Universitas Muhadi Setiabudi

UMUS Bekali Mahasiswa dengan Semangat Kolaborasi dan Inovasi

 Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) secara resmi memulai rangkaian kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2025 dengan menggelar pembekalan wajib bagi mahasiswa peserta KKN, Rabu (9/7), bertempat di Gedung Auditorium UMUS.

Mengusung tema “KKN Kampus Berdampak: Kolaborasi Inovatif untuk Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan”, pembekalan ini menghadirkan berbagai narasumber dari instansi perencanaan pembangunan daerah, di antaranya Kepala Baperlitbangda Kabupaten Brebes, Tegal, Pemalang, dan Cirebon. Para mitra ini menyampaikan potensi lokal, prioritas pembangunan, serta tantangan sosial yang bisa dijadikan ruang kontribusi mahasiswa.

Kepala LPPPM UMUS, Prasetyo Yuli Kurniawan, M.Pd., menyampaikan bahwa KKN bukan sekadar kewajiban akademik, melainkan medan pengabdian yang menguji kepedulian, kreativitas, dan tanggung jawab sosial mahasiswa. Sementara itu, Ketua Panitia KKN, Wahidin, S.T., M.T., menekankan pentingnya kedisiplinan, komunikasi dengan warga, serta kerja sama tim selama berada di lokasi.

Selain materi tematik, peserta juga dibekali dengan informasi teknis seputar mekanisme pelaksanaan KKN, pelaporan, serta luaran akademik yang harus dicapai.

Dengan pembekalan ini, mahasiswa UMUS diharapkan siap menjadi agen perubahan yang tidak hanya hadir di tengah masyarakat, tetapi juga meninggalkan jejak kebermanfaatan melalui program kerja yang kontekstual dan berkelanjutan.

Mahasiswa UMUS Dukung Pemkab Brebes Menuju IGA 2025: Sinergi Kampus dan Pemerintah Dorong Inovasi Pelayanan Publik

Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes terus memperkuat perannya dalam mendukung pembangunan daerah berbasis inovasi. Sebanyak 20 mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMUS dilibatkan dalam program magang strategis bersama Pemerintah Kabupaten Brebes sebagai bagian dari persiapan menghadapi Innovative Government Award (IGA) 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Dalam kegiatan yang berlangsung di Kantor Bapperida Kabupaten Brebes ini, para mahasiswa mendapat pengarahan serta tugas pokok yang akan dikerjakan nanti langsung disampaikan dari sejumlah pejabat kunci yang hadir, yakni:
Drs. Apriyanto Sudarmoko, Kepala Bapperida Kabupaten Brebes, M. Agus Yulianto, S.T., M.T., Fungsional Peneliti Ahli Muda Bapperida, Ira Amanda Hirbasari, S.E., M.Si, Fungsional Peneliti Ahli Pertama, Fitri Susiyanti, S.Si., M.Sc, Fungsional Peneliti Ahli Pertama Bapperida Kabupaten Brebes.

Mereka memberikan arahan strategis terkait mekanisme pengumpulan data inovasi daerah, teknis penulisan narasi inovasi, serta peran penting kolaborasi dengan mahasiswa dalam mendokumentasikan praktik-praktik inovatif yang telah berjalan di berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Kepala Humas UMUS, yang mewakili Dekan FEB UMUS Dumadi,MM dalam kegiatan ini, menyampaikan bahwa keikutsertaan mahasiswa merupakan bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), di mana kegiatan magang terstruktur dikonversikan ke dalam penilaian akademik.

“Kami melihat ini bukan sekadar magang, tetapi bentuk kolaborasi aktif dalam mendukung tata kelola pemerintahan yang inovatif. Mahasiswa tidak hanya belajar, tetapi juga berkontribusi,” tegasnya.

Sementara itu, Drs. Apriyanto Sudarmoko, Kepala Bapperida Kabupaten Brebes,., yang juga memantau jalannya program ini, menyatakan bahwa sinergi dengan perguruan tinggi seperti UMUS memperkuat kapasitas daerah dalam mengikuti IGA, terutama dari sisi penyusunan data dan narasi inovasi yang menjadi indikator penting dalam penilaian.

“Mahasiswa UMUS memberi energi baru bagi tim kami. Mereka membantu mempercepat proses dokumentasi dan memperkaya perspektif dalam penyusunan laporan inovasi,” ungkapnya.

Dalam kesempatan terpisah, Rektor Universitas Muhadi Setiabudi, Dr. Roby Setiadi, M.M., turut menyampaikan apresiasinya terhadap kerja sama yang terjalin antara UMUS dan Pemerintah Kabupaten Brebes.

“Kami sangat menghargai kepercayaan Pemkab Brebes. Ini adalah realisasi konkret dari kerja sama kelembagaan yang telah terbangun, sekaligus sarana aktualisasi peran akademisi dalam mendukung tata kelola pemerintahan yang responsif dan inovatif,” tutur Rektor.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya memperoleh pengalaman empiris di bidang pemerintahan dan inovasi publik, tetapi juga menjadi bagian dari upaya kolektif untuk membawa Kabupaten Brebes meraih prestasi dalam IGA 2025. Kolaborasi semacam ini menjadi wujud nyata penguatan peran perguruan tinggi dalam menciptakan ekosistem inovasi daerah yang berkelanjutan

UMUS Brebes Selenggarakan Pelatihan Penulisan Artikel untuk Jurnal Internasional Bereputasi: Hadirkan Guru Besar dan Pakar Publikasi

Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes melalui Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Publikasi Ilmiah (LPPPM) sukses menyelenggarakan Pelatihan Penulisan Artikel untuk Publikasi di Jurnal Internasional Bereputasi, yang digelar di Ruang Senat Pascasarjana UMUS dan diikuti oleh seluruh dosen dari berbagai program studi. Kegiatan ini menjadi bagian penting dalam upaya penguatan budaya akademik dan peningkatan kapasitas publikasi ilmiah di lingkungan kampus.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor I, Dr. Moh. Toharudin, M.Pd., yang hadir mewakili Rektor UMUS. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya peningkatan kualitas riset dan publikasi dosen sebagai bagian dari reputasi institusi di tingkat nasional dan internasional.

“Dosen-dosen UMUS harus mulai menancapkan jejak akademiknya dalam jurnal-jurnal bereputasi. Ini bukan hanya prestise, tetapi bentuk kontribusi ilmiah yang nyata,” ujarnya.

Acara menghadirkan dua narasumber utama, yakni para guru besar Universitas Muhadi Setiabudi yang telah berpengalaman dalam publikasi internasional. Prof. Dr. Mutamimah, SE, M.Si. membawakan materi tentang strategi penulisan artikel ilmiah yang berbasis riset kuat dan berpeluang tinggi diterima di jurnal bereputasi. Ia menekankan pentingnya state of the art, research gap, dan penggunaan referensi primer yang aktual.

Sesi kedua disampaikan oleh Prof. Dr. Edy Supriyanto, M.Si., yang mengupas secara praktis proses write and publish, mulai dari pemilihan jurnal, pemahaman sistem peer-review, hingga cara menyikapi revisi dan penolakan dalam proses publikasi. Beliau juga mengingatkan pentingnya konsistensi dan integritas dalam menulis artikel ilmiah.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Prof. Pranoto, M.Sc., guru besar UMUS sekaligus Staf Ahli Rektor, yang memberikan dukungan penuh terhadap pelatihan ini. Dalam arahannya, Prof. Pranoto menegaskan bahwa publikasi ilmiah adalah bagian dari jati diri dosen sebagai ilmuwan dan pendidik. “Budaya menulis dan publikasi harus menjadi napas akademik kita. UMUS harus tampil aktif dalam peta keilmuan global,” tegasnya.

Wakil Rektor II, Otong Syaeful Bachri, MM., juga memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini, dan menyampaikan harapan agar pelatihan ini menjadi pemicu semangat produktivitas riset dan publikasi seluruh sivitas akademika UMUS.

Kegiatan ini diprakarsai oleh Ketua LPPPM UMUS, Prasetyo Yulikurniawan, M.Pd., yang menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari roadmap strategis LPPPM untuk mendorong publikasi dosen di jurnal bereputasi internasional.

Seluruh rangkaian acara dipandu dengan apik oleh Andi Yulianto, S.Si., MM., yang bertindak sebagai moderator. Dengan gaya penyampaian yang lugas dan komunikatif, ia berhasil menghidupkan suasana diskusi serta menghubungkan peserta dengan para narasumber secara aktif dan interaktif.

Acara ditutup dengan sesi diskusi mendalam, di mana para dosen peserta menyampaikan berbagai pertanyaan dan pengalaman terkait tantangan menulis artikel ilmiah. Suasana berlangsung penuh antusiasme, menandai semangat baru dalam membangun UMUS sebagai kampus yang unggul dalam publikasi dan kontribusi keilmuan global.

Kemenkum Jateng Jajaki Kerja Sama dengan UMUS Brebes: Dorong Sinergi Tri Dharma dan Penguatan Hak Kekayaan Intelektual

Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes menerima kunjungan dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum (Kemenkum) Provinsi Jawa Tengah dalam rangka penjajakan kerja sama awal di bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya terkait penguatan literasi hukum dan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di lingkungan kampus.

Rombongan Kemenkum dipimpin oleh Hasmi Saefi, S.H., M.H. (Humas Kanwil Kemenkum Jateng) dan Dr. Tri Junianto, S.H., M.H. (Analis Kekayaan Intelektual Kanwil Kemenkum Jateng). Keduanya disambut langsung oleh Rektor UMUS, Dr. Roby Setiadi, M.M., didampingi Wakil Rektor III, Muhamad Hasdar, S.Pt., M.Sc.

Pertemuan berlangsung di ruang rektorat UMUS Brebes dalam suasana penuh antusiasme kolaboratif. Agenda utama mencakup penjajakan pembentukan Pojok HKI, pelatihan penyusunan permohonan paten, pendampingan pendaftaran hak cipta, serta kegiatan sosialisasi hukum untuk mahasiswa dan dosen.

“Kami sangat mengapresiasi kunjungan ini sebagai langkah awal yang baik. Harapan kami, ke depan terbangun kerja sama tripartit antara Kemenkum Provinsi Jawa Tengah, Universitas Muhadi Setiabudi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten Brebes. Sinergi ini akan memperkuat ekosistem inovasi yang berbasis hukum dan pengabdian masyarakat,” ungkap Rektor UMUS, Dr. Roby Setiadi, M.M.

Dalam diskusi, Dr. Tri Junianto, S.H., M.H. menyampaikan bahwa banyak karya akademik, riset mahasiswa, dan produk inovatif dari kampus yang belum terlindungi secara hukum. Oleh karena itu, Kemenkum sangat terbuka untuk memberikan pendampingan teknis agar hasil inovasi sivitas akademika dapat didaftarkan sebagai paten, hak cipta, atau merek dagang.

Senada, Hasmi Saefi, S.H., M.H. menekankan pentingnya pendekatan edukatif kepada generasi muda dalam membangun kesadaran hukum dan penghargaan terhadap hak kekayaan intelektual sebagai pilar utama ekonomi kreatif dan daya saing nasional.

Kegiatan ini merupakan tahap awal menuju kolaborasi lebih luas. Rencananya akan ditindaklanjuti dengan penyusunan nota kesepahaman (MoU) dan rangkaian kegiatan bersama, seperti sosialisasi HKI, pendampingan pendaftaran hak kekayaan intelektual, serta program pengabdian hukum kepada masyarakat lokal.

UMUS Brebes terus menunjukkan komitmennya sebagai kampus yang inovatif, kolaboratif, dan responsif terhadap isu-isu strategis nasional, khususnya dalam bidang hukum, riset, dan pengembangan masyarakat.

Pelatihan Pengolahan Sampah di UMUS: Edukasi Lingkungan dan Inovasi Energi Terbarukan

Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes menyelenggarakan Pelatihan Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik, sebagai bentuk nyata kontribusi kampus dalam penguatan literasi lingkungan dan solusi berbasis inovasi. Kegiatan ini berlangsung di Aula Rektorat UMUS dan dibuka secara resmi oleh Rektor UMUS, Dr. Roby Setiadi, M.M.

Dalam sambutannya, Dr. Roby menyampaikan bahwa pengelolaan sampah tidak hanya soal kebersihan, tapi juga tentang ekonomi hijau, teknologi ramah lingkungan, dan kesadaran kolektif masyarakat.

“Kampus hadir untuk menjembatani ilmu dan aksi nyata di lapangan. Pelatihan ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran ekologis yang berdampak langsung bagi masyarakat,” ujarnya.

Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Rektor III, Mohammad Hasdar, M.Sc., Ph.D., Dekan Fakultas Teknik Sipil, Dr. Abdul Hamid, M.T., serta Kepala LPPPM, Prasetyo Yulikurniawan, M.Pd. Sementara dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Brebes, hadir Ibu Andriyani, S.Sos., M.M., selaku Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3, dan Pengendalian Pencemaran.

Pelatihan ini menghadirkan materi seputar pembuatan eco-enzym, pengolahan sampah melalui pirolisis, serta pemanfaatan limbah organik menjadi pupuk dan produk bernilai ekonomis. Selain itu, peserta juga diperkenalkan dengan teknologi terbaru berupa mobil berbahan bakar hidrogen, sebagai inovasi transportasi berbasis energi terbarukan.

Acara ini diikuti oleh peserta dari empat kecamatan, yakni Kecamatan 4, Losari, Wanasari, dan Bulakamba, yang terdiri dari mahasiswa, pegiat lingkungan, serta perwakilan perangkat desa. Mereka tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, baik sesi teori maupun praktik.

Ibu Andriyani dalam sambutannya mengapresiasi langkah UMUS yang turut aktif dalam edukasi lingkungan. “Pelatihan seperti ini sangat penting untuk memperluas cakupan gerakan pengurangan sampah dari sumbernya. Kolaborasi kampus dan pemerintah menjadi kunci,” tuturnya.

Dengan semangat kolaborasi dan edukasi, pelatihan ini diharapkan menjadi awal dari tumbuhnya ekosistem masyarakat yang peduli dan mandiri dalam mengelola sampah, sekaligus mendorong terciptanya lingkungan yang bersih, sehat, dan produktif. 

Latsama PMR Wira 2025: UMUS Brebes Jadi Tuan Rumah Ajang Soliditas dan Kemanusiaan Pelajar Se-Karesidenan Pekalongan

Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes kembali menunjukkan peran aktifnya sebagai kampus yang berdampak melalui penyelenggaraan Latihan Bersama (Latsama) PMR Wira 2025, yang dilaksanakan selama dua hari, Jumat–Sabtu, 3–4 Juli 2025. Bertempat di lingkungan kampus UMUS Brebes, kegiatan ini diikuti oleh ratusan pelajar dari SMA, SMK, dan MA sederajat se-Karesidenan Pekalongan.

Kegiatan ini merupakan program rutin tahunan yang digagas oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Korps Sukarela (KSR) UMUS Brebes sebagai bentuk kontribusi nyata dalam membangun karakter pelajar yang tanggap, peduli, dan berjiwa kemanusiaan.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Muhamad Hasdar, S.Pt., M.Sc., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh peserta dan panitia.

“Kami bangga UMUS dipercaya menjadi tuan rumah Latsama 2025. Kegiatan ini bukan hanya mempertemukan pelajar lintas sekolah, tetapi juga memperkuat nilai-nilai kemanusiaan yang menjadi fondasi penting dalam membentuk generasi bangsa yang berempati dan siap membantu sesama,” ujarnya.

Lebih lanjut, beliau menegaskan bahwa kegiatan seperti ini merupakan bentuk nyata dari semangat “Kampus Berdampak”, di mana universitas berkontribusi tidak hanya di bidang akademik, tetapi juga sosial kemasyarakatan.

Turut memberikan dukungan dan pembinaan dalam kegiatan ini, Elsara Khairun Nisa, M.Pd., selaku Pembina UKM KSR UMUS Brebes, menyatakan kebanggaannya atas antusiasme para peserta dan semangat kepanitiaan dari mahasiswa. “Latsama bukan hanya latihan teknis, tapi ruang pembelajaran nilai. Anak-anak belajar tentang solidaritas, respon kemanusiaan, dan kepemimpinan dalam suasana kebersamaan,” ungkapnya.

Kegiatan Latsama tahun ini memuat berbagai sesi edukatif seperti pelatihan pertolongan pertama, manajemen bencana, evakuasi darurat, edukasi kesehatan remaja, serta simulasi aksi kemanusiaan. Interaksi lintas sekolah memperkaya pengalaman peserta dan membuka jejaring kolaboratif antarunit PMR Wira di wilayah Karesidenan Pekalongan.

Ketua pelaksana kegiatan dari UKM KSR menyampaikan bahwa kegiatan ini disusun dengan semangat profesionalisme dan kerelawanan, sejalan dengan karakter mahasiswa UMUS yang adaptif dan kontributif.

Dengan suksesnya kegiatan ini, UMUS Brebes menegaskan kembali komitmennya sebagai Kampus Berdampak yang terus mendorong penguatan nilai kemanusiaan dan kepemimpinan sejak usia sekolah melalui kerja sama dan sinergi antar generasi muda.

Dari Kampus ke Industri: Mahasiswa FPIKES UMUS Brebes Dalami Proses Produksi Pangan di Indofood Cirebon

Dalam semangat Kampus Berdampak yang terus digaungkan Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes, Fakultas Pangan dan Ilmu Kesehatan (FPIKES) menggelar kunjungan industri ke PT Indofood CBP, Kabupaten Cirebon, pada Kamis, 3 Juli 2025.

Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa dari Program Studi S1 Teknologi Pangan dan S1 Gizi sebagai bagian dari penguatan pembelajaran berbasis pengalaman nyata (experiential learning), yang menjadi elemen penting dalam kurikulum Outcome-Based Education (OBE).

Kaprodi Teknologi Pangan, Abdul Bashar, S.TP., M.TP, menyatakan bahwa kunjungan ini merupakan implementasi nyata dari komitmen FPIKES dalam membekali mahasiswa dengan wawasan industri yang relevan dan aplikatif. “Semangat Kampus Berdampak bukan hanya slogan, tetapi kami wujudkan dalam bentuk nyata seperti kegiatan ini. Mahasiswa harus mampu menjembatani teori dengan praktik di lapangan,” ujarnya.

Turut mendampingi dalam kegiatan tersebut, Ir. Daryono, M.P., menyampaikan pentingnya mahasiswa memahami proses industri secara holistik. “Dari bahan baku hingga produk jadi, mahasiswa harus tahu titik kritis dan bagaimana prinsip-prinsip keamanan pangan dijalankan dengan disiplin tinggi,” jelasnya.

Sementara itu, Elsara Khairun Nisa, M.Pd., menambahkan bahwa kegiatan ini juga mendukung kompetensi mahasiswa Gizi dalam memahami proses pengolahan makanan instan secara langsung. “Anak-anak sangat antusias, mereka melihat bahwa ilmu yang mereka pelajari punya dampak nyata di dunia kerja,” ucapnya.

Selama kunjungan, mahasiswa disambut tim Indofood dengan paparan materi teknis yang mencakup sistem produksi, kontrol mutu, pemanfaatan teknologi modern, serta strategi efisiensi industri. Tak hanya itu, diskusi interaktif antara mahasiswa dan narasumber berjalan dinamis, memperlihatkan kesiapan mahasiswa FPIKES dalam mengintegrasikan pengetahuan akademik dengan dunia kerja.

Melalui kegiatan ini, FPIKES UMUS Brebes tidak hanya memperkuat keterampilan mahasiswa, tetapi juga membangun jejaring dan kolaborasi strategis antara kampus dan industri. Hal ini sejalan dengan visi UMUS Brebes untuk menjadi kampus yang berdampak luas secara sosial, akademik, dan profesional.

Semangat Kampus Berdampak yang terus digelorakan ini menjadi pengingat bahwa pendidikan tinggi harus hadir secara konkret dalam membentuk lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga siap memberi kontribusi bagi masyarakat dan dunia industri secara berkelanjutan

Ikuti Pelatihan Pengajaran BIPA bagi Pemula, UMUS berkomitmen Sungguh-sungguh Garap Program BIPA

Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA) Jawa Tengah menyelenggarakan Pelatihan Pengajaran BIPA Tingkat Pemula di  Balai Bahasa Jawa tengah, Semarang pada Selasa sampai dengan Kamis (1 – 3 Juli 2025).

“Acara ini berpusat pada metode pengajaran BIPA, pengembangan bahan ajar, evaluasi pembelajaran BIPA, dan pengajaran BIPA berbasis SKKNI,” tutur Dr. wati Istanti Ketua APPBIPA Jawa Tengah.

Acara ini dihadiri oleh 30 dosen dari 30 Universitas di Jawa Tengah, dan pegiat.Hany Uswatun Nisa, M.Pd Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UMUS menjadi salah satu peserta dalam acara tersebut.

Kegiatan ini digelar selama tiga hari, pada hari pertama peserta berdiskusi tentang materi Kompetensi Pedagogis, lanjut hari kedua tentang kompetensi industri, kompetensi diplomasi dan lintas budaya dalam pembelajaran BIPA. Dan hari ketiga materi wawasan keindonesiaan dalam pembelajaran BIPA.

Sebelum mengikuti bimbingan teknis di Balai Bahasa Jawa Tengah, sebelumnya sudah mengikuti pelatihan secara daring terkait pengalaman praktik mengajar BIPA, Sebanyak 21 mahasiswa asing dari Thailand, India, Madagaskar, Pakistana, Palestine, China India,dan Vietnam dihadirkan sebagai siswa pada kegiatan praktik tersebut.

“Kegiatan praktik ini bertujuan untuk memiliki pengalaman mengajar mahasiswa asing sebagai syarat untuk mengajar BIPA,” tutur Hany Uswatun Nisa, M. Pd.

“Bagi orang yang baru pertama kali mengajar BIPA, praktik mengajar tersebut memberikan pengalaman yang baru. Praktik mengajar bahasa Indonesia untuk mahasiswa asing harus didukung dengan metode dan teknik yang paling tepat berdasarkan pengetahuan awal mereka terhadap bahasa Indonesia. Saat praktik kemarin, ada mahasiswa asal India yang penguasaan kosakata bahasa Indonesianya masih sangat rendah sehingga saya harus berbicara dengan pelan agar dia mengerti,” kata Hany Uswatun Nisa, M. Pd.

Pengelolaan Sampah Tingkat Kecamatan Menuju Desa Mandiri Sampah

Sampah telah menjadi tantangan besar di tingkat desa dan kecamatan, khususnya di wilayah Kabupaten Brebes yang terus berkembang. Namun, tantangan ini dapat diubah menjadi peluang apabila pengelolaannya dilakukan secara partisipatif, sistematis, dan berkelanjutan.

Dalam kegiatan yang dihadiri oleh seluruh Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) se-Kecamatan di Kabupaten Brebes, dua narasumber kunci—Prof. Dr. Drs. Pranoto, M.Sc dari Universitas Muhadi Setiabudi dan Ibu Andriyani, M.Si, Kabid Pencemaran Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Brebes—menyampaikan urgensi transformasi tata kelola sampah dari tingkat kecamatan menuju terwujudnya Desa Mandiri Sampah.

Prof. Pranoto menegaskan bahwa pengelolaan sampah bukan hanya soal teknis pembuangan dan pengumpulan, tetapi merupakan bagian dari revolusi budaya.

“Kita perlu menanamkan nilai bahwa sampah adalah sumber daya, bukan masalah. Dengan pendekatan teknologi lokal dan edukasi berbasis masyarakat, desa bisa mandiri secara lingkungan dan ekonomi,” jelasnya.

Ia menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi tepat guna, seperti pengomposan, bank sampah, dan pemilahan dari rumah, yang semuanya bisa dikelola langsung oleh warga desa.

Sementara itu, Ibu Andriyani dari DLH menyoroti aspek regulatif dan kelembagaan. Menurutnya, sinergi antara pemerintah desa, kecamatan, dan kabupaten sangat penting.

“Kami mendorong desa-desa membentuk unit pengelola sampah yang terstruktur, serta menyusun Perdes (Peraturan Desa) untuk pengelolaan sampah yang adil dan berkelanjutan,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan bahwa Dinas Lingkungan Hidup siap mendampingi serta memfasilitasi pelatihan dan penyusunan dokumen teknis untuk pengelolaan sampah di tingkat lokal.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi praktik lapangan di Universitas Muhadi Setiabudi yang telah menjadi pionir dalam pengembangan eco-campus, Edu Semesta  dan teknologi pengolahan sampah skala mikro. Para kepala desa dan BPD melihat langsung praktik pengolahan sampah organik menjadi kompos dan sampah anorganik menjadi bahan daur ulang ekonomis. Pendekatan langsung ini membuka cakrawala baru bahwa teknologi pengelolaan sampah bukan sesuatu yang rumit, tetapi bisa diadopsi secara luas di tingkat desa.

Kegiatan ini menjadi momentum penting bahwa perubahan bisa dimulai dari desa. Dengan kepemimpinan yang kuat di tingkat kepala desa dan dukungan masyarakat, visi Desa Mandiri Sampah bukan hanya idealisme, tetapi menjadi agenda nyata menuju Brebes yang lebih bersih, sehat, dan berdaya secara ekologis.

UMUS Go Internasional: Perkuat Pembelajaran BIPA Lewat Kolaborasi dengan APPBIPA Jawa Tengah

Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes mengambil langkah besar dalam upaya mewujudkan visi go internasional dengan menjalin kolaborasi strategis bersama Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA) Jawa Tengah. Kegiatan ini difokuskan untuk memperkuat program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di UMUS.

Penjajakan kolaborasi ini dilakukan oleh Wakil Rektor 1 UMUS Dr. Moh Toharudin dengan Ketua APPBIPA Jawa Tengah, Dr. Wati Istanti, S.Pd., M.Pd.

Dr. Moh Toharudin dalam penyampaiannya menegaskan pentingnya kolaborasi ini bagi UMUS. “Kemitraan dengan APPBIPA Jawa Tengah adalah jembatan vital bagi kami untuk menarik lebih banyak mahasiswa internasional. Dengan program BIPA yang solid, kami yakin UMUS akan menjadi destinasi menarik bagi mereka yang ingin mendalami bahasa dan budaya Indonesia khususnya Budaya Jawa Tengah di Brebes sekaligus mengejar pendidikan tinggi berkualitas,” ujarnya.

Kolaborasi ini akan mencakup beberapa poin utama, di antaranya pengembangan kurikulum BIPA yang terstruktur di UMUS, program pelatihan dan sertifikasi bagi pengajar BIPA, penyelenggaraan seminar dan lokakarya bersama, serta promosi UMUS sebagai tujuan studi bagi penutur asing.

Sementara itu Dr. Wati Istanti menyambut baik inisiatif UMUS. “Kami sangat mengapresiasi semangat UMUS untuk berkolaborasi dalam pengembangan BIPA. APPBIPA Jawa Tengah siap mendukung UMUS dalam merancang kurikulum BIPA yang inovatif, menyediakan pelatihan bagi para pengajar, serta memfasilitasi promosi program ini ke jaringan luas kami, baik di tingkat nasional maupun internasional,” jelas Ketua APPBIPA Jateng.

Rektor UMUS Dr. Roby Setiadi, S.Kom., M.M., menyampaikan rasa syukurnya dengan penjajakan kolaborasi ini. “Ini adalah momen bersejarah bagi UMUS.”

Kolaborasi dengan APPBIPA Jawa Tengah bukan hanya tentang pengajaran bahasa, tapi juga tentang membuka jendela dunia bagi mahasiswa asing dan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia. Kami sangat antusias menyambut kolaborasi ini sebagai bagian dari komitmen UMUS menuju universitas yang mendunia. UMUS optimis dapat segera membuka pintu bagi mahasiswa internasional, memperkaya atmosfer akademik kampus dengan keragaman budaya, dan tentunya turut serta dalam mempromosikan bahasa dan budaya Indonesia di mata dunia. Langkah ini diharapkan menjadi tonggak penting bagi UMUS dalam perjalanannya menuju universitas yang semakin mendunia.

× Penerimaan Mahasiswa Baru 2025