Suasana semangat mewarnai Ruang Senat Pascasarjana UMUS Brebes lantai dasar, saat Fakultas Ekonomi dan Bisnis resmi menggelar Launching Kuliah Perdana, Kuliah Umum, dan Matrikulasi Program Pascasarjana Manajemen Tahun Akademik 2025/2026, Sabtu, 13 September 2025.
Semua mahasiswa Pascasarjana Manajemen hadir untuk memulai perjalanan akademik mereka.
Acara dibuka dengan sambutan hangat Dekan FEB UMUS, Dumadi, MM, dan dihadiri secara langsung Wakil Rektor 3, Mohammad Hasdar, MSc, PhD, yang menekankan pentingnya pembekalan akademik awal sebagai fondasi kesuksesan di jenjang Pascasarjana.
Sesi Kuliah Umum menghadirkan narasumber inspiratif, Dadan Herdiana, SH, MKn, yang membahas topik-topik terkini terkait manajemen modern dan kepemimpinan strategis. Selain itu, Kapordi Magister Manajemen, Dr. Sutikno, M.Pd, memberikan pengantar terkait silabus dan metodologi penelitian agar mahasiswa siap menghadapi tantangan perkuliahan.
Program Matrikulasi digelar untuk memudahkan adaptasi mahasiswa baru, mulai dari pengenalan silabus, metodologi penelitian, hingga penggunaan platform pembelajaran digital. Semua ini bertujuan agar mahasiswa siap tempur sebelum memasuki perkuliahan inti.
Salah satu mahasiswa menyampaikan, “Kegiatan ini keren banget! Kami jadi tahu apa yang diharapkan, sekaligus lebih siap menghadapi tantangan Pascasarjana Manajemen.”
Dengan kegiatan ini, UMUS Brebes menegaskan komitmen menghadirkan pembelajaran berkualitas, relevan dengan industri, dan inovatif, serta membangun ekosistem akademik progresif dan penuh semangat bagi mahasiswa Pascasarjana Manajemen.
Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes bersama Kementerian Pendidikan Dasar, Menengah, dan Kebudayaan (Kemendikdasmen) Prof. Dr. Abdul Mu’ti sepakat menjalin kerja sama strategis untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Langkah ini ditandai dengan Penandatanganan Kerjasama yang berfokus pada program pemenuhan kualifikasi akademik S-1/D-4 bagi para guru Sekolah Dasar (SD) di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang belum menempuh gelar sarjana.
Penandatanganan yang berlangsung di Plaza Insan Berprestasi Kompleks Kementrian pendidikan Dasar dan Menengah Jakarta, Jumat (12/9/2025), pihak UMUS ini dihadiri Rektor yang diwakili oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik Dr. Moh Toharudin , M.Pd serta dari Kemendikdasmen dihadiri langsung oleh Prof. Abdul Mu’ti.
Dalam sambutannya, Prof. Abdul Mu’ti menekankan pentingnya peran guru sebagai garda terdepan dalam mencetak generasi penerus bangsa. “Peningkatan kualifikasi guru adalah investasi jangka panjang untuk masa depan pendidikan kita. Kolaborasi ini menjadi komitmen nyata kami untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan guru yang profesional dan kompeten,” ujarnya.
Program kerja sama ini akan memfasilitasi guru-guru yang belum memiliki kualifikasi S-1/D-4 agar dapat melanjutkan pendidikan S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar salah satunya di Universitas Muhadi Setiabudi Brebes dengan skema khusus. Hal ini diharapkan bisa membantu para guru untuk memenuhi standar yang telah ditetapkan, sekaligus memperkaya pengetahuan dan keterampilan mereka dalam mengajar.
Dr. Moh Toharudin menyambut baik kebijakan Kemendikdasmen, program ini sejalan dengan program kerja UMUS dalam menaikkan standar kompetensi guru di seluruh Indonesia. Program ini merupakan wujud nyata komitmen UMUS dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia di sektor pendidikan.
“Kami sangat menyambut baik inisiatif dari Kemendikdasmen ini. Program ini tidak hanya sekadar formalitas, tetapi juga langkah konkret kita bersama untuk memastikan bahwa para guru Sekolah Dasar memiliki kualifikasi yang memadai. Dengan begitu, mereka dapat memberikan pengajaran yang lebih berkualitas dan relevan dengan tantangan zaman,” tegasnya.
Dengan ditandatanganinya kerja sama ini, UMUS siap menjadi mitra strategis pemerintah dalam mencetak guru-guru berkualitas. Program ini diharapkan segera berjalan dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi peningkatan mutu pendidikan dasar.
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan resmi mengumumkan daftar penerima pendanaan Program Pengabdian kepada Masyarakat Tahun Anggaran 2025, Senin, 8 September 2025.
Dari ratusan perguruan tinggi di seluruh Indonesia, salah satu dosen Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) berhasil lolos seleksi dan meraih dukungan pendanaan bergengsi ini.
Program ini terdiri dari berbagai skema, antara lain Pemberdayaan Berbasis Masyarakat, Pemberdayaan Berbasis Wilayah, Pemberdayaan Berbasis Kewirausahaan, serta Program Mahasiswa Berdampak oleh BEM.
Seleksi dilakukan secara ketat melalui penilaian substansi, uji kelayakan, serta Bimbingan Teknis perbaikan proposal yang digelar oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM).
Keberhasilan ini menegaskan kiprah UMUS sebagai perguruan tinggi swasta yang aktif berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat, sekaligus mengangkat potensi lokal Brebes ke level yang lebih luas.
Nama Dosen dan Program yang Didanai:
Nasiruddin – “Edukasi dan Pendampingan Produksi Briket dari Sekam Bakar sebagai Sumber Energi Terbarukan”. Program ini fokus pada pemanfaatan limbah sekam padi untuk energi alternatif yang ramah lingkungan.
Roni – “Edukasi dan Pendampingan Produksi Garam Bata untuk Optimalisasi Pemanfaatan Sumber Daya Garam Lokal”. Inovasi ini diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah produk garam khas Brebes.
Sulasyi Setyaningsih – “SIMBA BALITA – Edukasi dan Pembuatan Siklus Menu Sehat dan Bergizi Seimbang untuk Balita Prasejahtera”. Program ini ditujukan untuk meningkatkan gizi balita melalui pendekatan edukasi keluarga.
Muhammad Syaifulloh – “Hilirisasi Batik Salem berbasis Eco-Friendly Product untuk Penguatan Daya Saing Produk Unggulan Daerah Kabupaten Brebes Menuju Indonesia Emas 2045”. Program ini mengusung konsep ramah lingkungan dalam pengembangan batik khas Salem, Brebes
Penguatan Peran UMUS di Tingkat Nasional
Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, I Ketut Adnyana, dalam pengumuman resminya menyampaikan apresiasi terhadap seluruh penerima pendanaan. Ia menekankan bahwa program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kapasitas akademisi, tetapi juga memberi dampak nyata terhadap kesejahteraan masyarakat.
Rektor UMUS menambahkan, pencapaian ini menjadi bukti konsistensi universitas dalam mendukung visi pemerintah untuk menjadikan perguruan tinggi sebagai motor penggerak pembangunan.
Melalui program pengabdian ini, UMUS semakin memperkuat posisinya dalam mendukung pembangunan daerah Brebes melalui energi terbarukan, ketahanan pangan, gizi anak, hingga penguatan produk lokal berbasis kearifan budaya.
Harapan ke Depan
Dengan pendanaan ini, diharapkan hasil riset dan pengabdian para dosen UMUS dapat diterapkan secara berkelanjutan oleh masyarakat.
UMUS optimis capaian ini akan membuka peluang kolaborasi lebih luas dengan pemerintah daerah, industri, dan komunitas lokal untuk mewujudkan pembangunan inklusif yang berdampak langsung bagi masyarakat.
Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes menyelenggarakan Sidang Terbuka Senat dalam rangka penerimaan mahasiswa baru Tahun Akademik 2025/2026 pada Kamis (4/9/2025). Acara berlangsung khidmat dan penuh makna sebagai momentum penyambutan generasi baru civitas akademika UMUS.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Senat UMUS, Dr. Roby Setiadi, S.Kom., M.M., beserta seluruh anggota senat universitas. Dari pihak yayasan, kegiatan ini diwakili oleh Hj. Yanti Ria Anggraeni, S.E., M.M., putri dari pendiri sekaligus tokoh utama UMUS, Dr. (H.C.) KH. Muhadi Setiabudi. Kehadirannya menjadi simbol estafet kepemimpinan dan penguatan komitmen yayasan dalam mendukung kemajuan perguruan tinggi.
Dalam sambutannya, Hj. Yanti Ria Anggraeni menegaskan bahwa mahasiswa baru UMUS harus memiliki visi keilmuan yang berorientasi pada keunggulan akademik, sekaligus karakter yang berlandaskan nilai religius dan kebangsaan. Sementara itu, Ketua Senat, Dr. Roby Setiadi, menyampaikan pentingnya integritas, inovasi, dan kolaborasi lintas disiplin sebagai bekal mahasiswa menghadapi era global yang penuh tantangan.
Tercatat sebanyak 385 mahasiswa baru resmi diterima melalui sidang terbuka ini. Mereka berasal dari lima fakultas dan sepuluh program studi yang ada di UMUS. Seluruh mahasiswa baru juga diwajibkan mengikuti kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) atau orientasi kampus yang diketuai oleh Agyiesta Premana, M.Kom. Kegiatan PKKMB dilaksanakan pada 4–6 September 2025, dengan agenda pengenalan sistem akademik, penguatan karakter mahasiswa, pembekalan literasi digital, serta internalisasi nilai-nilai religius dan kebangsaan.
Dalam keterangannya, Ketua PKKMB Agyiesta Premana, M.Kom., menyampaikan harapannya agar mahasiswa baru UMUS mampu menjadi insan akademis yang unggul, adaptif, dan berkarakter. “PKKMB tahun ini kami desain tidak sekadar sebagai kegiatan orientasi, tetapi juga sebagai ruang transformasi. Mahasiswa baru harus siap menghadapi era digital dengan semangat inovasi, namun tetap berpegang pada nilai-nilai moral dan religius yang menjadi jati diri UMUS,” ungkapnya.
Kegiatan sidang terbuka ini tidak hanya menjadi prosesi akademik formal, tetapi juga momentum strategis dalam membangun rasa kebersamaan dan semangat intelektual. Dengan penerimaan mahasiswa baru 2025/2026, UMUS meneguhkan posisinya sebagai perguruan tinggi yang terus berkomitmen mencetak lulusan unggul, berkarakter, dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun global.
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes melaksanakan program kerja unggulan berupa inovasi Tong Pembakaran Minim Asap Penghasil Bahan Bakar di Desa Grobog Wetan, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal.
Program ini hadir sebagai solusi kreatif dalam mengatasi permasalahan sampah yang masih menjadi isu utama di masyarakat. Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi cara kerja tong inovasi kepada masyarakat sekitar, dilanjutkan dengan praktik penggunaan langsung.
Tong tersebut mampu mengurangi asap saat proses pembakaran, sekaligus menghasilkan minyak pirolisis yang dapat dimanfaatkan salah satunya untuk kebutuhan bahan bakar tungku, boiler bahkan bisa diupgrading ke bahan bakar transportasi bensin atau solar.
Warga yang hadir tampak antusias menyimak penjelasan dan mencoba melihat langsung proses pembakaran hingga penghasilan minyak pirolisis
Ketua Tim KKN, Putri Aprilianti, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk memberikan inovasi ramah lingkungan sekaligus bermanfaat ganda bagi masyarakat.
“Kami ingin menghadirkan solusi sederhana yang bisa membantu desa dalam mengurangi masalah sampah, sekaligus menghasilkan manfaat tambahan berupa minyak pirolisis hasil pembakaran. Harapannya, inovasi ini bisa terus diterapkan meski KKN sudah selesai,” ungkapnya.
Dosen pembimbing lapangan KKN UMUS, Rila Melyana Fitri, M.Pd, memberikan apresiasi terhadap terobosan tersebut.
“Mahasiswa KKN UMUS mampu menghadirkan inovasi yang tidak hanya menjawab masalah lingkungan, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Ini merupakan wujud nyata dari kreativitas dan kepedulian mahasiswa terhadap desa binaan,” tuturnya.
Sebagai bentuk komitmen keberlanjutan, inovasi ini secara resmi diserahkan kepada Kepala Desa Grobog Wetan pada 18 Agustus 2025.
Penyerahan tersebut menjadi tanda berakhirnya program kerja sekaligus harapan agar masyarakat desa dapat melanjutkan pemanfaatan tong inovasi secara mandiri.
Melalui program Tong Pembakaran Minim Asap Penghasil Bahan Bakar, mahasiswa KKN UMUS berharap masyarakat Desa Grobog Wetan dapat lebih peduli terhadap pengelolaan sampah dan terus melanjutkan pemanfaatan inovasi tersebut untuk menjaga lingkungan tetap bersih serta meningkatkan kesejahteraan bersama.
Gerakan Penggiat Lingkungan Kabupaten Tegal yang baru-baru ini diadakan di Taman Rakyat Slawi menandai langkah penting dalam upaya mengatasi masalah sampah dari akarnya. Acara ini digagas oleh Dekan Fakultas PIKES Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes, El Dewantoro Yan, M.Sc., dan merupakan kolaborasi lintas kampus yang melibatkan UMUS Brebes, Universitas Bamada Slawi, serta Universitas Pancasakti Tegal.
Keterlibatan berbagai pihak akademisi ini menunjukkan bahwa masalah lingkungan tidak dapat diselesaikan secara parsial, melainkan membutuhkan sinergi antara ilmu pengetahuan, kepedulian sosial, dan tindakan nyata. Dalam forum tersebut, setiap perwakilan memberikan kontribusi sesuai dengan keahliannya.
Dari UMUS, Prof. Dr. Drs. Pranoto, M.Sc., menyoroti pentingnya pengelolaan sampah dari sumbernya. Ia memperkenalkan teknologi sederhana namun berdampak besar: mengolah sampah organik menjadi pakan ternak dan pupuk, serta mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar cair setara Pertalite. Konsep ini tidak hanya mengatasi penumpukan sampah, tetapi juga menciptakan nilai ekonomi bagi masyarakat.
Sementara itu, kontribusi dari Universitas Bamada Slawi dan Universitas Pancasila Sakti Tegal memperkuat aspek edukasi, pemberdayaan masyarakat, dan penguatan jejaring. Sinergi pemikiran dari berbagai perguruan tinggi ini diharapkan menjadi energi baru untuk membangun kesadaran kolektif.
Gerakan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran bahwa penyelesaian masalah sampah harus dimulai dari hulu, yaitu dari rumah tangga, pasar, sekolah, dan lingkungan terdekat. Dengan pengelolaan yang tepat, sampah tidak lagi menjadi beban, melainkan aset yang membawa manfaat ekologis, sosial, dan ekonomi.
Sebagai tonggak awal kolaborasi hijau di Kabupaten Tegal, gerakan ini patut diapresiasi. Jika upaya ini dijalankan secara konsisten dan diperluas, bukan tidak mungkin Tegal akan menjadi contoh daerah yang berhasil mengubah paradigma dari “sampah sebagai masalah” menjadi “sampah sebagai sumber daya”.
Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) bersama Mitra Weskini melaksanakan implementasi Hibah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kemendikbudristek sebagai bentuk komitmen dalam meningkatkan inovasi, kreativitas, dan pemberdayaan mahasiswa. Kegiatan ini menghadirkan narasumber nasional, Prof. Dr. Drs. Pranoto, M.Sc., yang memberikan materi strategis terkait pengembangan riset dan inovasi mahasiswa.
Tim pelaksana hibah terdiri dari dosen UMUS, yakni Yan El Rizal Unzilatirrizqi, D.M.Sc., Abdul Bashar, M.T.P., dan Erwin Dwi Listyanto, M.M., serta melibatkan mahasiswa sebagai penggerak utama, yaitu Sri Silva Sasabilah, Nurul Faoziyah, dan Siti Refa. Sinergi antara dosen dan mahasiswa ini mencerminkan semangat kolaboratif dalam membangun iklim akademik yang berorientasi pada kreativitas dan kemandirian.
Dalam pemaparannya, Prof. Pranoto menegaskan bahwa PKM bukan hanya sekadar program kompetisi, tetapi juga wadah pembelajaran nyata bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan berpikir kritis, kolaborasi, dan pemecahan masalah berbasis inovasi. Beliau menekankan pentingnya penerapan konsep riset terapan yang mampu memberikan dampak langsung bagi masyarakat dan dunia usaha.
Kegiatan ini mendapatkan apresiasi positif dari peserta. Mereka menilai bahwa implementasi hibah PKM ini menjadi ruang belajar yang memadukan teori, praktik, dan pengalaman lapangan, sekaligus memperkuat daya saing mahasiswa UMUS di tingkat nasional.
Melalui hibah PKM Kemendikbudristek, UMUS meneguhkan perannya sebagai perguruan tinggi yang aktif mendorong lahirnya generasi muda yang inovatif, adaptif, serta mampu menjawab tantangan era revolusi industri 4.0 dan society 5.0.
Program Studi Magister Manajemen Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes menggelar kunjungan akademik ke Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) Semarang pada Kamis, 28 Agustus 2025. Kegiatan ini bertujuan memperluas wawasan dan menjajaki kerja sama di bidang pendidikan.
Rombongan mahasiswa S-2 UMUS didampingi oleh Wakil Rektor III, Muhammad Hasdar, S.Pt., M.Sc., Ph.D., serta jajaran dosen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Mereka disambut langsung oleh Dekan FEB UNISSULA, Prof. Dr. Heru Sulistyo, S.E., M.Si., beserta para dosen senior.
Dalam sambutannya, Dekan FEB UNISSULA menyambut baik kunjungan ini dan menekankan pentingnya kolaborasi antarkampus untuk menghadapi tantangan pendidikan tinggi global.
“Kegiatan ini menjadi ajang bertukar ilmu dan pengalaman antara mahasiswa dari kedua kampus,” ujar Muhammad Hasdar. “Kami berharap kunjungan ini dapat menjadi pintu masuk untuk kerja sama yang lebih luas di masa mendatang.”
Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi interaktif antara mahasiswa UMUS dan UNISSULA. Mereka bertukar pengalaman mengenai kurikulum, metode pembelajaran, dan dinamika penelitian di masing-masing kampus.
Pertemuan ini juga menjadi kesempatan untuk membandingkan sistem dan fasilitas akademik, yang diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pengembangan pendidikan di UMUS.
Selain menambah wawasan akademik, kunjungan ini diharapkan dapat mempererat hubungan kedua institusi. Ke depannya, kolaborasi bisa diperluas dalam bentuk penelitian bersama, pertukaran dosen dan mahasiswa, serta program pengabdian masyarakat.
Acara diakhiri dengan pertukaran cenderamata sebagai simbol persahabatan dan komitmen untuk menjalin sinergi. Kunjungan akademik ini menegaskan komitmen UMUS Brebes untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pendidikan demi melahirkan lulusan yang kompeten dan siap menghadapi tantangan zaman.
Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes menunjukkan komitmennya dalam memajukan kualitas pendidikan kedokteran dengan menghadiri The 2nd International Conference Advancing Post Graduate Medical Education di Jakarta.
Acara bergengsi yang berlangsung di Hotel Raffles Jakarta pada 27-28 Agustus 2025 ini menjadi wadah penting bagi para akademisi dan praktisi di bidang pendidikan kedokteran.
Kehadiran UMUS di konferensi internasional ini bertujuan untuk memperluas wawasan, menjalin kolaborasi strategis dengan berbagai institusi terkemuka dari dalam dan luar negeri, serta mengadopsi praktik terbaik dalam pengembangan program studi kedokteran.
Delegasi UMUS, yang dihadiri oleh Rektor UMUS, Dr. Roby Setiadi, S.Kom, M.M, Wakil Rektor 1 Dr. Moh Toharudin, M.Pd dan Kaprodi Pendidikan Dokter dr. Akbar., turut serta dalam berbagai sesi diskusi, lokakarya, dan presentasi peningkatan tata kelola Prodi Kedokteran.
Topik yang dibahas mencakup inovasi Peningkatan mutu tatakelola lembaga, peningkatan kualitas dokter, sebaran dokter, menjalin kemitraan dengan Pemerintah Daerah setempat, pemanfaatan teknologi dalam pendidikan kedokteran, hingga tantangan dan peluang dalam meningkatkan kompetensi dokter spesialis.
Acara konferensi ini dibuka secara resmi oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi antara institusi pendidikan dan pemerintah dalam mencetak dokter-dokter spesialis yang kompeten dan berdaya saing global. Kehadiran Menteri Kesehatan memberikan semangat dan legitimasi bagi tujuan mulia konferensi ini.
Partisipasi UMUS dalam konferensi ini adalah wujud nyata dari visi UMUS untuk menjadi universitas yang unggul dan berstandar internasional. UMUS hadir tidak hanya ingin belajar, tetapi juga ingin berkontribusi dan menunjukkan bahwa UMUS siap bersaing di kancah global. Konferensi ini dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai negara, termasuk perwakilan dari universitas, rumah sakit pendidikan, dan asosiasi profesi kedokteran.
Kehadiran UMUS diharapkan kedepan dapat membuka jalan bagi kerja sama lebih lanjut, baik dalam bentuk pertukaran mahasiswa dan dosen maupun proyek penelitian bersama. Partisipasi ini menandai langkah strategis UMUS untuk terus memperkuat posisinya sebagai institusi pendidikan tinggi yang relevan dan adaptif terhadap perkembangan dunia kedokteran modern.
Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan tinggi dan memperluas jaringan internasional, Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) menjalin kerja sama strategis dengan Fathoni University, salah satu perguruan tinggi terkemuka di Thailand Selatan. Penjajakan kerjasama ini merupakan langkah konkret UMUS untuk mewujudkan visinya sebagai universitas unggul.
Wakil Rektor III UMUS, Dr. Muhammad Hasdar, Ph.D., menyampaikan bahwa kerja sama ini akan membuka banyak peluang bagi kedua belah pihak. “Kami melihat Fathoni University memiliki keunggulan, khususnya di bidang kajian sosial, sains dan teknologi. Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi jembatan bagi pertukaran pengetahuan, budaya, dan pengalaman bagi dosen maupun mahasiswa kami.”
Delegasi Fathoni University Thailand yang dipimpin oleh Dr. Muhammad Waeno, menyambut hangat bisa menjalin kerjasama dengan Universitas Muhadi Setiabudi Brebes Indonesia yang memiliki komitmen tinggi meningkatkan kualitas pendidikan tinggi secara global.
Wakil Rektor 1 UMUS Dr. Moh Toharudin, M.Pd selaku Pimpinan bidang Akademik menyampaikan bahwa jalinan kerjasama ini membahas berbagai poin penting, di antaranya program pertukaran pelajar (student exchange), riset bersama (Joint Research).
Kerja sama ini akan memfasilitasi kolaborasi antara dosen UMUS dan Fathoni University dalam melaksanakan riset bersama. Fokus riset akan disesuaikan dengan keunggulan masing-masing universitas, terutama dalam bidang pendidikan, ekonomi, sains, dan teknologi. Hasil riset bersama diharapkan dapat dipublikasikan di jurnal-jurnal ilmiah internasional bereputasi, yang akan meningkatkan kualitas akademik dan pengakuan kedua institusi di dunia.
Pengembangan Kurikulum (Curriculum Development)
Kedua universitas akan saling berbagi praktik terbaik dalam pengembangan kurikulum. Ini mencakup penyesuaian materi perkuliahan agar lebih relevan dengan perkembangan global, integrasi teknologi dalam pembelajaran, dan penyusunan kurikulum yang berorientasi pada Outcome Based Education (OBE).
Pengabdian masyarakat internasional, dilakukan di luar batas negara, kegiatan ini dirancang untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki universitas guna memecahkan masalah atau memberikan kontribusi positif bagi komunitas di negara lain.
Benchmarking mutu pendidikan tinggi sebagai bagian dari upaya peningkatan mutu berkelanjutan dan menjaga daya saing global UMUS Brebes.
Sementara itu Wakil Rektor II UMUS Otong Saeful Bahri, M.Kom menyampaikan, selain bidang akademik ada Pertukaran Dosen dan Staf (Staff Mobility). Dosen dan staf dari kedua universitas akan mendapat kesempatan untuk melakukan kunjungan atau magang singkat. Program ini memungkinkan mereka untuk berbagi pengalaman mengajar, bertukar metode penelitian, serta mempelajari sistem manajemen akademik yang diterapkan di universitas mitra. Kedua pimpinan sepakat untuk segera menindaklanjuti diskusi ini dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dalam waktu dekat.
Kedua universitas sepakat untuk memprioritaskan kolaborasi di bidang akademik. Fokus utama kerja sama ini adalah menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih dinamis dan berdaya saing global melalui. Dengan terjalinnya kerja sama ini, UMUS optimis dapat memperkaya khazanah keilmuan civitas akademika dan menghasilkan lulusan yang tidak hanya unggul di tingkat nasional, tetapi juga mampu bersaing di kancah internasional.