
Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes kembali menunjukkan kiprahnya sebagai kampus solusi berbasis riset dan inovasi terapan dalam isu-isu strategis daerah. Melalui kehadiran Prof. Dr. Drs. Pranoto, M.Sc selaku Staf Ahli Rektor Bidang Riset dan Inovasi, UMUS menjadi garda terdepan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengelolaan Limbah dan Sampah se-Kabupaten Brebes yang diselenggarakan oleh Dinas Lingkungan Hidup.
Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) se-Kabupaten Brebes dan menjadi forum penting dalam merumuskan arah kebijakan pengelolaan lingkungan secara terpadu. Dalam forum ini, Prof. Pranoto menghadirkan perspektif akademik dengan menekankan pendekatan circular economy yang berorientasi pada pemanfaatan ulang limbah menjadi sumber daya yang bernilai.
“Sampah bukan sekadar persoalan lingkungan, tetapi juga bisa menjadi pintu masuk ekonomi sirkular berbasis masyarakat desa. Dengan inovasi, kita bisa mengubah musibah menjadi berkah,” ujar Prof. Pranoto dalam sesi pemaparannya.
Menariknya, Rakor ini tidak berhenti pada tataran wacana. Pemerintah Kabupaten Brebes bersama UMUS langsung menindaklanjuti dengan menyelenggarakan pelatihan teknis pengelolaan limbah di kampus UMUS. Pelatihan ini dirancang tidak hanya sebagai transfer ilmu, tetapi juga sebagai penguatan kapasitas kelembagaan desa untuk mencetak green agents di tingkat lokal.
Langkah ini memperkuat posisi UMUS sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendorong pembangunan berkelanjutan berbasis pemberdayaan desa. UMUS menghadirkan kontribusi nyata sebagai inkubator solusi, bukan hanya dalam ruang kelas, tetapi juga dalam kerja-kerja pemberdayaan masyarakat.
Potensi ekonomi dari pengelolaan limbah pun menjadi sorotan utama. Sampah organik bisa diolah menjadi kompos, pakan ternak, hingga energi biogas, sedangkan limbah anorganik seperti plastik dapat didaur ulang menjadi produk industri kreatif atau bahan bakar alternatif.
Dengan sinergi antarlembaga dan komitmen bersama, gerakan pengelolaan sampah ini diharapkan tidak hanya menjadi simbol kegiatan, melainkan menjadi gerakan kolektif dan berkelanjutan dari akar rumput.
Rektor Universitas Muhadi Setiabudi, Dr. Roby Setiadi, M.M., dalam kesempatan terpisah turut mengapresiasi sinergi ini. “UMUS berkomitmen mendukung setiap upaya pembangunan daerah yang berkelanjutan. Kampus ini akan terus hadir sebagai motor inovasi dan edukasi bagi masyarakat,” ungkapnya.
Kolaborasi UMUS dan pemerintah daerah dalam program ini membuktikan bahwa pengelolaan lingkungan bukan hanya domain teknis, tetapi juga merupakan ranah transformasi sosial. Melalui pendekatan ilmiah dan edukatif, UMUS kembali menegaskan eksistensinya sebagai kampus unggul yang berpihak pada keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat.