UMUS#1000Mahasiswa

Pengelolaan Sampah Tingkat Kecamatan Menuju Desa Mandiri Sampah

Sampah telah menjadi tantangan besar di tingkat desa dan kecamatan, khususnya di wilayah Kabupaten Brebes yang terus berkembang. Namun, tantangan ini dapat diubah menjadi peluang apabila pengelolaannya dilakukan secara partisipatif, sistematis, dan berkelanjutan.

Dalam kegiatan yang dihadiri oleh seluruh Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) se-Kecamatan di Kabupaten Brebes, dua narasumber kunci—Prof. Dr. Drs. Pranoto, M.Sc dari Universitas Muhadi Setiabudi dan Ibu Andriyani, M.Si, Kabid Pencemaran Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Brebes—menyampaikan urgensi transformasi tata kelola sampah dari tingkat kecamatan menuju terwujudnya Desa Mandiri Sampah.

Prof. Pranoto menegaskan bahwa pengelolaan sampah bukan hanya soal teknis pembuangan dan pengumpulan, tetapi merupakan bagian dari revolusi budaya.

“Kita perlu menanamkan nilai bahwa sampah adalah sumber daya, bukan masalah. Dengan pendekatan teknologi lokal dan edukasi berbasis masyarakat, desa bisa mandiri secara lingkungan dan ekonomi,” jelasnya.

Ia menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi tepat guna, seperti pengomposan, bank sampah, dan pemilahan dari rumah, yang semuanya bisa dikelola langsung oleh warga desa.

Sementara itu, Ibu Andriyani dari DLH menyoroti aspek regulatif dan kelembagaan. Menurutnya, sinergi antara pemerintah desa, kecamatan, dan kabupaten sangat penting.

“Kami mendorong desa-desa membentuk unit pengelola sampah yang terstruktur, serta menyusun Perdes (Peraturan Desa) untuk pengelolaan sampah yang adil dan berkelanjutan,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan bahwa Dinas Lingkungan Hidup siap mendampingi serta memfasilitasi pelatihan dan penyusunan dokumen teknis untuk pengelolaan sampah di tingkat lokal.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi praktik lapangan di Universitas Muhadi Setiabudi yang telah menjadi pionir dalam pengembangan eco-campus, Edu Semesta  dan teknologi pengolahan sampah skala mikro. Para kepala desa dan BPD melihat langsung praktik pengolahan sampah organik menjadi kompos dan sampah anorganik menjadi bahan daur ulang ekonomis. Pendekatan langsung ini membuka cakrawala baru bahwa teknologi pengelolaan sampah bukan sesuatu yang rumit, tetapi bisa diadopsi secara luas di tingkat desa.

Kegiatan ini menjadi momentum penting bahwa perubahan bisa dimulai dari desa. Dengan kepemimpinan yang kuat di tingkat kepala desa dan dukungan masyarakat, visi Desa Mandiri Sampah bukan hanya idealisme, tetapi menjadi agenda nyata menuju Brebes yang lebih bersih, sehat, dan berdaya secara ekologis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× Penerimaan Mahasiswa Baru 2025