Universitas Muhadi Setiabudi

UMUS Brebes Dorong Mahasiswa Melek Investasi Melalui Sekolah Pasar Modal Level 1

Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes kembali menunjukkan komitmennya dalam mencetak generasi muda yang melek finansial dengan mengadakan acara “Sekolah Pasar Modal Level 1” pada Senin, 22 September 2025.

Bertempat di Ruang Auditorium UMUS, kegiatan ini mengusung tema “Kenali Pasar Modal, Bangun Masa Depan dari Sekarang” dan dihadiri ratusan mahasiswa yang antusias.

Acara ini menghadirkan dua narasumber ahli di bidangnya, yaitu Mohammad Adi Windiarko, Executive Trainer dari Phintraco Sekuritas, dan Akhmad Nuranyanto, Deputi Kepala Wilayah Jawa Tengah 1 – KP BEI Jawa Tengah 1.

Keduanya berbagi pengetahuan mendalam tentang pentingnya berinvestasi sejak dini, khususnya di pasar modal. Sementara itu, posisi moderator diisi oleh Ashim Majduddin yang memandu jalannya diskusi dengan interaktif.

Dalam paparannya, Mohammad Adi Windiarko menekankan bahwa pasar modal tidak hanya untuk kalangan profesional, tetapi juga bisa diakses oleh mahasiswa.

“Berinvestasi di pasar modal memberikan kesempatan emas untuk mengembangkan aset dalam jangka panjang. Mulai saja dengan modal kecil dan kenali risikonya. Phintraco Sekuritas siap memfasilitasi mahasiswa yang ingin belajar dan memulai,” ujarnya.

Senada dengan hal tersebut, Akhmad Nuranyanto menambahkan bahwa edukasi adalah kunci utama. “Banyak orang ragu berinvestasi karena takut penipuan. Itulah mengapa literasi keuangan dan pemahaman akan pasar modal menjadi sangat penting. Kami di OJK terus berupaya memastikan ekosistem investasi di Indonesia aman dan terpercaya, sehingga masyarakat, termasuk mahasiswa, dapat berinvestasi dengan tenang,” jelas Akhmad.

Para peserta mendapatkan banyak manfaat dari kegiatan ini, di antaranya sertifikat, makanan ringan, serta ilmu yang sangat bermanfaat dan kesempatan untuk memperluas relasi. Untuk mempermudah mahasiswa memulai langkah investasi, panitia juga menyediakan pendaftaran pembukaan akun saham.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pintu gerbang bagi mahasiswa UMUS untuk terjun langsung ke dunia investasi yang legal dan terpercaya, sekaligus membangun kesadaran akan pentingnya perencanaan keuangan sejak muda.

Kegiatan ini mendapatkan apresiasi tinggi dari pihak universitas. Hendri Sucipto, M.M., salah satu dosen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMUS, menyampaikan dukungannya.

“Kami sangat bangga dengan inisiatif ini. Kegiatan seperti Sekolah Pasar Modal sangat penting untuk melengkapi teori yang didapat mahasiswa di bangku kuliah dengan praktik nyata. Ini adalah bekal berharga bagi mereka untuk menghadapi tantangan ekonomi di masa depan,” kata Hendri.

Ia menambahkan, investasi adalah bagian dari literasi keuangan yang wajib dikuasai generasi muda. “Tujuannya bukan hanya mencari keuntungan, tapi juga belajar mengelola risiko dan mengambil keputusan finansial yang cerdas.”

KKN UMUS Olah Bunga Telang Jadi Minuman Sehat, Dosen Pembimbing Dorong Pemanfaatan Potensi Lokal

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) menunjukkan inovasi nyata dalam pemberdayaan masyarakat dengan mengolah bunga telang menjadi produk minuman sehat yang kekinian. Kegiatan ini berlangsung di Desa Semaya, Kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang belum lama ini.

Bunga telang yang sebelumnya hanya dipandang sebagai tanaman hias, kini diolah menjadi minuman herbal menyegarkan seperti es teh bunga telang. Inisiatif mahasiswa KKN UMUS ini bertujuan untuk mengangkat potensi lokal sekaligus memberikan nilai tambah bagi masyarakat.

Dosen Pembimbing Lapangan, Bambang Irawan, M.Kom, menegaskan pentingnya penguatan inovasi berbasis potensi lokal. “Mahasiswa tidak hanya dituntut untuk berbaur dengan masyarakat, tetapi juga menghadirkan solusi kreatif yang mampu meningkatkan kesejahteraan warga desa. Bunga telang adalah contoh nyata bagaimana sumber daya lokal bisa dioptimalkan,” ujarnya.

Program ini melibatkan ibu-ibu PKK dan kelompok ibu rumah tangga setempat. Kolaborasi ini menghasilkan keterampilan baru dalam mengolah bunga telang menjadi teh herbal sehat. Aryanti, salah satu perwakilan PKK Desa Semaya, menyampaikan apresiasinya. “Kami sangat senang diajari cara membuat teh herbal dari bunga telang. Selain enak dan menyehatkan, kami juga bisa mencoba menjadikannya usaha rumahan,” ungkapnya.

Lebih jauh, produk minuman bunga telang hasil inovasi mahasiswa KKN UMUS telah berhasil lolos dalam Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW). Capaian ini menunjukkan bahwa produk tersebut memiliki kualitas dan potensi pengembangan yang berdaya saing.

Program KKN ini tidak hanya memperkenalkan manfaat kesehatan bunga telang, tetapi juga mengajarkan masyarakat cara mengolah dan mengembangkannya menjadi peluang usaha. Dengan demikian, kegiatan ini sejalan dengan visi UMUS dalam mencetak mahasiswa yang adaptif, inovatif, serta berkontribusi nyata dalam pengembangan masyarakat berbasis potensi lokal.

Dosen UMUS Berbagi Ilmu Pembelajaran Mendalam dalam Digitalisasi Pendidikan

Dosen dan Wakil Rektor 1 Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Dr. Moh Toharudin, M.Pd, menjadi narasumber dalam Workshop Pembelajaran Mendalam dalam Digitalisasi Proses Pendidikan. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dalam mengoptimalkan teknologi digital untuk proses belajar mengajar yang lebih efektif dan interaktif.

Workshop yang diselenggarakan oleh Direktorat Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia bekerjasama dengan DPR RI Komisi X H. Agung Widiantoro, S.J., M.Si diikuti oleh ratusan peserta darivkepala Sekolah dan Guru Sekolah Dasar pada Selasa, 16 September 2025.

Dalam paparannya, Dr. Moh Toharudin, M.Pd menyampaikan materinya secara komprehensif bagaimana integrasi pembelajaran mendalam dalam pengertian pedagogisnya dapat diterapkan dalam proses digitalisasi pendidikan di sekolah dasar. Pembelajaran mendalam di sini tidak hanya merujuk pada teknologi AI, tetapi juga pada metode pengajaran yang mendorong siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif, melampaui sekadar menghafal.
​Sistem pendidikan tradisional sering kali berfokus pada pembelajaran dangkal (surface learning), di mana siswa hanya menghafal fakta dan konsep tanpa pemahaman yang mendalam. Akibatnya, mereka kesulitan menerapkan pengetahuan tersebut dalam situasi dunia nyata. Hasil PISA (Programme for International Student Assessment) Tahun 2018 menunjukkan bahwa kemampuan literasi dan numerasi siswa Indonesia masih di bawah rata-rata OECD (Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan), yang mengindikasikan perlunya pergeseran paradigma pembelajaran.

​Digitalisasi pendidikan di sekolah dasar bukan hanya tentang menyediakan perangkat teknologi, tetapi juga tentang menciptakan ekosistem belajar yang adaptif, personal, dan relevan dengan kebutuhan abad ke-21. Dalam konteks ini, pembelajaran mendalam menawarkan kerangka kerja pedagogis yang kuat untuk mewujudkan tujuan tersebut. Dengan mengintegrasikan teknologi digital, guru dapat memfasilitasi pembelajaran yang berpusat pada siswa dan menumbuhkan keterampilan esensial seperti pemecahan masalah, komunikasi, dan kolaborasi.

Konsep Pembelajaran Mendalam dan Digitalisasi
​Secara konseptual, istilah pembelajaran mendalam memiliki dua makna yang berbeda namun saling terkait:

Pendekatan Pedagogis: Ini adalah makna yang ditekankan dalam konteks pendidikan. Pembelajaran mendalam adalah kerangka pembelajaran yang dirancang untuk mendorong siswa agar berpikir secara kritis dan analitis. Tujuannya adalah agar siswa mampu menghubungkan konsep dengan pengalaman pribadi, mengaplikasikan pengetahuan dalam konteks baru, dan menjadi pembelajar seumur hidup. Hal ini mencakup pembelajaran bermakna (meaningful learning), pembelajaran penuh perhatian (mindful learning), dan pembelajaran kolaboratif.

Teknologi AI: Dalam ranah kecerdasan buatan, pembelajaran mendalam (deep learning) mengacu pada algoritma yang mampu menganalisis data dalam jumlah besar dan belajar dari pola-pola yang kompleks, mirip cara kerja otak manusia. Sistem ini dapat digunakan untuk personalisasi pembelajaran, deteksi dini kesulitan belajar, dan otomatisasi evaluasi (Saputra, 2025).

Integrasi kedua konsep ini dalam digitalisasi pendidikan menciptakan sinergi yang kuat. Teknologi AI dapat berfungsi sebagai alat untuk memfasilitasi pendekatan pembelajaran mendalam, misalnya melalui sistem personalisasi yang menyajikan materi sesuai dengan kecepatan dan gaya belajar siswa.

​Manfaat Integrasi di Sekolah Dasar
​Penerapan pembelajaran mendalam yang didukung oleh digitalisasi dapat memberikan berbagai manfaat signifikan di sekolah dasar: ​Personalisasi Pembelajaran: Sistem berbasis AI dapat menganalisis data kinerja siswa dan mengidentifikasi kekuatan serta kelemahan mereka. Misalnya, jika seorang siswa kesulitan dengan konsep pecahan, sistem dapat secara otomatis merekomendasikan latihan interaktif atau video penjelasan tambahan. Ini memungkinkan setiap siswa belajar sesuai dengan kebutuhannya, bukan dengan pendekatan satu ukuran untuk semua.

Peningkatan Keterampilan Abad ke-21: Pembelajaran mendalam mendorong proyek-proyek yang membutuhkan pemikiran kritis, kreativitas, dan kolaborasi. Dengan memanfaatkan perangkat digital seperti papan tulis interaktif, aplikasi kolaborasi, dan platform berbasis proyek, siswa dapat bekerja sama untuk memecahkan masalah kompleks.

Hal ini selaras dengan upaya pemerintah untuk mendorong kemampuan literasi dan numerasi.
Akses ke Sumber Belajar yang Lebih Kaya: Digitalisasi membuka pintu bagi siswa untuk mengakses berbagai sumber daya digital, seperti video edukasi, simulasi interaktif, dan tur virtual. Hal ini membuat materi pelajaran lebih menarik dan mudah dipahami.
​Analisis Data Real-Time: Platform digital menyediakan wawasan berharga bagi guru tentang kemajuan siswa. Guru dapat memantau kinerja, mengidentifikasi pola kesulitan, dan menyesuaikan strategi pengajaran secara real-time.

​Tantangan dan Rekomendasi
​Meskipun menjanjikan, integrasi pembelajaran mendalam dalam digitalisasi pendidikan di sekolah dasar menghadapi sejumlah tantangan: (1) Kesenjangan Akses Teknologi dan Infrastruktur: Tidak semua sekolah, terutama di daerah terpencil, memiliki akses yang sama terhadap perangkat dan koneksi internet yang stabil. Kondisi ini dapat memperburuk kesenjangan pendidikan; (2) ​Kesiapan dan Kompetensi Guru: Banyak guru memiliki pemahaman yang terbatas tentang konsep pembelajaran mendalam, baik secara pedagogis maupun teknologis. Kurangnya pelatihan yang memadai menjadi hambatan utama dalam implementasi yang sukses; (3) Privasi dan Keamanan Data: Penggunaan teknologi yang mengumpulkan data siswa menimbulkan isu privasi yang serius. Diperlukan kebijakan dan protokol yang ketat untuk melindungi informasi pribadi siswa dari penyalahgunaan.

Implikasi
​Integrasi pembelajaran mendalam dalam digitalisasi proses pendidikan di sekolah dasar adalah langkah transformatif yang sangat potensial untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Pendekatan ini dapat membantu siswa berkembang dari sekadar “pembelajar dangkal” menjadi “pembelajar mendalam” yang memiliki kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif. ​Untuk mewujudkan hal ini, diperlukan kerja sama dari berbagai pihak, baik pemerintah, sekolah dan guru.

Mahasiswa Pascasarjana Manajemen UMUS Brebes Siap Gaspol! Launching Kuliah Perdana & Matrikulasi 2025/2026

Suasana semangat mewarnai Ruang Senat Pascasarjana UMUS Brebes lantai dasar, saat Fakultas Ekonomi dan Bisnis resmi menggelar Launching Kuliah Perdana, Kuliah Umum, dan Matrikulasi Program Pascasarjana Manajemen Tahun Akademik 2025/2026, Sabtu, 13 September 2025.

Semua mahasiswa Pascasarjana Manajemen hadir untuk memulai perjalanan akademik mereka.

Acara dibuka dengan sambutan hangat Dekan FEB UMUS, Dumadi, MM, dan dihadiri secara langsung Wakil Rektor 3, Mohammad Hasdar, MSc, PhD, yang menekankan pentingnya pembekalan akademik awal sebagai fondasi kesuksesan di jenjang Pascasarjana.

Sesi Kuliah Umum menghadirkan narasumber inspiratif, Dadan Herdiana, SH, MKn, yang membahas topik-topik terkini terkait manajemen modern dan kepemimpinan strategis. Selain itu, Kapordi Magister Manajemen, Dr. Sutikno, M.Pd, memberikan pengantar terkait silabus dan metodologi penelitian agar mahasiswa siap menghadapi tantangan perkuliahan.

Program Matrikulasi digelar untuk memudahkan adaptasi mahasiswa baru, mulai dari pengenalan silabus, metodologi penelitian, hingga penggunaan platform pembelajaran digital. Semua ini bertujuan agar mahasiswa siap tempur sebelum memasuki perkuliahan inti.

Salah satu mahasiswa menyampaikan, “Kegiatan ini keren banget! Kami jadi tahu apa yang diharapkan, sekaligus lebih siap menghadapi tantangan Pascasarjana Manajemen.”

Dengan kegiatan ini, UMUS Brebes menegaskan komitmen menghadirkan pembelajaran berkualitas, relevan dengan industri, dan inovatif, serta membangun ekosistem akademik progresif dan penuh semangat bagi mahasiswa Pascasarjana Manajemen.

UMUS dan Kemendikdasmen Jalin Kerja Sama, Tingkatkan Kualifikasi Akademik Guru Sekolah Dasar

 Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes bersama Kementerian Pendidikan Dasar, Menengah, dan Kebudayaan (Kemendikdasmen) Prof. Dr. Abdul Mu’ti sepakat menjalin kerja sama strategis untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Langkah ini ditandai dengan Penandatanganan Kerjasama yang berfokus pada program pemenuhan kualifikasi akademik S-1/D-4 bagi para guru Sekolah Dasar (SD) di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang belum menempuh gelar sarjana.

​Penandatanganan yang berlangsung di Plaza Insan Berprestasi Kompleks Kementrian pendidikan Dasar dan Menengah Jakarta, Jumat (12/9/2025), pihak UMUS ini dihadiri Rektor yang diwakili oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik Dr. Moh Toharudin , M.Pd serta dari Kemendikdasmen dihadiri langsung oleh Prof. Abdul Mu’ti.

Dalam sambutannya, Prof. Abdul Mu’ti menekankan pentingnya peran guru sebagai garda terdepan dalam mencetak generasi penerus bangsa. “Peningkatan kualifikasi guru adalah investasi jangka panjang untuk masa depan pendidikan kita. Kolaborasi ini menjadi komitmen nyata kami untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan guru yang profesional dan kompeten,” ujarnya.

Program kerja sama ini akan memfasilitasi guru-guru yang belum memiliki kualifikasi S-1/D-4 agar dapat melanjutkan pendidikan S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar salah satunya di Universitas Muhadi Setiabudi Brebes dengan skema khusus. Hal ini diharapkan bisa membantu para guru untuk memenuhi standar yang telah ditetapkan, sekaligus memperkaya pengetahuan dan keterampilan mereka dalam mengajar.

Dr. Moh Toharudin menyambut baik kebijakan Kemendikdasmen, program ini sejalan dengan program kerja UMUS dalam menaikkan standar kompetensi guru di seluruh Indonesia. Program ini merupakan wujud nyata komitmen UMUS dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia di sektor pendidikan.

“Kami sangat menyambut baik inisiatif dari Kemendikdasmen ini. Program ini tidak hanya sekadar formalitas, tetapi juga langkah konkret kita bersama untuk memastikan bahwa para guru Sekolah Dasar memiliki kualifikasi yang memadai. Dengan begitu, mereka dapat memberikan pengajaran yang lebih berkualitas dan relevan dengan tantangan zaman,” tegasnya.

Dengan ditandatanganinya kerja sama ini, UMUS siap menjadi mitra strategis pemerintah dalam mencetak guru-guru berkualitas. Program ini diharapkan segera berjalan dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi peningkatan mutu pendidikan dasar.

Dosen UMUS Raih Pendanaan Program Pengabdian Masyarakat Tahun 2025

 Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan resmi mengumumkan daftar penerima pendanaan Program Pengabdian kepada Masyarakat Tahun Anggaran 2025, Senin, 8 September 2025.

Dari ratusan perguruan tinggi di seluruh Indonesia, salah satu dosen Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) berhasil lolos seleksi dan meraih dukungan pendanaan bergengsi ini.

Program ini terdiri dari berbagai skema, antara lain Pemberdayaan Berbasis Masyarakat, Pemberdayaan Berbasis Wilayah, Pemberdayaan Berbasis Kewirausahaan, serta Program Mahasiswa Berdampak oleh BEM.

Seleksi dilakukan secara ketat melalui penilaian substansi, uji kelayakan, serta Bimbingan Teknis perbaikan proposal yang digelar oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM).

Keberhasilan ini menegaskan kiprah UMUS sebagai perguruan tinggi swasta yang aktif berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat, sekaligus mengangkat potensi lokal Brebes ke level yang lebih luas.

Nama Dosen dan Program yang Didanai:

  1. Nasiruddin – “Edukasi dan Pendampingan Produksi Briket dari Sekam Bakar sebagai Sumber Energi Terbarukan”. Program ini fokus pada pemanfaatan limbah sekam padi untuk energi alternatif yang ramah lingkungan.
  2. Roni – “Edukasi dan Pendampingan Produksi Garam Bata untuk Optimalisasi Pemanfaatan Sumber Daya Garam Lokal”. Inovasi ini diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah produk garam khas Brebes.
  3. Sulasyi Setyaningsih – “SIMBA BALITA – Edukasi dan Pembuatan Siklus Menu Sehat dan Bergizi Seimbang untuk Balita Prasejahtera”. Program ini ditujukan untuk meningkatkan gizi balita melalui pendekatan edukasi keluarga.
  4. Muhammad Syaifulloh – “Hilirisasi Batik Salem berbasis Eco-Friendly Product untuk Penguatan Daya Saing Produk Unggulan Daerah Kabupaten Brebes Menuju Indonesia Emas 2045”. Program ini mengusung konsep ramah lingkungan dalam pengembangan batik khas Salem, Brebes

Penguatan Peran UMUS di Tingkat Nasional

Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, I Ketut Adnyana, dalam pengumuman resminya menyampaikan apresiasi terhadap seluruh penerima pendanaan. Ia menekankan bahwa program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kapasitas akademisi, tetapi juga memberi dampak nyata terhadap kesejahteraan masyarakat.

Rektor UMUS menambahkan, pencapaian ini menjadi bukti konsistensi universitas dalam mendukung visi pemerintah untuk menjadikan perguruan tinggi sebagai motor penggerak pembangunan.

Melalui program pengabdian ini, UMUS semakin memperkuat posisinya dalam mendukung pembangunan daerah Brebes melalui energi terbarukan, ketahanan pangan, gizi anak, hingga penguatan produk lokal berbasis kearifan budaya.

Harapan ke Depan

Dengan pendanaan ini, diharapkan hasil riset dan pengabdian para dosen UMUS dapat diterapkan secara berkelanjutan oleh masyarakat.

UMUS optimis capaian ini akan membuka peluang kolaborasi lebih luas dengan pemerintah daerah, industri, dan komunitas lokal untuk mewujudkan pembangunan inklusif yang berdampak langsung bagi masyarakat. 

Sidang Terbuka Senat Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Muhadi Setiabudi Tahun Akademik 2025/2026 Berlangsung Khidmat

Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes menyelenggarakan Sidang Terbuka Senat dalam rangka penerimaan mahasiswa baru Tahun Akademik 2025/2026 pada Kamis (4/9/2025). Acara berlangsung khidmat dan penuh makna sebagai momentum penyambutan generasi baru civitas akademika UMUS.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Senat UMUS, Dr. Roby Setiadi, S.Kom., M.M., beserta seluruh anggota senat universitas. Dari pihak yayasan, kegiatan ini diwakili oleh Hj. Yanti Ria Anggraeni, S.E., M.M., putri dari pendiri sekaligus tokoh utama UMUS, Dr. (H.C.) KH. Muhadi Setiabudi. Kehadirannya menjadi simbol estafet kepemimpinan dan penguatan komitmen yayasan dalam mendukung kemajuan perguruan tinggi.

Dalam sambutannya, Hj. Yanti Ria Anggraeni menegaskan bahwa mahasiswa baru UMUS harus memiliki visi keilmuan yang berorientasi pada keunggulan akademik, sekaligus karakter yang berlandaskan nilai religius dan kebangsaan. Sementara itu, Ketua Senat, Dr. Roby Setiadi, menyampaikan pentingnya integritas, inovasi, dan kolaborasi lintas disiplin sebagai bekal mahasiswa menghadapi era global yang penuh tantangan.

Tercatat sebanyak 385 mahasiswa baru resmi diterima melalui sidang terbuka ini. Mereka berasal dari lima fakultas dan sepuluh program studi yang ada di UMUS. Seluruh mahasiswa baru juga diwajibkan mengikuti kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) atau orientasi kampus yang diketuai oleh Agyiesta Premana, M.Kom. Kegiatan PKKMB dilaksanakan pada 4–6 September 2025, dengan agenda pengenalan sistem akademik, penguatan karakter mahasiswa, pembekalan literasi digital, serta internalisasi nilai-nilai religius dan kebangsaan.

Dalam keterangannya, Ketua PKKMB Agyiesta Premana, M.Kom., menyampaikan harapannya agar mahasiswa baru UMUS mampu menjadi insan akademis yang unggul, adaptif, dan berkarakter. “PKKMB tahun ini kami desain tidak sekadar sebagai kegiatan orientasi, tetapi juga sebagai ruang transformasi. Mahasiswa baru harus siap menghadapi era digital dengan semangat inovasi, namun tetap berpegang pada nilai-nilai moral dan religius yang menjadi jati diri UMUS,” ungkapnya.

Kegiatan sidang terbuka ini tidak hanya menjadi prosesi akademik formal, tetapi juga momentum strategis dalam membangun rasa kebersamaan dan semangat intelektual. Dengan penerimaan mahasiswa baru 2025/2026, UMUS meneguhkan posisinya sebagai perguruan tinggi yang terus berkomitmen mencetak lulusan unggul, berkarakter, dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun global. 

Mahasiswa KKN UMUS Kenalkan Inovasi “Tong Pembakaran Minim Asap Penghasil Bahan Bakar”

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes melaksanakan program kerja unggulan berupa inovasi Tong Pembakaran Minim Asap Penghasil Bahan Bakar di Desa Grobog Wetan, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal.

Program ini hadir sebagai solusi kreatif dalam mengatasi permasalahan sampah yang masih menjadi isu utama di masyarakat. Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi cara kerja tong inovasi kepada masyarakat sekitar, dilanjutkan dengan praktik penggunaan langsung.

Tong tersebut mampu mengurangi asap saat proses pembakaran, sekaligus menghasilkan minyak pirolisis yang dapat dimanfaatkan salah satunya untuk kebutuhan bahan bakar tungku, boiler bahkan bisa diupgrading ke bahan bakar transportasi bensin atau solar.

Warga yang hadir tampak antusias menyimak penjelasan dan mencoba melihat langsung proses pembakaran hingga penghasilan minyak pirolisis

Ketua Tim KKN, Putri Aprilianti, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk memberikan inovasi ramah lingkungan sekaligus bermanfaat ganda bagi masyarakat.

“Kami ingin menghadirkan solusi sederhana yang bisa membantu desa dalam mengurangi masalah sampah, sekaligus menghasilkan manfaat tambahan berupa minyak pirolisis hasil pembakaran. Harapannya, inovasi ini bisa terus diterapkan meski KKN sudah selesai,” ungkapnya.

Dosen pembimbing lapangan KKN UMUS, Rila Melyana Fitri, M.Pd, memberikan apresiasi terhadap terobosan tersebut.

“Mahasiswa KKN UMUS mampu menghadirkan inovasi yang tidak hanya menjawab masalah lingkungan, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Ini merupakan wujud nyata dari kreativitas dan kepedulian mahasiswa terhadap desa binaan,” tuturnya.

Sebagai bentuk komitmen keberlanjutan, inovasi ini secara resmi diserahkan kepada Kepala Desa Grobog Wetan pada 18 Agustus 2025.

Penyerahan tersebut menjadi tanda berakhirnya program kerja sekaligus harapan agar masyarakat desa dapat melanjutkan pemanfaatan tong inovasi secara mandiri.

Melalui program Tong Pembakaran Minim Asap Penghasil Bahan Bakar, mahasiswa KKN UMUS berharap masyarakat Desa Grobog Wetan dapat lebih peduli terhadap pengelolaan sampah dan terus melanjutkan pemanfaatan inovasi tersebut untuk menjaga lingkungan tetap bersih serta meningkatkan kesejahteraan bersama.

Inisiasi UMUS Brebes: Kolaborasi Lintas Kampus untuk Gerakan Lingkungan Tegal

 Gerakan Penggiat Lingkungan Kabupaten Tegal yang baru-baru ini diadakan di Taman Rakyat Slawi menandai langkah penting dalam upaya mengatasi masalah sampah dari akarnya. Acara ini digagas oleh Dekan Fakultas PIKES Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes, El Dewantoro Yan, M.Sc., dan merupakan kolaborasi lintas kampus yang melibatkan UMUS Brebes, Universitas Bamada Slawi, serta Universitas Pancasakti Tegal.

Keterlibatan berbagai pihak akademisi ini menunjukkan bahwa masalah lingkungan tidak dapat diselesaikan secara parsial, melainkan membutuhkan sinergi antara ilmu pengetahuan, kepedulian sosial, dan tindakan nyata. Dalam forum tersebut, setiap perwakilan memberikan kontribusi sesuai dengan keahliannya.

Dari UMUS, Prof. Dr. Drs. Pranoto, M.Sc., menyoroti pentingnya pengelolaan sampah dari sumbernya. Ia memperkenalkan teknologi sederhana namun berdampak besar: mengolah sampah organik menjadi pakan ternak dan pupuk, serta mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar cair setara Pertalite. Konsep ini tidak hanya mengatasi penumpukan sampah, tetapi juga menciptakan nilai ekonomi bagi masyarakat.

Sementara itu, kontribusi dari Universitas Bamada Slawi dan Universitas Pancasila Sakti Tegal memperkuat aspek edukasi, pemberdayaan masyarakat, dan penguatan jejaring. Sinergi pemikiran dari berbagai perguruan tinggi ini diharapkan menjadi energi baru untuk membangun kesadaran kolektif.

Gerakan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran bahwa penyelesaian masalah sampah harus dimulai dari hulu, yaitu dari rumah tangga, pasar, sekolah, dan lingkungan terdekat. Dengan pengelolaan yang tepat, sampah tidak lagi menjadi beban, melainkan aset yang membawa manfaat ekologis, sosial, dan ekonomi.

Sebagai tonggak awal kolaborasi hijau di Kabupaten Tegal, gerakan ini patut diapresiasi. Jika upaya ini dijalankan secara konsisten dan diperluas, bukan tidak mungkin Tegal akan menjadi contoh daerah yang berhasil mengubah paradigma dari “sampah sebagai masalah” menjadi “sampah sebagai sumber daya”.

Implementasi Hibah PKM Kemendikbudristek: UMUS dan Mitra Weskini Tingkatkan Kapasitas Inovasi Mahasiswa

Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) bersama Mitra Weskini melaksanakan implementasi Hibah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kemendikbudristek sebagai bentuk komitmen dalam meningkatkan inovasi, kreativitas, dan pemberdayaan mahasiswa. Kegiatan ini menghadirkan narasumber nasional, Prof. Dr. Drs. Pranoto, M.Sc., yang memberikan materi strategis terkait pengembangan riset dan inovasi mahasiswa.

Tim pelaksana hibah terdiri dari dosen UMUS, yakni Yan El Rizal Unzilatirrizqi, D.M.Sc., Abdul Bashar, M.T.P., dan Erwin Dwi Listyanto, M.M., serta melibatkan mahasiswa sebagai penggerak utama, yaitu Sri Silva Sasabilah, Nurul Faoziyah, dan Siti Refa. Sinergi antara dosen dan mahasiswa ini mencerminkan semangat kolaboratif dalam membangun iklim akademik yang berorientasi pada kreativitas dan kemandirian.

Dalam pemaparannya, Prof. Pranoto menegaskan bahwa PKM bukan hanya sekadar program kompetisi, tetapi juga wadah pembelajaran nyata bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan berpikir kritis, kolaborasi, dan pemecahan masalah berbasis inovasi. Beliau menekankan pentingnya penerapan konsep riset terapan yang mampu memberikan dampak langsung bagi masyarakat dan dunia usaha.

Kegiatan ini mendapatkan apresiasi positif dari peserta. Mereka menilai bahwa implementasi hibah PKM ini menjadi ruang belajar yang memadukan teori, praktik, dan pengalaman lapangan, sekaligus memperkuat daya saing mahasiswa UMUS di tingkat nasional.

Melalui hibah PKM Kemendikbudristek, UMUS meneguhkan perannya sebagai perguruan tinggi yang aktif mendorong lahirnya generasi muda yang inovatif, adaptif, serta mampu menjawab tantangan era revolusi industri 4.0 dan society 5.0.

× Penerimaan Mahasiswa Baru 2025