
Prof. Dr. Edy Supriyanto, M.Si Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhadi Setiabudi Brebes melaksanakan kegiatan Visiting Profesor dan International Conference di Bolu Abant Izzet Baysal University Turkey. Ia memaparkan materi tentang “Perempuan dalam Tata Kelola Perusahaan Tingkatkan Kinerja Korporasi”.
Dalam beberapa tahun terakhir, dunia bisnis semakin menyadari pentingnya keberagaman dalam kepemimpinan, khususnya dalam hal representasi perempuan di jajaran manajemen dan dewan direksi. Penelitian dari berbagai lembaga global seperti McKinsey, Deloitte, dan Credit Suisse menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki keterwakilan perempuan yang signifikan dalam tata kelola cenderung memiliki kinerja yang lebih baik secara finansial maupun non-finansial.
Peran perempuan dalam struktur tata kelola perusahaan terbukti memberikan dampak positif terhadap peningkatan kinerja korporasi.
Tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) mencakup prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan keadilan. Perempuan, menurut banyak studi, cenderung memiliki gaya kepemimpinan yang kolaboratif, empatik, dan berorientasi pada etika. Karakteristik ini memperkuat penerapan prinsip-prinsip tata kelola yang sehat.

Perempuan juga dinilai lebih berhati-hati dalam pengambilan keputusan bisnis yang berisiko tinggi, sehingga mampu meminimalkan potensi kerugian dan meningkatkan daya tahan perusahaan dalam jangka panjang. Selain itu, perempuan di dewan direksi cenderung lebih fokus pada isu keberlanjutan, tanggung jawab sosial, serta perlindungan terhadap stakeholder.
Tantangan dan Peluang
Meski kontribusi perempuan dalam tata kelola perusahaan semakin diakui, hambatan struktural masih menjadi kendala. Budaya patriarkal, stereotip gender, serta minimnya akses perempuan terhadap pelatihan kepemimpinan dan jaringan profesional membuat keterwakilan mereka masih terbatas, terutama di sektor-sektor strategis seperti energi, keuangan, dan teknologi. Namun, peluang terus terbuka. Regulasi yang mendorong keberagaman gender dalam dewan komisaris dan direksi, dukungan dari komunitas bisnis, serta kesadaran akan pentingnya inklusivitas mulai menciptakan perubahan positif. Perusahaan yang berani membuka ruang bagi kepemimpinan perempuan tidak hanya akan memperoleh manfaat dari segi kinerja, tetapi juga menunjukkan komitmen terhadap nilai-nilai keberlanjutan dan kesetaraan.
Perempuan bukan sekadar pelengkap dalam tata kelola perusahaan. Mereka adalah penggerak perubahan yang mampu memperkuat fondasi etika, inovasi, dan keberlanjutan dalam organisasi. Saat dunia bisnis terus bertransformasi, sudah waktunya bagi perusahaan untuk melihat keberagaman bukan sebagai beban, tetapi sebagai kekuatan strategis yang akan mendorong pertumbuhan jangka panjang.