UMUS#1000Mahasiswa

MAHASISWI UMUS IKUTI PELAYARAN KRI DEWARUCI PROGRAM MUHIBAH BUDAYA JALUR REMPAH KEMENDIKBUDRISTEK 2022

UMUS- Wiwi Suratmi atau sering dipanggil Neng Uwi, 24 Tahun, merupakan anak bungsu dari lima bersaudara yang lahir dan besar di Kota Bandung. Pemudi yang terpilih menjadi delegasi Jawa Barat dalam “Muhibah Budaya Jalur Rempah” ini sedang mengenyam pendidikan tinggi strata Ilmu & Teknologi Pangan, Universitas Muhadi Setiabudi Kab. Brebes. dan sangat berkeinginan melanjutkan studi herbalis di UI/UNAIR.

Wiwi Suratmi mengikuti Pelayaran Muhibah budaya Jalur Rempah tahun 2022 dengan Rute Kupang-Surabaya tanggal 24 Juni – 2 Juli 2022
.

Selama lebih dari 30 hari, Laskar Rempah bersama Kapal Republik Indonesia (KRI) Dewaruci telah selesai mengarungi lautan Nusantara, menapak tilas jejak nenek moyang bangsa Indonesia ketika memperdagangkan komoditas rempah. Tepat 1 Juli 2022, KRI Dewaruci yang membawa pemuda-pemudi terpilih dari 34 provinsi akan tiba di Dermaga Madura, Koarmada II, Surabaya, menandakan berakhirnya pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022.

Laskar Rempah yang terdiri dari 147 generasi muda Indonesia telah menempuh jalur perdagangan rempah dari titik Surabaya menuju Makassar, lalu singgah di Bau-Bau dan terus lanjut ke Ternate, kemudian turun ke Banda dan turun lagi menuju Kupang, hingga terus berlayar ke titik akhir di Surabaya melalui perairan Sumbawa dan Bali.

“Perjalanan budaya ini ingin menegaskan bahwa jejak rempah Indonesia telah menjadi ikon budaya yang mendunia, menjadi jalur diplomasi bidang kebudayaan, dan solusi jangka panjang yang menjadikan budaya sebagai pendorong pembangunan berkelanjutan,” disampaikan Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Hilmar Farid saat menunggu kedatangan KRI Dewaruci di Dermaga Madura, Koarmada II, Surabaya, pada Jumat (1/7).

Melalui Muhibah Budaya Jalur Rempah, Menurut Dekan Fakultas Sians dan Teknologi (Fsaintek) Wadli, S.TP. M.Si., melalui program ini mahasiswisnya akan menapaki berbagai jejak yang ditinggalkan dari perdagangan rempah pada masa lalu dalam berbagai bentuk akulturasi budaya, berdirinya benteng, terciptanya wastra, kesenian, dan lain-lain. “Pangan lokal berbasis pangan fungsional dapat berkembang pula melalui program muhibah rempah ini, Prodi teknologi pangan akan terus berkontribusi dalam mengembangkan dan menciptakan produk-produk pangan baru berbasis pangan fungsional, kini saat nya produk pangan lokal dengan berbahan baku hasil komoditi daerah masuk ke pasar nasional bahkan tidak menutup kemungkinan ke pasar internasional” kata Wadli.

Selain Dekan Fsaintek, Rektor Universitas Muhadi Setiabudipun Dr. Roby Setiadi, S.Kom., M.M turut mengapresiasi mahasiswa Fsaintek yang dapat bersaing ditingkat nasional “Kita akan mempersiapkan instrumen kebijakan kampus agar berbagai inovasi teknologi dapat tetap menjaga dan merawat potensi kearifan lokal utamanya di Kabupaten Brebes, serta kita ingin semua elemen merawat sejarah bangsa ini.” Kata Roby.

Program Muhibah Budaya Jalur Rempah yang diselenggarakan Kemendikbudristek bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL), pemerintah daerah, serta berbagai komunitas budaya berupaya menggaungkan Jalur Rempah melalui gerakan berkesinambungan dengan merekonstruksi ulang sejarah dan perkembangan rempah di wilayah Nusantara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× Penerimaan Mahasiswa Baru 2025