Humas UMUS- Memperoleh kesempatan mengikuti program kuliah kerja nyata (KKN) di luar negeri tentunya menjadi kebanggan tersendiri. Selain pengalaman berorganisasi, kesempatan menjalin hubungan dengan mahasiswa mancanegara juga terbuka lebar. Peluang itu diperoleh Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhadi Setiabudi Brebes yang mengikuti KKN Antarbangsa dengan melakukan pengabdian kepada masyarakat di Daerah Prefecture Gunma Jepang, kesempatan itu diperoleh mahasiswa setelah lolos program magang ke jepang selama 1 tahun. Kegiatan KKN oleh mahasiswa di jepang dilakukan dengan Mengadakan kegiatan Sosialisasi Bencana dan Kriminal dengan beberapa masyarakat Jepang Pekerja Indonesia. Gunma-ken, Prefektur Gunma, Jepang Selasa, 13 September 2022.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat terutama masyarakat Indonesia yang baru datang atau menetap di Jepang karena sebagai ilmu pengetahuan pertama yang perlu di siapkan karena Jepang salah satu negara yang rawan dengan bencana dan mencegah kriminalitas” Ujar Bapak Yan El Rizal Unzilatirizzqi, M.Sc Selaku Dosen Pembimbing Lapangan.

Pelaksanaan KKN Antar Bangsa dilakukan selama 40 hari dengan rincian 4 hari masa orientasi melalui zoom dengan Dosen Pembimbing yang ada di Indonesia, dilanjutkan ke Gunma-Ken untuk menjalankan KKN selama 30 hari.

“Jadi saya melakukan KKN selama 40 hari, dengan menjalankan sejumlah program,” kata Zidan Mahasiswa Prodi S1 Agribisnis melalui keterangan tertulis yang disampaikan Universitas Muhadi Setiabudi, Kamis (14/9).
Selama mengikuti KKN dirinya akan tergabung bersama para pekerja asal Indonesia yang berasal dari sejumlah daerah di Indonesia. Dalam satu kelompok KKN terdiri dari 10 orang dengan lokasi KKN di Gunma.
Program KKN yang mereka lakukan antara lain, mengajarkan masyarakat dan pekerja asal indonesia bagaimana menghadapi dan minimalisir bencana yang sering terjadi di Jepang, mengajar bahasa Jepang dan mengenalkan potensi-potensi kriminilitas yang ada di Jepang, membantu membersihkan sekolah dan jalanan, dan yang utama adalah berbagi pengalaman selama menimba ilmu di bangku kuliah.
Zidan mengatakan keberhasilannya dapat mengikuti program KKN Antar Bangsa karena dirinya aktif mengikuti sejumlah kegiatan bertaraf internasional. Pengalaman tersebut tercatat di daftar riwayat hidup dan menjadi bahan pertimbangan bagi panitia seleksi KKN Antarbangsa di Kemenristekdikti.

Zidan berharap KKN Antar Bangsa ini mampu memberikan wawasan yang sangat luas terhadap dirinya mengenai sejumlah daerah yang dijadikan tempat KKN Antarbangsa. Ia juga berupaya memperkenalkan kebudayaan Indonesia di mancanegara. Dengan semangat antusias masyarakat menjadikan kegiatan ini diterima dan dirasakan dampak baiknya bagi masyarakat Indonesia dan Jepang.
Semoga kegiatan KKN ini dapat bermanfaat sampai dan diterima oleh masyarakat Jepang dan Indonesia. (AB)