Universitas Muhadi Setiabudi

TURUNKAN ANGKA STUNTING, BKKBN PROVINSI JAWA TENGAH LAKUKAN AUDENSI DENGAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UMUS

Humas UMUS – Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah dan Perwakilan Universitas PGRI Semarang menyambangi Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) melakukan audiensi dengan Rektorat, Dekanat Fakultas Ilmu Kesehatan dan Lembaga Penelitian serta Lembaga Pengajaran UMUS di ruang rapat Gedung Pasca, Selasa (11/01/2023).

Pada kesempatan itu, Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah mengajak pihak UMUS bersinergi dalam mencegah stunting alias kondisi gagal tumbuh anak di Jawa Tengah Khususnya di Kabupaten Brebes yang kini berada di angka kenaikan 29,1%.

“Stunting di situ (Kampung KB) cukup tinggi, pernikahan usia anak juga cukup tinggi. Kemudian, infrastruktur masih perlu dibantu. Saya berharap, kita (BKKBN dan UMUS) bisa bekerja sama melalui program KKN tematik, misalnya melalui hal-hal sederhana seperti kampanye PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat),” kata Dra. Farida Sumarlin, M.Si. didampingi oleh Endang Sulastri, S.H., M.M. Ia menerangkan, untuk meningkatkan keberhasilan program berdasarkan target telah ditetapkan, BKKBN tentunya tidak bisa melakukannya sendiri. Perlu dukungan dari banyak pihak, di antaranya dengan mitra perguruan tinggi (PT) atau lembaga penelitian, seperti UMUS dan UPGRIS, sebagai salah satu universitas di Provinsi Jawa Tengah apalagi UMUS saat ini berada di jajaran 5 besar PT terbaik di Eks Karesidenan Pekalongan serta terbaik di Kabupaten Brebes. “Setiap tahun, BKKBN rutin mengalokasikan anggaran penelitian yang dalam pengeksekusiannya memerlukan mitra kerja terkait,” jelasnya.

UMUS melalui Wakil Rektor I Dr. M. Toharudin menyambut baik ajakan kerja sama BKKBN dalam menyukseskan program BKKBN. Ia menerangkan, program kampus merdeka dan merdeka belajar yang saat ini tengah digalakkan menjadi sangat strategis dalam hubungan kerja sama yang terjalin dengan BKKBN.

“Sekarang ini sedang digalakkan kampus merdeka, merdeka belajar. Olehnya, BKKBN sangat strategis bagi anak-anak kami untuk berkontribusi. Kerja sama ini Insyallah akan semakin kita galakkan” tegasnya.

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan apt. hanari Fajarani, M.Hum juga perpendapat bahwa naiknya angka stunting di Kabupaten Brebes karena minimnya kesadaran dari masyarakat sehingga kita perlu memberikan pelatihan-pelatihan kepada para ibu dan ibu hamil. “Di sinilah, pentingnya pemberdayaan perempuan dalam pemberian makanan bergizi dan pola asuh anak dalam pencegahan stunting. Peningkatan pemberian makanan bergizi pada balita tidak harus mahal, tetapi juga dapat dilakukan dengan makanan lokal yang lebih terjangkau secara ekonomi.” Ungkapnya. “Secara intensif, kegiatan peningkatan kapasitas keluarga dalam pola asuh anak dapat dilakukan melalui kegiatan sesi parenting atau pola asuh anak di lembaga pendidikan anak usia dini dan pertemuan bina keluarga balita,” ujar Hanari.

Lewat pelatihan, diharapakan kita dapat melakukan pendekatan dan pemahaman langsung kepada ibu hamil, ibu melahirkan serta mengamati perkembangan balita. Lebih dari itu, harus terus mengampanyekan pola makan, pola asuh serta perhatian terhadap higienitas, sanitasi dan air bersih.  (AB)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× Penerimaan Mahasiswa Baru 2025