi ESEM_UMUS di daerah terpencil diharapkan menghasilkan solusi komprehensif. Selain mengatasi pencemaran, proyek ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat desa, mencapai kemandirian energi lokal, dan meningkatkan ekonomi sirkular di Kabupaten Brebes.