
Pemerintah Kota Tegal terus menunjukkan komitmennya dalam menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan kompetitif. Salah satu langkah terobosan terbaru adalah peluncuran Program Magang Kerja dan Kuliah Gratis bagi warga Kota Tegal yang digagas melalui sinergi bersama Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes.
Program ini disosialisasikan dalam sebuah pertemuan resmi yang berlangsung di Ruang Rapat Lantai 1 Sekretariat Daerah Kota Tegal, dengan dihadiri 12 calon mahasiswa penerima manfaat. Dalam forum tersebut, narasumber utama Heru Busono dari PT Inti Sarana Wijaya dan Suharto dari Setda Kota Tegal memberikan pemaparan mendalam terkait mekanisme program, manfaat langsung, hingga prospek masa depan bagi para peserta.
“Program ini adalah jembatan antara dunia pendidikan dan industri, sekaligus bentuk nyata dari keberpihakan kepada masyarakat. Pembebasan biaya kuliah dan pengalaman magang adalah kombinasi strategis dalam menyiapkan SDM yang siap pakai,” terang Heru Busono.
Suharto menambahkan bahwa program ini hadir sebagai solusi atas ketimpangan akses pendidikan, khususnya bagi masyarakat ekonomi lemah. “Kami ingin memastikan bahwa tidak ada lagi generasi muda Kota Tegal yang tertinggal karena faktor ekonomi,” tegasnya.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua Penerimaan Mahasiswa Baru UMUS Brebes, Hendri Sucipto, M.M., yang menyampaikan bahwa keberhasilan pelaksanaan program ini tidak lepas dari komitmen awal Rektor UMUS Brebes, Dr. Roby Setiadi, M.M., yang sejak awal telah membangun komunikasi intensif dengan Pemkot Tegal melalui penjajakan kerja sama dan audiensi formal.
“Apa yang hari ini kita saksikan adalah kelanjutan dari semangat kolaborasi yang telah dirintis sejak awal oleh Pak Rektor. UMUS membuka diri untuk menjadi rumah pendidikan bagi seluruh warga Kota Tegal yang bersemangat belajar dan ingin maju,” jelas Hendri.
Senada dengan itu, Muhamad Hasdar, Ph.D., perwakilan UMUS Brebes yang turut hadir, menegaskan kesiapan institusinya dalam menjalankan program ini secara optimal.
“Kami percaya bahwa pendidikan tidak bisa bekerja sendiri. Butuh dukungan lintas sektor agar hasilnya benar-benar berdampak. Ini bukan hanya tentang kuliah, tetapi tentang menciptakan masa depan,” katanya.
Program ini diharapkan menjadi model kemitraan strategis antara pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan dunia industri, yang mampu memperluas akses pendidikan tinggi sekaligus menyiapkan SDM unggul yang siap berkontribusi nyata dalam pembangunan daerah maupun nasional.