Universitas Muhadi Setiabudi

UMUS dan PKTJ Tegal Rancang Kerja Sama Strategis: Sinergi Lintas Disiplin untuk Energi, Lingkungan, dan Keselamatan Transportasi

Fakultas Pangan dan Ilmu Kesehatan (Fak. PIKES) Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes bersama Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan (PKTJ) Tegal tengah merintis rencana kerja sama strategis lintas bidang.

Kolaborasi ini dipandang sebagai langkah progresif yang patut diapresiasi, karena mencerminkan kesadaran kedua institusi untuk tidak hanya berfokus pada pengembangan akademik internal, tetapi juga menjawab tantangan global melalui kolaborasi interdisipliner.

Kerja sama tersebut diarahkan pada empat bidang utama. Pertama, pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang relevan di tengah urgensi transisi energi dan isu perubahan iklim. Melalui integrasi riset pangan, kesehatan, dan transportasi, diharapkan lahir inovasi aplikatif seperti pemanfaatan limbah organik untuk bioenergi maupun energi alternatif berkelanjutan. Fak. PIKES UMUS memiliki kompetensi dalam aspek riset lingkungan dan teknologi pangan, sementara PKTJ menghadirkan keunggulan dalam rekayasa transportasi dan implementasi teknologi.

Kedua, kedua institusi bersepakat untuk mendorong penyelenggaraan International Conference sebagai wahana peningkatan jejaring akademik global. Forum ini akan membuka peluang kolaborasi riset, publikasi ilmiah bereputasi, serta memperkuat posisi UMUS dan PKTJ dalam peta akademik internasional.

Ketiga, rencana pengelolaan limbah kampus menjadi agenda penting dalam mewujudkan green campus. Dengan sistem pengolahan limbah organik maupun anorganik, kegiatan ini akan memberi nilai tambah pada upaya keberlanjutan lingkungan dan menjadi role model pengelolaan limbah bagi perguruan tinggi lain di Brebes dan Tegal.

Keempat, program penjernihan air bersih untuk asrama mahasiswa menjadi langkah nyata dalam meningkatkan kualitas hidup sivitas akademika. UMUS berkontribusi dalam riset teknis kesehatan dan pangan, sedangkan PKTJ mendukung pada aspek rekayasa teknologi, sehingga solusi yang dihasilkan dapat langsung diimplementasikan di lapangan.

Kehadiran tokoh akademik seperti Direktur PKTJ, Bambang Istiyanto, S.SIT, MT, Dekan Fak. PIKES UMUS, Yan El Rizal UD, M.Sc, Kaprodi ITP Fak. PIKES UMUS, Abdul Bashar, M.TP, serta Staf Ahli Rektor Bidang Riset dan Inovasi UMUS, Prof. Dr. Drs. Pranoto, M.Sc, menegaskan bahwa kerja sama ini memiliki arah strategis yang jelas dan dukungan penuh dari pimpinan institusi.

Secara keseluruhan, kerja sama antara UMUS dan PKTJ ini merefleksikan paradigma baru pendidikan tinggi yang terbuka terhadap kolaborasi lintas disiplin. Dengan penekanan pada isu energi bersih, lingkungan, kesehatan, serta internasionalisasi akademik, inisiatif ini berpotensi menempatkan UMUS dan PKTJ sebagai pusat inovasi regional yang berkontribusi nyata bagi masyarakat, industri, dan pembangunan berkelanjutan. 

KKN Fest UMUS di Kecamatan Losari Angkat Tema “Festival Edukreatif untuk Pemberdayaan Desa”

Kuliah Kerja Nyata (KKNUMUS Brebes di Kecamatan Losari menghadirkan terobosan baru dalam pemberdayaan masyarakat melalui KKN Fest Kecamatan Losari yang mengusung tema “Festival Edukreatif untuk Pemberdayaan Desa.”

Festival ini memadukan nilai edukasi, seni, kesehatan, dan ekonomi lokal sebagai wadah sinergi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat dalam membangun kesadaran serta partisipasi aktif terhadap pembangunan desa.

Rangkaian kegiatan yang digelar sangat beragam dan menyasar lintas usia. Lomba mewarnai untuk anak-anak mendorong kreativitas generasi muda, senam sehat menghadirkan semangat kebersamaan sekaligus mengampanyekan gaya hidup sehat, sedangkan lomba baca puisi kemerdekaan membangkitkan kembali nilai nasionalisme.

Selain itu, masyarakat juga antusias mengikuti cek kesehatan gratis yang disediakan sebagai wujud kepedulian mahasiswa terhadap kesehatan warga desa. Tak kalah menarik, atraksi sulap turut memeriahkan festival dan memberikan hiburan edukatif bagi anak-anak maupun orang dewasa.

Sementara itu, pameran produk lokal menjadi ruang strategis untuk mempromosikan potensi UMKM dan hasil karya masyarakat yang didukung penuh oleh mahasiswa KKN.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Desa Kalisari beserta perangkatnya, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas, yang menunjukkan dukungan nyata terhadap integrasi pendidikan tinggi dengan pembangunan desa. Kehadiran mereka menegaskan pentingnya kolaborasi multipihak dalam memperkuat pemberdayaan masyarakat.

Camat Losari dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa yang mampu menghadirkan kegiatan kreatif berbasis partisipasi.

“Pembangunan tidak hanya diukur dari aspek infrastruktur, tetapi juga dari kemampuan masyarakat untuk kreatif, sehat, dan mandiri,” tegasnya.

Para Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), M. Badrun Zaman dan Ubaidillah, menambahkan bahwa tema “Festival Edukreatif untuk Pemberdayaan Desa” merupakan refleksi dari visi KKN yang berorientasi pada pemberdayaan.

Menurut mereka, mahasiswa tidak sekadar hadir sebagai agen perubahan, melainkan juga fasilitator yang mendorong warga agar lebih berdaya melalui pendekatan edukatif, kreatif, dan berkelanjutan.

Ketua pelaksana, Duta Fatiha, menegaskan bahwa KKN Fest ini menjadi momentum penting untuk menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat.

“Festival ini bukan hanya hiburan, tetapi ruang belajar bersama antara mahasiswa dan warga untuk membangun desa secara kreatif, sehat, mandiri, dan berkelanjutan,” ujarnya.

Dengan semangat kolaborasi dan gotong royong, KKN Fest Kecamatan Losari 2025 berhasil menjadi model pemberdayaan desa berbasis edukasi, kesehatan, dan kreativitas, sekaligus menginspirasi praktik pembangunan partisipatif di wilayah lainnya.

KKN Fest UMUS Kolaborasi Lima Desa di Kecamatan Belik: Seminar Inovasi Pengelolaan Sampah Menuju Energi Terbarukan

Penutupan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa tahun 2025 Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes di Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang, berlangsung istimewa dengan konsep Seminar KKN Fest, Kamis (21/08/2025).

Lima desa lokasi pengabdian, yakni Desa Gunungjaya, Desa Badak, Desa Kuta, Desa Mendelem, dan Desa Gunungtiga, berkolaborasi dalam forum akademis yang menampilkan capaian, inovasi, serta gagasan pembangunan desa berbasis pemberdayaan masyarakat.

Kegiatan ini resmi dibuka oleh Camat Belik, Muhammad Maksum, S.IP, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi multipihak dalam pembangunan desa.

“KKN Fest ini menjadi bukti nyata bahwa kerja sama antara mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat mampu menghadirkan solusi inovatif, terutama dalam menghadapi persoalan lingkungan dan energi,” ungkapnya.

Acara turut dihadiri oleh Kepala Bappeda Kabupaten Pemalang, Dr. Drs. Moh. Sidik, M.Si, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang, Wiji Mulyati, S.Km., beserta seluruh kepala desa dari lima desa lokasi KKN.

Kehadiran para pemangku kebijakan tersebut memberikan penguatan bahwa hasil pengabdian mahasiswa dapat menjadi bahan pertimbangan strategis dalam arah kebijakan pembangunan daerah, khususnya di sektor lingkungan hidup.

Seminar menghadirkan dua narasumber utama, yakni Prof. Dr. Drs. Pranoto, M.Sc dan Abdul Bashar, M.TP. Pranoto memaparkan materi bertajuk “Transformasi Sampah Organik dan Anorganik menjadi Bahan Bakar Minyak sebagai Solusi Energi Berkelanjutan”.

Ia menekankan bahwa sampah tidak lagi hanya dipandang sebagai permasalahan, melainkan peluang besar untuk menghasilkan energi alternatif yang ramah lingkungan melalui teknologi tepat guna.

Sementara itu, Abdul Bashar memberikan perspektif praktis mengenai strategi implementasi pengelolaan sampah di tingkat desa. Dalam materinya, ia menjelaskan model penerapan waste management berbasis masyarakat yang memungkinkan desa-desa untuk berdaya secara mandiri.

“Pengelolaan sampah tidak hanya sebatas solusi lingkungan, tetapi juga dapat membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat desa,” tegas Abdul Bashar.

Seminar KKN Fest ini menjadi ajang refleksi keberhasilan program KKN yang tidak hanya berorientasi pada pemberdayaan sosial-ekonomi masyarakat, tetapi juga menegaskan kontribusi perguruan tinggi dalam isu strategis global, yakni pengelolaan lingkungan dan energi hijau.

Antusiasme peserta, baik dari perangkat desa, masyarakat, maupun mahasiswa, menunjukkan adanya kesadaran kolektif untuk melanjutkan inisiatif yang telah dibangun.

Dengan terwujudnya kolaborasi lima desa melalui KKN Fest, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi model sinergi berkelanjutan antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat dalam menghadapi tantangan pembangunan desa, sekaligus mendorong terwujudnya Kabupaten Pemalang yang lebih maju, mandiri, dan ramah lingkungan.

UMUS Brebes Raih Bantuan PP-PTS Reguler 2025, Bukti Peningkatan Kualitas Pendidikan

Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes kembali mencatat prestasi penting dalam peningkatan mutu pendidikan tinggi. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi secara resmi menetapkan UMUS sebagai salah satu penerima Program Penguatan Perguruan Tinggi Swasta (PP-PTS) Reguler Tahun Anggaran 2025.

Kabar tersebut diumumkan melalui surat bernomor 0675/B.B3/DT.03.00/2025 tertanggal 12 Agustus 2025. Program PP-PTS merupakan inisiatif strategis pemerintah untuk memperkuat tata kelola, mutu akademik, serta daya saing perguruan tinggi swasta di Indonesia. Proses seleksi dilaksanakan secara ketat melalui tiga tahapan, yakni evaluasi administrasi, evaluasi substantif, serta evaluasi kelayakan.

Rektor UMUS, Dr. Roby Setiadi, S.Kom., MM., menyampaikan apresiasinya atas pencapaian ini.

“Keberhasilan UMUS meraih bantuan PP-PTS Reguler 2025 merupakan bukti nyata bahwa komitmen dan kerja keras seluruh civitas akademika membuahkan hasil. Kami meyakini capaian ini akan memperkuat posisi UMUS sebagai perguruan tinggi swasta yang unggul dan adaptif terhadap tantangan zaman,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Rektor III UMUS, Dr. Muhamad Hasdar, S.Pt., M.Sc., Ph.D., menegaskan bahwa bantuan ini akan diarahkan pada program strategis, mulai dari pengembangan fasilitas akademik, peningkatan kompetensi dosen, hingga penguatan program studi.

“Kami berkomitmen untuk memanfaatkan bantuan ini secara optimal demi mewujudkan visi UMUS menjadi perguruan tinggi unggul dan berdaya saing. Ini adalah momentum bagi UMUS untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan pendidikan di Brebes dan Indonesia,” tambahnya.

Capaian UMUS ini sekaligus mempertegas eksistensi perguruan tinggi swasta daerah sebagai institusi yang mampu bersaing di tingkat nasional. Keberhasilan meraih PP-PTS Reguler 2025 tidak hanya menjadi bukti peningkatan kualitas pendidikan di UMUS, tetapi juga menandai kontribusi nyata perguruan tinggi daerah dalam memperkuat ekosistem pendidikan tinggi Indonesia.

Kolaborasi Pemerintah Daerah dan Akademisi: UMUS Jadi Tim Konsultan Proyek Garam Brebes

Diskusi dalam rangka Investment Challenge (IC) 2025 yang mempertemukan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Brebes, Dra. Tety Yuliana, M.Pd, dengan akademisi Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) menjadi momentum penting dalam merumuskan arah baru pengembangan investasi daerah.

Forum tersebut menghadirkan Prof. Dr. Drs. Pranoto, M.Sc selaku Staf Ahli Rektor, Yan El Rizal Unzi Latirrizqi D, M.Sc selaku Dekan Fakultas PIKES, serta Andi Yulianto, S.Si, M.M perwakilan LP3M UMUS.

Selama ini, Kabupaten Brebes dikenal luas sebagai sentra produksi bawang merah nasional. Namun, potensi strategis sektor pesisir—khususnya produksi garam tambak—belum mendapatkan perhatian optimal. IC 2025 menghadirkan ruang dialog konstruktif antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi untuk menggali peluang investasi berbasis kajian ilmiah, sekaligus memastikan keberlanjutan pembangunan ekonomi lokal.

Dari perspektif akademisi UMUS, terdapat dua aspek utama yang menjadi fokus masukan: teknologi dan lingkungan-sosial. Dari sisi teknologi, pemanfaatan inovasi seperti penggunaan geomembrane guna meningkatkan kualitas garam, digitalisasi sistem distribusi, hingga efisiensi rantai pasok dianggap krusial agar produksi Brebes dapat bersaing di tingkat nasional maupun global. Sementara itu, aspek lingkungan dan sosial menekankan pentingnya menjaga ekosistem pesisir, mitigasi dampak perubahan iklim, serta pemberdayaan masyarakat pesisir agar investasi tidak hanya berorientasi pada keuntungan ekonomi, tetapi juga berkelanjutan secara sosial-ekologis.

Kepala DPMPTSP, Dra. Tety Yuliana, M.Pd, menyambut baik berbagai masukan dari pihak akademisi. Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Brebes berkomitmen memfasilitasi perizinan dan memberikan kemudahan investasi sepanjang memenuhi prinsip keberlanjutan. Pendekatan ini meneguhkan praktik kolaboratif berbasis triple helix—pemerintah, akademisi, dan masyarakat—sebagai fondasi pembangunan daerah.

Diskusi IC 2025 itu tidak semata membicarakan garam sebagai komoditas ekonomi, melainkan merumuskan kerangka pembangunan daerah yang mengintegrasikan kearifan lokal dengan inovasi teknologi modern. Apabila tindak lanjut konkret dapat segera diwujudkan melalui kajian kelayakan, pilot project, hingga penguatan kapasitas petambak, maka produksi garam Brebes berpotensi menjadi motor penggerak ekonomi baru yang inklusif dan adaptif terhadap tantangan global.

Dengan dukungan kebijakan pemerintah, kontribusi akademisi, serta keterlibatan masyarakat pesisir, investasi produksi garam tambak di Brebes berpeluang besar menjadi ikon transformasi ekonomi lokal menuju ketahanan pangan dan energi berbasis potensi daerah pada tahun 2025.

Tingkatkan Kompetensi Pengajar Global, Dosen UMUS Ikuti Workshop BIPA

 Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) menunjukkan komitmennya dalam menyongsong era pendidikan global. Sebanyak 30 dosen UMUS dari berbagai program studi berpartisipasi dalam Workshop Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) yang diselenggarakan pada 14 Agustus 2025.

​Kegiatan ini bertujuan untuk membekali para dosen dengan metode pengajaran bahasa Indonesia yang efektif dan inovatif bagi mahasiswa asing. Dengan penguasaan materi BIPA, para dosen diharapkan dapat menciptakan lingkungan akademik yang lebih inklusif dan ramah bagi mahasiswa internasional.

Rektor UMUS Dr. Roby Setiadi, S.Kom, M.M., dalam sambutannya menyatakan bahwa pelatihan ini adalah bagian dari strategi universitas untuk meningkatkan daya saing global.

“Saat ini, UMUS sudah memiliki program kerja sama dengan beberapa universitas di luar negeri diantaranya Jepang, Belanda, Malaysia, dan India. Workshop BIPA ini menjadi langkah strategis untuk memastikan dosen kami siap dan kompeten dalam menyambut kedatangan mahasiswa asing, baik dalam program pertukaran pelajar maupun program sarjana,” ujarnya.

Wakil Rektor 1 UMUS Dr. Moh Toharudin, M.Pd menyampaikan tujuan workshop BIPA ini adalah untuk membekali para dosen dengan metode pengajaran bahasa Indonesia yang efektif dan inovatif bagi mahasiswa asing. Dengan penguasaan materi BIPA, para dosen diharapkan dapat menciptakan lingkungan akademik yang lebih inklusif dan ramah bagi mahasiswa internasional. Selain itu, workshop ini juga bertujuan untuk mempersiapkan para dosen dalam menghadapi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang memungkinkan mahasiswa asing mengambil mata kuliah di UMUS, serta mempromosikan bahasa dan budaya Indonesia kepada dunia.

Dr. Wati Istanti, M.Pd sebagai narasumber menyampaikan bahwa workshop meliputi: Metode pengajaran BIPA berbasis komunikasi. ​Penyusunan materi ajar dan kurikulum BIPA yang menarik. Pengenalan budaya Indonesia sebagai bagian integral dari pembelajaran bahasa. Simulasi praktik mengajar langsung.

Para peserta menyambut antusias kegiatan ini. Salah satu peserta workshop mengungkapkan, “Workshop ini sangat bermanfaat. Kami tidak hanya belajar teknik mengajar, tetapi juga memahami tantangan yang dihadapi penutur asing saat belajar bahasa Indonesia. Ini akan sangat membantu kami dalam berinteraksi dengan mereka di kelas nanti.”

Dengan diselenggarakannya workshop ini, UMUS berharap dapat memperkuat reputasinya sebagai institusi pendidikan yang berorientasi global dan siap berkontribusi dalam mempromosikan bahasa dan budaya Indonesia di kancah internasional.

LP3M UMUS Tingkatkan Kualitas Publikasi Ilmiah Melalui Coaching Klinik Artikel Jurnal Internasional Bereputasi.

Lembaga Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) menggelar kegiatan Coaching Klinik Artikel Jurnal Internasional Bereputasi pada Selasa, 19 Agustus 2025. Kegiatan yang diselenggarakan di Ruang Senat Gedung Pascasarjana UMUS ini berlangsung mulai pukul 09.00 WIB hingga selesai, dengan dihadiri dosen penerima hibah penelitian LP3M.

Acara ini menghadirkan dua narasumber utama sekaligus guru besar Program Studi Magister Manajemen UMUS, yakni Prof. Dr. Mutamimah, M.Si. dan Prof. Dr. Edy Supriyanto, M.Si.. Keduanya memberikan arahan teknis, pendampingan, serta strategi praktis dalam menyiapkan artikel ilmiah agar dapat menembus jurnal internasional bereputasi.

Dalam pemaparannya, para narasumber menekankan beberapa aspek penting, di antaranya standar penulisan artikel sesuai kaidah akademik internasional, pemilihan jurnal yang tepat, strategi menghadapi proses peer review, hingga penerapan academic English dan etika publikasi.

“Penulisan artikel ilmiah tidak hanya soal hasil riset, tetapi juga bagaimana menyajikannya secara sistematis, argumentatif, dan sesuai standar internasional,” ungkap Prof. Mutamimah.

Suasana coaching klinik berlangsung dinamis dan interaktif. Para peserta aktif berdiskusi mengenai berbagai kendala yang dihadapi, mulai dari penyusunan kerangka artikel, pengolahan serta penyajian data penelitian, hingga strategi publikasi di jurnal bereputasi seperti Scopus dan Web of Science. Prof. Edy Supriyanto juga menekankan pentingnya konsistensi riset dan jejaring akademik internasional agar peluang publikasi semakin terbuka.

Melalui program ini, LP3M UMUS berharap dapat memperkuat budaya riset sekaligus meningkatkan kualitas publikasi dosen di ranah global. Ketua LP3M UMUS dalam sambutannya menegaskan bahwa coaching klinik ini merupakan bagian dari komitmen institusi untuk mendorong para dosen lebih produktif dalam menghasilkan karya ilmiah yang berdaya saing internasional.

Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum penting bagi UMUS dalam memperkokoh reputasi akademiknya, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional, sejalan dengan visi perguruan tinggi menuju universitas yang unggul, berdaya saing, dan bereputasi global.

Mahasiswa S2 Magister Manajemen UMUS Brebes Gelar Kuliah Bersama Mahasiswa Asing

Program Studi Magister Manajemen Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes menyelenggarakan kegiatan kuliah bersama dengan mahasiswa asing dari berbagai negara pada Jumat, 15 Agustus 2025. Kegiatan ini menjadi salah satu upaya internasionalisasi kampus sekaligus media memperkenalkan budaya lokal Brebes ke ranah global.

Dalam kesempatan tersebut, mahasiswa Magister Manajemen UMUS menampilkan beragam kekayaan daerah Brebes, antara lain pengenalan proses pembuatan telur asin sebagai produk unggulan, memperkenalkan lagu-lagu daerah, hingga pembacaan puisi dalam bahasa Brebesan. Selain itu, mahasiswa juga menyampaikan pengetahuan tentang pengelolaan SDM dalam menggerakkan budaya Brebes.

Kuliah bersama ini dihadiri oleh mahasiswa S2 dan S3 dari berbagai negara, meliputi Pakistan, Thailand, Kyrgyzstan, Mesir, Myanmar, Afghanistan, serta mahasiswa S2 Magister Manajemen UMUS Brebes. Suasana pembelajaran berlangsung interaktif, penuh antusiasme, dan mencerminkan semangat pertukaran budaya maupun pengetahuan.

Sebagai bagian dari rangkaian acara, Bapak Dr. Sutikno, M.Pd. selaku Ka.Prodi Magister Manajemen memperkenalkan Tembang Macapat dan Bapak Prof. Dr. Drs. Pranoto, M.Sc. turut memberikan materi mengenai Edu Semesta dan lingkungan. Dalam paparannya, beliau menekankan pentingnya integrasi antara pendidikan, keberlanjutan lingkungan, serta peran generasi muda dalam menjaga ekosistem global. Materi ini semakin memperkaya wawasan peserta kuliah bersama, sekaligus menguatkan relevansi akademik dengan isu-isu internasional terkini.

Pihak penyelenggara menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan tidak hanya memperluas wawasan mahasiswa asing tentang budaya Brebes, tetapi juga meningkatkan kemampuan mahasiswa UMUS dalam membangun jejaring internasional. “Melalui kuliah bersama ini, kami ingin mahasiswa memiliki rasa bangga terhadap budaya daerah sekaligus siap bersaing di kancah global,” ungkap salah satu dosen pendamping.

Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi dan interaksi lintas budaya, di mana mahasiswa asing berkesempatan mencoba menyanyikan lagu daerah yang diperkenalkan, serta berdialog mengenai peluang kerja sama akademik dan budaya di masa mendatang. 

Perkuat Sinergi Internasional, UMUS Gelar Sharing Session Mahasiswa Asing dengan Pimpinan

Perkuat sinergi Internasional, UMUS gelar sharing session antara mahasiswa asing dengan pimpinan. (Foto: Humas UMUS Brebes)

Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ekosistem akademik global dengan menggelar acara Sharing Session Mahasiswa Asing dengan Pimpinan Akademik.

Acara yang dilangsungkan belum lama ini menjadi wadah penting bagi para mahasiswa internasional untuk berinteraksi langsung dengan jajaran rektorat dan menyampaikan aspirasi mereka.

​Kegiatan yang dihadiri langsung oleh Rektor UMUS, Dr. Roby Setiadi, S.Kom., M.M., beserta wakil rektor dan dekan, menjadi bukti nyata perhatian UMUS terhadap komunitas internasionalnya.

Dalam sambutannya, Rektor UMUS menekankan betapa pentingnya peran mahasiswa asing dalam membawa keberagaman budaya dan perspektif ke kampus.

​”Kehadiran kalian adalah cerminan kepercayaan global terhadap kualitas pendidikan di UMUS. Kami ingin mendengar langsung dari kalian, masukan apa saja yang bisa membuat pengalaman studi kalian lebih baik,” ujar Rektor.

“Forum ini bukan hanya untuk kami memberikan informasi, tetapi yang lebih utama adalah untuk kami mendengarkan,” lanjutnya.

​Mendengar Langsung dari Mahasiswa

​Para mahasiswa asing dari berbagai negara, termasuk Myanmar, Vietnam, Thailand, Ghana, Nigeria, Mesir, Pakistan, Afganistan, dan Kirgistan, antusias berbagi pengalaman mereka.

Mereka mengapresiasi suasana kampus yang ramah dan dukungan penuh dari para dosen dan mahasiswa UMUS. Namun, mereka juga secara terbuka menyampaikan beberapa tantangan, seperti adaptasi budaya, sistem administrasi, hingga kebutuhan fasilitas pendukung.

​Misalnya, seorang mahasiswa Nurtilek dari Kirgistan mengutarakan betapa terbantunya ia dengan bimbingan dosen yang sabar, sementara Nooriya mahasiswa dari Afganistan memberikan saran tentang peningkatan layanan administrasi bagi mahasiswa internasional. Masukan-masukan ini disambut baik oleh pimpinan UMUS sebagai bahan evaluasi konstruktif.

​Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Kelembagaan Dr. Moh Toharudin, M.Pd, menegaskan bahwa setiap masukan yang diterima akan ditindaklanjuti.

“Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan menciptakan lingkungan akademik yang inklusif serta suportif. Tujuan kami adalah memastikan setiap mahasiswa, baik domestik maupun internasional, mendapatkan pengalaman belajar yang optimal di UMUS,” jelasnya.

​Acara sharing session ini ditutup dengan suasana santai dan akrab, di mana pimpinan UMUS dan mahasiswa asing berfoto bersama dan menikmati makan siang.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi agenda rutin yang mempererat hubungan dan menjadikan UMUS sebagai destinasi studi yang semakin menarik bagi pelajar dari berbagai penjuru dunia.

Semarak Kompetisi Internasional di UMUS Summercamp 2025: Sportivitas dan Persahabatan dalam Bingkai Global

Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes kembali menegaskan eksistensinya sebagai perguruan tinggi berwawasan global melalui penyelenggaraan UMUS Summercamp 2025, sebuah ajang kompetisi olahraga internasional yang mengusung semangat sportivitas, persahabatan, dan kolaborasi antarbangsa.

Kegiatan yang digelar belum lama ini mempertemukan mahasiswa dari sepuluh negara, menjadikannya momentum penting dalam penguatan jejaring internasional UMUS.

Mahasiswa asing dari berbagai belahan dunia hadir memeriahkan perlombaan, antara lain Nazgul Anvarbek Kyzy (Kyrgyzstan), Rokayah Luebawasa (Thailand), Bright Akpalu (Ghana), Tran Thi Khanh Vi (Vietnam), Sunusi Dauda (Nigeria), hingga Mohga Mohamed Fouad Mohamed (Mesir). Kehadiran mereka menegaskan bahwa UMUS tidak hanya menjadi ruang belajar akademis, tetapi juga arena perjumpaan budaya dan penguatan nilai-nilai global citizenship.

Tiga cabang olahraga dipertandingkan dengan antusiasme tinggi:

  • Badminton (tunggal dan ganda campuran)
  • Tenis Meja (putra dan putri)
  • Catur (kategori terbuka)

Rektor Universitas Muhadi Setiabudi dalam sambutannya menyampaikan bahwa UMUS Summercamp 2025 tidak hanya berfungsi sebagai ruang kompetisi olahraga, tetapi juga wahana pertukaran budaya, penguatan jejaring akademik, serta upaya membangun semangat kebersamaan lintas bangsa.

“UMUS berkomitmen untuk menjadi kampus inklusif yang menjunjung tinggi nilai global, serta memfasilitasi mahasiswa dalam mengasah kompetensi akademik maupun non-akademik di tingkat internasional,” tegasnya.

Dengan semangat sportivitas dan persahabatan, UMUS Summercamp 2025 menorehkan catatan penting dalam sejarah internasionalisasi kampus di Brebes. Ajang ini membuktikan bahwa olahraga mampu menjadi jembatan peradaban yang menyatukan berbagai latar belakang budaya dalam harmoni global.

× Penerimaan Mahasiswa Baru 2025