Universitas Muhadi Setiabudi

UMUS Brebes Ubah Limbah Sekam Padi Luwungragi Jadi Briket Energi Terbarukan dan Peluang Ekonomi

Desa Luwungragi, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, menjadi tempat kolaborasi antara dunia pendidikan dan masyarakat dalam menghadirkan solusi energi ramah lingkungan. Melalui program “Produksi Briket dari Sekam Bakar sebagai Sumber Energi Terbarukan”, tim dosen dan mahasiswa Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes berupaya memberdayakan masyarakat desa dengan memanfaatkan limbah pertanian yang selama ini terbuang percuma.

Program ini dipimpin oleh Nasiruddin, S.Ag., M.M., dosen ketua sekaligus penggerak pemberdayaan masyarakat. Bersama tim yang terdiri dari dosen anggota yaitu Wadli, S.TP., M.Si dosen Teknologi Pangan dan Dumadi, S.Mn., M.M dosen Akuntansi beserta mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis yaitu dari prodi Akuntansi, Manajemen, dan Agribisnis.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan dukungan pendanaan dari KEMDIKTISAINTEK skema BEM Berdampak . Melalui pendekatan edukatif dan aplikatif, tim hadir untuk memberikan pelatihan teknis sekaligus pendampingan usaha kepada warga Desa Luwungragi.

Mengubah Limbah Jadi Berkah

Sebagai salah satu sentra penghasil padi di wilayah Brebes, Desa Luwungragi menghasilkan sekam padi dalam jumlah besar setiap musim panen. Sayangnya, sebagian besar sekam tersebut dibakar begitu saja, menimbulkan polusi udara dan membuang potensi energi. Dari kondisi itulah, muncul ide untuk mengolah sekam menjadi briket arang sekam, bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomi tinggi.

Melalui pelatihan ini, mahasiswa dikenalkan pada proses pembuatan briket mulai dari pengeringan, karbonisasi, penggilingan, pencampuran, hingga pencetakan dan pengeringan akhir. Kegiatan ini juga memperkenalkan alat teknologi tepat guna, seperti Tungku Karbonisasi Sekam Modular (TKSM) dan Pencetak Briket Sekam Otomatis Skala Rumah Tangga (PBS-ART).

Dampak Nyata di Masyarakat

Melalui pendampingan berkelanjutan, warga kini mampu memproduksi briket secara mandiri dengan kualitas yang stabil. Produk hasil pelatihan diberi label “Briket Sekam Tani Subur”, sebagai identitas lokal Desa Luwungragi. Selain menjadi solusi pengelolaan limbah, usaha ini juga mulai membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat, terutama bagi peserta PKBM dan kelompok tani setempat.

“Tujuan kami bukan hanya memberikan pelatihan teknis, tetapi menanamkan nilai kemandirian dan keberlanjutan. Kami ingin masyarakat dapat mengelola sumber daya yang ada menjadi potensi ekonomi yang terus berkembang,” ujar Nasiruddin, M.M.

Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan teknis masyarakat. Kapasitas produksi briket meningkat hingga lima kali lipat dibanding sebelumnya, dan produk yang dihasilkan telah mulai dipasarkan di desa-desa sekitar. Selain itu, masyarakat kini lebih memahami pentingnya energi terbarukan dan pengelolaan lingkungan berkelanjutan.

Menuju Desa Mandiri Energi

Program ini tidak berhenti pada tahap pelatihan. Tim UMUS juga menyiapkan strategi pemasaran digital dan pembentukan kelompok usaha bersama agar produksi briket dapat berkelanjutan. Dengan semangat kolaborasi antara akademisi dan masyarakat, Desa Luwungragi kini bergerak menuju desa mandiri energi, memanfaatkan limbah pertanian sebagai sumber daya baru.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara kampus, masyarakat, dan pemerinta dapat melahirkan inovasi sederhana yang berdampak besar — mengubah limbah menjadi energi, dan pengetahuan menjadi kesejahteraan. 

UMUS Brebes Go International: Dosen Bertolak ke Fuji Co.Ltd Jepang, Bawa Misi Peningkatan Kualitas Produk Lokal

Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes kembali menegaskan komitmennya dalam skala global melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Internasional. Tepat pada Senin (10/11/2025), delegasi penting dari UMUS bertolak menuju Gunma, Jepang, untuk menjalin kerja sama dan berdiskusi intensif dengan pihak Fuji Co.Ltd, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produk karangan bunga dan dekorasi.

Kunjungan ini berfokus pada upaya transfer pengetahuan dan pengembangan kapasitas, khususnya dalam menjaga kualitas produk karangan bunga dan merumuskan cara packaging yang sesuai dengan standar internasional—sebuah langkah strategis untuk membuka peluang pasar ekspor bagi produk-produk lokal Brebes.

Delegasi UMUS yang berangkat ke Gunma, Jepang, diisi oleh jajaran pimpinan dan pakar di bidangnya. Mereka adalah:
• Dr. Abdul Hamid, M.T. (Dekan Fakultas Teknik)
• Mohammad Hasdar, M.Sc., Ph.D. (Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama)
• H. Wahidin, M.T. (Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat)

Rektor UMUS Brebes, Dr. Roby Setiadi, S.Kom., M.M., menyampaikan apresiasi tertinggi atas keberangkatan tim dosen dalam misi PkM Internasional ini. Ia menekankan bahwa kolaborasi dengan Fuji Co.Ltd di Jepang adalah upaya nyata kampus dalam mewujudkan visi sebagai Entrepreneur Campus.

“Misi ke Gunma ini adalah langkah sangat strategis untuk UMUS. Kami tidak hanya mengirimkan dosen untuk berdiskusi, tetapi untuk membawa pulang ilmu dan teknologi terbaik tentang standar kualitas dan packaging yang diterapkan di level global. Ini adalah upaya kami dalam memperkuat ekosistem entrepreneurship di Brebes. Dengan belajar langsung dari Fuji Co.Ltd, kami yakin produk karangan bunga mitra UMKM kami akan siap menghadapi persaingan internasional. Inilah bukti nyata komitmen UMUS dalam menghasilkan lulusan dan program yang berdampak global.”

Wakil Rektor III UMUS, Mohammad Hasdar, M.Sc., Ph.D., menekankan bahwa kegiatan ini adalah bukti nyata peran perguruan tinggi dalam menembus batasan geografis untuk memberdayakan masyarakat.

“Kunjungan ke Fuji Co.Ltd ini bukan sekadar studi banding, melainkan adalah investasi ilmu untuk komunitas kami. Kami membawa misi besar: bagaimana produk karangan bunga yang dihasilkan oleh mitra UMKM di Brebes dapat memiliki kualitas finishing dan packaging yang setara dengan produk Jepang. Diskusi ini akan menjadi cetak biru bagi kurikulum pelatihan Pengabdian Masyarakat kami ke depan, yang ujung-ujungnya akan membuka lebar jendela ekspor bagi produk lokal Brebes. Kami berterima kasih atas sambutan Fuji Co.Ltd.”

Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat, H. Wahidin, M.T., yang akan langsung mengimplementasikan hasil diskusi di lapangan, memberikan pandangan yang lebih aplikatif.

“Fokus utama kami adalah membawa pulang pengetahuan konkret tentang standar kebersihan material dan teknik shrink-wrapping atau vacuum packaging yang efisien. Di sini, kami belajar bahwa kualitas tidak hanya tentang produknya, tetapi juga cara kita menghargai dan melindungi produk itu hingga sampai ke tangan konsumen. Standar Jepang ini akan segera kami sosialisasikan dan terapkan dalam program PkM kami bersama para pelaku usaha karangan bunga lokal di Brebes.”

Pengabdian Masyarakat Internasional ini diharapkan dapat menciptakan multiplier effect, tidak hanya meningkatkan kualitas produk, tetapi juga menaikkan kepercayaan diri pelaku usaha lokal Brebes untuk bersaing di pasar global.

Mahasiswa UMUS Raih Juara 4 Lomba Inovasi Desa KKN Bappedalitbang Kabupaten Tegal 2025

Prestasi membanggakan kembali diraih oleh mahasiswa Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes dalam ajang Lomba Inovasi Desa KKN yang diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Tegal.

Tim KKN UMUS berhasil meraih Juara 4 melalui karya inovatif bertajuk “Tong Pembakar Sampah Minim Asap Penghasil Minyak” yang dipresentasikan pada kegiatan final di Gedung Dadali Bappedalitbang Kabupaten Tegal belum lama ini.

Inovasi ini merupakan hasil program kerja mahasiswa KKN di Desa Grobog Wetan, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, yang dirancang untuk menjawab persoalan pengelolaan sampah rumah tangga di pedesaan. Dengan rancangan tong pembakar yang efisien dan ramah lingkungan, alat ini mampu mengurangi emisi asap sekaligus menghasilkan minyak hasil pirolisis yang berpotensi dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif.

Tim UMUS terdiri atas tiga mahasiswa lintas program studi, yaitu Azkiyatul Maulida (Teknik Informatika), Ahmad Nur Ikhsan Fadillah (Teknik Sipil), dan Tri Murniasih (Teknik Sipil). Mereka tampil percaya diri mempresentasikan ide inovatif tersebut di hadapan dewan juri yang terdiri dari para peneliti dan praktisi teknologi terapan daerah.

Dosen pendamping tim, Wahidin, M.T., yang juga menjabat sebagai Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat UMUS, menyampaikan bahwa pencapaian ini merupakan bukti nyata sinergi antara pengabdian masyarakat, riset terapan, dan pemberdayaan mahasiswa.

“Inovasi ini lahir dari semangat mahasiswa untuk memecahkan masalah nyata di desa mitra. UMUS mendorong setiap mahasiswa KKN agar menghasilkan solusi kreatif yang berkelanjutan,” ujarnya.

Keberhasilan tim KKN UMUS dalam kompetisi ini menegaskan komitmen universitas dalam mendukung program Kampus Merdeka serta membangun budaya inovasi di tingkat mahasiswa. UMUS terus mendorong integrasi riset, teknologi tepat guna, dan pengabdian masyarakat untuk menghasilkan solusi konkret bagi tantangan pembangunan daerah.

LPPPM UMUS Gelar Pelatihan Drafting HKI di Bapperida Brebes

embaga Pengembangan Pembelajaran, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPPM) Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) menggelar pelatihan drafting Hak Kekayaan Intelektual (HKI) bagi pemenang Lomba Kreanova 2025 yang diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Brebes, Selasa, 4 November 2025.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam memahami dan menyusun dokumen HKI, sehingga hasil penelitian dan inovasi yang dihasilkan dapat terlindungi secara hukum serta memberikan nilai tambah bagi institusi dan masyarakat.

Pelatihan tersebut menghadirkan dua narasumber utama dari UMUS, yakni Andi Yulianto, S.Si., M.M., dan Elinda Umisara, M.Pd., yang keduanya merupakan dosen sekaligus praktisi di bidang penelitian dan perlindungan kekayaan intelektual.

Dalam pemaparannya, Andi Yulianto menekankan pentingnya pemahaman dasar mengenai berbagai jenis HKI — mulai dari hak cipta, paten, hingga merek dagang. Ia juga menjelaskan proses penyusunan draf pendaftaran HKI serta strategi agar karya inovatif memiliki potensi komersialisasi yang kuat.

Sementara itu, Elinda Umisara membagikan pengalaman dan praktik langsung dalam menyusun dokumen HKI, termasuk teknik menulis deskripsi inovasi dan penyusunan klaim yang efektif. Ia juga mengajak peserta untuk aktif berdiskusi dan mencoba membuat draft sederhana selama sesi pelatihan berlangsung.

Kepala Bapperida Brebes yang diwakili oleh Nurul Hidayat, S.H., M.T. selaku Kabid Riset dan Inovasi Daerah menyampaikan apresiasinya atas inisiatif LPPPM UMUS dalam menyelenggarakan kegiatan ini. “Pelatihan seperti ini sangat bermanfaat untuk menumbuhkan kesadaran pentingnya perlindungan karya dan inovasi. Kami berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut dalam bentuk kegiatan lain yang mendukung pengembangan riset daerah,” ujarnya.

Ketua LPPPM UMUS, Prasetyo Yuli Kurniawan, M.Pd. dalam kesempatan terpisah, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen UMUS dalam menjalankan peran tridharma perguruan tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian masyarakat dan penguatan ekosistem riset daerah.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan para peserta dapat lebih siap dalam mengajukan perlindungan HKI atas hasil karya mereka, serta mampu mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh untuk mendorong inovasi yang berdaya saing tinggi di Kabupaten Brebes.

Perkuat Jejaring Global, Pimpinan Akademik UMUS Brebes Kunjungi KUI Unwahas

Dalam upaya memperluas jejaring internasional dan memperkuat kolaborasi antarperguruan tinggi, pimpinan akademik Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) melakukan kunjungan ke Kantor Urusan Internasional (KUI) Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang, pada Sabtu 1 November 2025.

Kunjungan ini menjadi langkah strategis dalam mendorong internasionalisasi kampus dan membuka peluang kerja sama di bidang akademik, dan mahasiswa asing.

Kunjungan tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik UMUS Dr. Moh Toharudin, M.Pd. Kehadirannyan diterima dengan hangat oleh Lebry Hapsari KUI Unwahas, yang memaparkan berbagai program dan jejaring internasional yang telah dijalankan oleh Unwahas dengan sejumlah universitas mitra di luar negeri.

Dalam sambutannya, Pimpinan Akademik UMUS menyampaikan bahwa kunjungan ini menjadi langkah awal untuk membangun sinergi antarperguruan tinggi dalam bidang internasionalisasi dan penerimaan mahasiswa asing.

“Kami ingin belajar dari pengalaman Unwahas yang telah lebih dahulu aktif menjalin kerja sama dengan berbagai universitas di luar negeri. Harapannya, UMUS juga dapat memperluas kolaborasi akademik internasional, baik dalam bentuk pertukaran mahasiswa, riset bersama, maupun program visiting lecturer,” ujarnya.

Sementara itu, Lebry Hapsari KUI Unwahas menyambut baik inisiatif UMUS tersebut dan menegaskan pentingnya kolaborasi antarperguruan tinggi di Indonesia untuk meningkatkan daya saing global.
Beasiswa menjadi faktor penarik utama mahasiswa asing. Perguruan tinggi dapat: Menyediakan beasiswa internal kampus bagi mahasiswa asing berprestasi. Bekerja sama dengan lembaga donor seperti LPDP, SEAMEO, AUN, atau Kedutaan. Memberikan potongan biaya pendaftaran atau biaya kuliah tahun pertama.

Selain berdiskusi mengenai potensi kerja sama, kegiatan ini juga diisi dengan pemaparan tentang strategi internasionalisasi kampus, mekanisme pertukaran akademik, serta peluang kolaborasi riset dan publikasi internasional. Kedua belah pihak berkomitmen untuk menindaklanjuti hasil pertemuan dengan penyusunan Nota Kesepahaman (MoU) dan rencana kerja (MoA) yang lebih spesifik di masa mendatang.

Melalui kunjungan ini, UMUS menegaskan komitmennya dalam membangun jejaring global dan memperkuat reputasi akademik di tingkat internasional. Internasionalisasi menjadi salah satu prioritas utama dalam visi UMUS menuju kampus unggul dan berdaya saing global.

Kolaborasi UMUS dan Komisi X DPR RI: Bekali Civitas Akademika dalam Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi

Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan kampus yang aman dan bebas dari kekerasan dengan menyelenggarakan Seminar Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Perguruan Tinggi (PPKPT).

Kegiatan yang terselenggara atas permintaan peserta ini, bekerja sama dengan LLDikti Wilayah VI dan bersinergi dengan anggota DPR RI Komisi X, Agung Widyantoro, S.H., M.Si, sukses digelar di Kedai Musim Semi, Brebes, pada Jumat, 31 Oktober 2025.

Seminar ini dihadiri oleh civitas akademika UMUS dan tokoh-tokoh penting, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran serta memberikan panduan praktis mengenai pencegahan dan penanganan kasus kekerasan di lingkungan pendidikan tinggi.

Acara dimulai tepat pukul 07.30 WIB dengan registrasi dan dibuka pada pukul 08.30 WIB. Setelah pembukaan dan menyanyikan lagu kebangsaan, acara inti diawali dengan paparan dari Keynote Speaker, H. Agung Widyantoro, S.H., M.Si., Anggota DPR RI Komisi X (Bidang Pendidikan, Olahraga, Sains dan Teknologi). Ia menyampaikan pentingnya peran legislatif dalam mendukung kebijakan anti-kekerasan di kampus.

Materi seminar dilanjutkan dengan:
Materi 1: Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Perguruan Tinggi, disampaikan oleh Wakil Rektor III UMUS (Bidang Kemahasiswaan), Bapak Muhammad Hasdar, S.Pt., M.Sc., PhD.
Materi 2: Penyikapan Kekerasan dan Kebijakan Pendidikan Tinggi, disampaikan oleh perwakilan dari Dikti (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi).

Kegiatan yang berlangsung hingga pukul 12.00 WIB ini diakhiri dengan sesi penutupan, pemberian cenderamata, dan foto bersama.

Rektor UMUS, Dr. Roby Setiadi, S.Kom., M.M., menegaskan bahwa isu kekerasan harus ditangani secara fundamental, dimulai dari pembentukan karakter mahasiswa.

“Sebagai Rektor, saya menegaskan bahwa pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan kampus adalah harga mati dan merupakan prioritas utama. Kita harus kembali menanamkan karakter dan kearifan lokal, karena lunturnya nilai-nilai inilah yang kerap menjadi akar masalah. UMUS bertekad menciptakan ekosistem pendidikan yang bukan hanya unggul secara akademik, tetapi juga berintegritas, bebas dari segala bentuk bullying, pelecehan, dan kekerasan. Perlindungan terhadap mahasiswa adalah tanggung jawab institusi,” tegas Dr. Roby Setiadi.

Anggota DPR RI Komisi X, H. Agung Widyantoro, S.H., M.Si., menyoroti pentingnya sinergi antara kebijakan pusat dan implementasi di tingkat kampus. “Kami di Komisi X DPR RI terus mendorong agar seluruh perguruan tinggi, termasuk di LLDikti Wilayah VI, segera membentuk dan mengaktifkan Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (Satgas PPKPT). Komitmen ini adalah kunci. Kampus harus menjadi ruang yang aman dan nyaman, di mana mahasiswa bisa belajar dan berkreasi tanpa rasa takut akan intimidasi atau kekerasan. Kami mengapresiasi UMUS yang proaktif menyelenggarakan kegiatan ini,” kata Agung Widyantoro.

Wakil Rektor III UMUS, Muhammad Hasdar, S.Pt., M.Sc., PhD., turut memperkuat komitmen ini dengan menjelaskan peran seminar sebagai langkah nyata kampus.

“Seminar ini bukan sekadar formalitas, namun upaya serius untuk membekali civitas akademika UMUS dengan pengetahuan dan prosedur yang benar dalam mencegah, melaporkan, dan menangani setiap bentuk kekerasan, sesuai dengan peraturan terbaru dari Kemendikbudristek,” ujar Muhammad Hasdar.

Dari pihak regulator, yang diwakili oleh LLDikti Wilayah VI, menyampaikan bahwa pencegahan kekerasan merupakan prioritas nasional dalam ekosistem pendidikan tinggi.

“LLDikti Wilayah VI berkomitmen penuh mengawal implementasi Permendikbudristek terkait PPKPT di seluruh perguruan tinggi swasta di wilayah kami. Kekerasan, dalam bentuk apa pun, tidak memiliki tempat di kampus. Perguruan tinggi harus proaktif, cepat tanggap, dan berani mengambil tindakan tegas untuk melindungi korban dan memberikan sanksi bagi pelaku,” demikian pernyataan dari perwakilan LLDikti Wilayah VI yang disampaikan sebelumnya dalam konteks program serupa.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi seluruh civitas akademika UMUS untuk bersama-sama menciptakan budaya kampus yang inklusif, humanis, dan menjunjung tinggi nilai-nilai anti-kekerasan.

KSPM FEB UMUS Rayakan Dies Natalis ke-6: Wujud Konsistensi dalam Meningkatkan Literasi Pasar Modal di Kalangan Mahasiswa

Dalam semangat memperkuat literasi keuangan dan mendorong partisipasi aktif mahasiswa dalam pengembangan pasar modal, Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) menggelar perayaan Dies Natalis ke-6, Senin 27 Oktober 2025.

Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi sivitas akademika untuk merefleksikan perjalanan panjang KSPM sebagai wadah pengembangan ilmu, praktik investasi, dan literasi keuangan di kalangan mahasiswa.

Didirikan sejak tahun 2019, KSPM FEB UMUS kini telah berkembang menjadi pusat kegiatan strategis di lingkungan fakultas, yang secara konsisten menyelenggarakan berbagai seminar, workshop, simulasi investasi, serta kolaborasi dengan lembaga industri keuangan nasional.

Perayaan Dies Natalis ini secara resmi dibuka oleh Dekan FEB UMUS, Bapak Dumadi, M.M., yang dalam sambutannya mengapresiasi semangat dan kontribusi KSPM dalam mendukung peningkatan kompetensi mahasiswa di bidang pasar modal.

“Enam tahun adalah bukti nyata bahwa KSPM FEB UMUS telah tumbuh sebagai organisasi pembelajaran yang produktif, kreatif, dan berkontribusi nyata terhadap penguatan literasi keuangan mahasiswa,” ujar Dumadi dalam sambutannya.

Keberhasilan KSPM FEB UMUS tidak lepas dari peran aktif pembina organisasi, Bapak Hendri Sucipto, M.Si., yang senantiasa memberikan arahan dan motivasi agar kegiatan KSPM tidak hanya berorientasi akademik, tetapi juga aplikatif sesuai kebutuhan dunia industri keuangan.

Dengan mengusung tema “Meningkatkan Literasi Keuangan dan Peran Aktif Mahasiswa dalam Pengembangan Pasar Modal”, Dies Natalis ke-6 ini diharapkan mampu memperkuat kapasitas anggota dalam memahami dinamika pasar modal serta peran strategis mahasiswa sebagai agen literasi keuangan di masyarakat.

Menurut Ketua Pelaksana, Kayla dari Program Studi Akuntansi, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga wadah silaturahmi dan refleksi organisasi. Rangkaian acara meliputi seminar dan talkshow dengan narasumber praktisi pasar modal, pengumuman capaian dan prestasi KSPM, hingga sesi inspiratif bersama alumni.

Turut hadir Ketua KSPM pertama, A. Farizal, S.M., yang memberikan motivasi kepada peserta mengenai pentingnya pengalaman berorganisasi dalam membentuk profesionalisme dan jejaring di dunia kerja.

Dalam kesempatan yang sama, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan Upgrading Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HIMAKSI) untuk memperkuat struktur dan kapasitas organisasi di tingkat program studi, yang turut didukung oleh jajaran pimpinan organisasi mahasiswa kampus.

Acara ini dihadiri oleh berbagai unsur organisasi kemahasiswaan Universitas Muhadi Setiabudi, antara lain:

  • Ketua BEM Universitas, Rizalul Zikri
  • Ketua DPM Universitas, Ilma
  • Plt DPM FEB, Afi
  • Ketua BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Rio

Kehadiran mereka memperkuat semangat sinergi antarlembaga kemahasiswaan dalam membangun ekosistem pembelajaran yang kolaboratif dan progresif.

Dalam sambutannya, Ketua KSPM FEB UMUS, Gladi, mahasiswa Akuntansi semester 5, menegaskan komitmen KSPM untuk terus berinovasi dalam menciptakan kegiatan edukatif yang relevan dengan tantangan zaman.

“Kami akan terus menjadi ruang belajar sekaligus ruang tumbuh bagi mahasiswa untuk memahami pasar modal secara komprehensif, serta menjembatani teori akademik dengan praktik dunia nyata,” ujar Gladi.

Perayaan Dies Natalis ke-6 ini menjadi bukti bahwa semangat belajar, kolaborasi, dan dedikasi dalam dunia pasar modal di kalangan mahasiswa FEB UMUS terus tumbuh dan berkembang.

Selamat Ulang Tahun yang ke-6 untuk KSPM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhadi Setiabudi!
Semoga terus menjadi pelopor dalam pengembangan literasi pasar modal dan pendidikan ekonomi yang berdaya saing di tingkat nasional.

UMUS Berangkatkan Mahasiswa Perdana ke Taiwan untuk Program Magang Internasional

 Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes kembali menunjukkan langkah progresif dalam mewujudkan visi internasionalisasi pendidikan tinggi melalui pelaksanaan Program Magang Internasional.

Pada Minggu, 26 Oktober 2025, dua mahasiswa UMUS secara resmi diberangkatkan ke Evergreen Hotel, Taiwan, untuk mengikuti program magang luar negeri. Prosesi pemberangkatan berlangsung di Bandara Internasional Soekarno–Hatta, Tangerang.

Pemberangkatan mahasiswa kali ini didampingi langsung oleh Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Mohammad Hasdar, M.Sc., Ph.D., serta Ibu Elsara selaku pendamping dari universitas.

Kehadiran pimpinan universitas dalam kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen UMUS dalam memastikan kelancaran serta kesiapan mahasiswa sebelum berangkat ke negara tujuan.

Rektor Universitas Muhadi Setiabudi, Dr. Roby Setiadi, S.Kom., M.M., dalam keterangannya menyampaikan bahwa program magang internasional ini merupakan bentuk nyata dari upaya UMUS dalam memperluas jejaring kerja sama global dan memperkaya pengalaman belajar mahasiswa di tingkat internasional.

Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya membuka peluang baru bagi mahasiswa untuk mengenal dunia kerja global, tetapi juga menjadi sarana penguatan karakter dan profesionalisme di kancah internasional.

Program magang ini menjadi pemberangkatan perdana bagi mahasiswa UMUS ke Taiwan. Ke depan, universitas telah merencanakan gelombang pemberangkatan berikutnya ke berbagai perusahaan mitra di Taiwan, seperti di bidang logistik, laundry, dan perhotelan. Hal ini sejalan dengan komitmen UMUS untuk memperluas partisipasi mahasiswa dalam program magang internasional lintas sektor industri.

Kepala Bagian Kemahasiswaan, Agiesta Premana, M.Kom., menambahkan bahwa program ini juga merupakan implementasi dari kebijakan Merdeka Belajar–Kampus Merdeka (MBKM), khususnya pada aspek magang dan studi independen berskala internasional. Melalui kegiatan ini, mahasiswa UMUS diharapkan dapat mengasah kompetensi praktis, kemampuan adaptasi, serta wawasan global yang sangat dibutuhkan dalam era kompetisi global saat ini.

Sementara itu, Wakil Rektor III Mohammad Hasdar, M.Sc., Ph.D., menyampaikan bahwa pendampingan langsung pada pemberangkatan ini dimaksudkan untuk memastikan kesiapan mahasiswa secara mental dan administratif. Ia juga berpesan agar mahasiswa mampu menjadi duta akademik yang membawa semangat unggul, beretika, dan berintegritas selama mengikuti program magang di luar negeri.

Pemberangkatan ini menjadi momentum penting bagi UMUS dalam memperkuat reputasinya sebagai universitas yang berorientasi pada mutu, relevansi global, dan pengembangan karier mahasiswa. Melalui langkah ini, UMUS Brebes berharap dapat terus mencetak generasi muda yang tidak hanya cakap secara akademis, tetapi juga berdaya saing di tingkat internasional.

UMUS Brebes Raih Prestasi di Ajang Lomba Lintas Alam Bhumi Wijaya Kusuma 2025

Tiga mahasiswa Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes, yakni Moh. Adin Maulana, Samsul Ma’arif, dan Yusdi Nugraha, bersama tiga anggota Karang Taruna Brebes berhasil mengharumkan nama kampus dalam ajang Lomba Lintas Alam Bhumi Wijaya Kusuma 2025 yang digelar di Kabupaten Cilacap baru baru ini.

Dengan tema “Meniti Semesta, Menjaga Ibu Pertiwi,” kegiatan ini menjadi momentum bagi generasi muda untuk meneguhkan semangat cinta alam, solidaritas, serta kepedulian terhadap pelestarian lingkungan.

Ajang bergengsi ini diikuti oleh berbagai komunitas dan perguruan tinggi dari seluruh Pulau Jawa. Para peserta diuji ketangguhan fisik, kekompakan tim, serta kemampuan membaca medan dalam rute yang menantang — mulai dari jalur hutan, sungai, hingga perbukitan. Dalam kompetisi tersebut, tim UMUS Brebes tampil tangguh dan penuh semangat hingga akhirnya meraih penghargaan Juara Best Kategori Regu.

Pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa UMUS Brebes tidak hanya berprestasi di bidang akademik, tetapi juga aktif dalam kegiatan yang menumbuhkan karakter, kerja sama, dan kepedulian sosial terhadap alam.

Dalam dokumentasi kegiatan, Moh. Adin Maulana, Samsul Ma’arif, dan Yusdi Nugraha tampak berdiri dengan penuh kebanggaan di depan panggung kemenangan, memegang piala sebagai simbol perjuangan dan dedikasi mereka terhadap bumi. Gestur dan ekspresi mereka menggambarkan semangat juang dan penghormatan kepada alam, seolah menyampaikan pesan bahwa menjaga bumi bukan sekadar tindakan, melainkan panggilan jiwa.

Salah satu anggota tim, Moh. Adin Maulana, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi pengalaman berharga untuk belajar tentang arti perjuangan dan solidaritas.

“Kami merasa bangga bisa membawa nama UMUS Brebes ke ajang nasional ini. Lebih dari sekadar lomba, kegiatan ini mengajarkan kami tentang pentingnya mencintai dan menjaga alam sebagai bagian dari tanggung jawab moral kita,” ujarnya.

Sementara itu, pihak kampus memberikan apresiasi tinggi atas prestasi yang diraih mahasiswa tersebut. Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes terus mendorong mahasiswa untuk aktif dalam kegiatan positif yang mengasah karakter, kepemimpinan, serta kepekaan sosial.

Melalui kegiatan seperti Lomba Lintas Alam Bhumi Wijaya Kusuma, diharapkan lahir generasi muda yang tidak hanya tangguh secara fisik, tetapi juga memiliki kesadaran ekologis dan komitmen untuk menjaga keberlanjutan bumi, sejalan dengan nilai-nilai intelektual dan humanistik yang dijunjung tinggi oleh UMUS Brebes.

Mahasiswa Agribisnis UMUS Brebes Terapkan Teknologi Pasca Panen, Dukung Pertanian Modern

Upaya nyata dalam mendorong modernisasi sektor pertanian di Brebes ditunjukkan oleh mahasiswa Program Studi Agribisnis Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes.

Pada Senin, 20 Oktober 2025, mereka turun langsung ke area persawahan untuk melaksanakan praktikum mata kuliah Pangan dan Teknologi Pasca Panen, dengan fokus pada penerapan teknologi panen modern.

Kegiatan yang diikuti oleh puluhan mahasiswa ini melibatkan praktik penggunaan mesin panen kombinasi (combine harvester) yang berfungsi ganda sebagai pemotong, perontok, dan pemilah gabah. Mesin ungu yang terlihat dalam foto menjadi simbol efisiensi yang ditawarkan teknologi ini, mampu memangkas waktu panen secara signifikan dibanding metode tradisional.

Dalam suasana yang penuh semangat dan di bawah langit mendung, para mahasiswa, didampingi dosen, antusias berinteraksi dengan mesin panen tersebut. Kepala Dinas Pertanian & Ketahanan Pangan Brebes, Ir. M. Furqon Amperawan, M.P, tampak bersama mereka.

Mereka tidak hanya belajar teori, tetapi juga melihat secara langsung bagaimana teknologi mampu meningkatkan efisiensi dan mengurangi kehilangan hasil panen, sebuah kontribusi penting dalam menjaga ketahanan pangan daerah.

Kepala Program Studi Agribisnis UMUS, Khusnul Khotimah, S.P., M.Sc. dalam sambutannya, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan komitmen prodi untuk mencetak lulusan yang tidak hanya menguasai aspek manajerial agribisnis, tetapi juga piawai dalam penguasaan dan penerapan teknologi di tingkat petani.

“Penerapan combine harvester adalah salah satu solusi untuk menjawab tantangan kelangkaan tenaga kerja panen dan juga menekan biaya operasional. Mahasiswa kami harus menjadi agen perubahan yang membawa inovasi ini langsung ke masyarakat,” ujarnya.

Antusiasme tampak jelas dari raut wajah mahasiswa dan dosen yang berpose bersama di tengah hamparan sawah yang baru dipanen. Penggunaan teknologi pasca panen seperti combine harvester diharapkan dapat menjadi solusi bagi petani lokal untuk meningkatkan produktivitas, mengurangi post-harvest loss, dan pada akhirnya, meningkatkan kesejahteraan petani di Kabupaten Brebes. Kegiatan ini menjadi bukti nyata kontribusi akademisi UMUS dalam mendukung pertanian maju dan mandiri. 

× Penerimaan Mahasiswa Baru 2025