
Permasalahan gizi kurang pada anak usia 6–59 bulan di Desa Sitanggal, Brebes, mendapatkan perhatian serius melalui kegiatan penyuluhan dan pemberian makanan tambahan (PMT) yang digelar di aula desa. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya intervensi gizi berbasis pangan lokal, yang diharapkan mampu meningkatkan status gizi balita di wilayah tersebut.
Acara ini dihadiri oleh kader Posyandu dan bidan desa setempat, serta melibatkan akademisi dari Program Studi Gizi Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS). Dua dosen, Ibu Diah Ratnasari, M.Gizi., dan Findhy Dwita Kumala, S.ST., M.Gz., menjadi narasumber utama dalam kegiatan tersebut.
Edukasi Gizi dan Prinsip MPASI 4T
Dalam sesi penyuluhan, kedua narasumber menekankan pentingnya asupan gizi seimbang dan pemanfaatan pangan lokal yang tersedia melimpah di lingkungan desa. Selain itu, peserta, terutama para ibu, dibekali edukasi mendalam mengenai Prinsip MPASI 4T, yaitu:
* Tepat waktu
* Tepat jumlah
* Tepat jenis
* Tepat cara pemberian

Demo Masak Rolade Ikan Kuniran: PMT Tinggi Protein
Sebagai bagian krusial dari intervensi, dilakukan demo memasak inovasi PMT terbaru: Rolade Ikan Kuniran. Inovasi ini dirancang khusus sebagai PMT yang tinggi protein dan memiliki tingkat penerimaan yang baik oleh anak-anak.
Bahan utama rolade ini adalah ikan kuniran, sumber protein dan Omega-3 lokal yang melimpah di perairan pesisir Brebes. Daging ikan dicampur dengan bahan lain seperti tepung tapioka, telur, wortel, dan bayam, kemudian dikukus hingga matang.
“Rolade ikan kuniran ini kami pilih karena teksturnya yang lembut sehingga aman bagi balita, memiliki kandungan gizi tinggi, serta memiliki daya tahan 2–3 hari jika disimpan dalam pendingin,” ujar salah satu dosen.

Inovasi rolade ini juga memiliki potensi besar untuk dikembangkan secara mandiri, baik oleh keluarga untuk konsumsi sehari-hari maupun oleh kelompok UMKM desa sebagai produk lokal penunjang kesehatan anak.
Kegiatan diakhiri dengan distribusi contoh rolade kepada seluruh peserta. Sebagai komitmen tindak lanjut, seluruh kader Posyandu dan bidan desa bersepakat untuk melakukan pemantauan pertumbuhan anak secara rutin, memastikan intervensi ini memberikan dampak positif pada status gizi balita di Desa Sitanggal.