Universitas Muhadi Setiabudi

Kemenkum Jateng Jajaki Kerja Sama dengan UMUS Brebes: Dorong Sinergi Tri Dharma dan Penguatan Hak Kekayaan Intelektual

Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes menerima kunjungan dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum (Kemenkum) Provinsi Jawa Tengah dalam rangka penjajakan kerja sama awal di bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya terkait penguatan literasi hukum dan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di lingkungan kampus.

Rombongan Kemenkum dipimpin oleh Hasmi Saefi, S.H., M.H. (Humas Kanwil Kemenkum Jateng) dan Dr. Tri Junianto, S.H., M.H. (Analis Kekayaan Intelektual Kanwil Kemenkum Jateng). Keduanya disambut langsung oleh Rektor UMUS, Dr. Roby Setiadi, M.M., didampingi Wakil Rektor III, Muhamad Hasdar, S.Pt., M.Sc.

Pertemuan berlangsung di ruang rektorat UMUS Brebes dalam suasana penuh antusiasme kolaboratif. Agenda utama mencakup penjajakan pembentukan Pojok HKI, pelatihan penyusunan permohonan paten, pendampingan pendaftaran hak cipta, serta kegiatan sosialisasi hukum untuk mahasiswa dan dosen.

“Kami sangat mengapresiasi kunjungan ini sebagai langkah awal yang baik. Harapan kami, ke depan terbangun kerja sama tripartit antara Kemenkum Provinsi Jawa Tengah, Universitas Muhadi Setiabudi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten Brebes. Sinergi ini akan memperkuat ekosistem inovasi yang berbasis hukum dan pengabdian masyarakat,” ungkap Rektor UMUS, Dr. Roby Setiadi, M.M.

Dalam diskusi, Dr. Tri Junianto, S.H., M.H. menyampaikan bahwa banyak karya akademik, riset mahasiswa, dan produk inovatif dari kampus yang belum terlindungi secara hukum. Oleh karena itu, Kemenkum sangat terbuka untuk memberikan pendampingan teknis agar hasil inovasi sivitas akademika dapat didaftarkan sebagai paten, hak cipta, atau merek dagang.

Senada, Hasmi Saefi, S.H., M.H. menekankan pentingnya pendekatan edukatif kepada generasi muda dalam membangun kesadaran hukum dan penghargaan terhadap hak kekayaan intelektual sebagai pilar utama ekonomi kreatif dan daya saing nasional.

Kegiatan ini merupakan tahap awal menuju kolaborasi lebih luas. Rencananya akan ditindaklanjuti dengan penyusunan nota kesepahaman (MoU) dan rangkaian kegiatan bersama, seperti sosialisasi HKI, pendampingan pendaftaran hak kekayaan intelektual, serta program pengabdian hukum kepada masyarakat lokal.

UMUS Brebes terus menunjukkan komitmennya sebagai kampus yang inovatif, kolaboratif, dan responsif terhadap isu-isu strategis nasional, khususnya dalam bidang hukum, riset, dan pengembangan masyarakat.

Pelatihan Pengolahan Sampah di UMUS: Edukasi Lingkungan dan Inovasi Energi Terbarukan

Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes menyelenggarakan Pelatihan Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik, sebagai bentuk nyata kontribusi kampus dalam penguatan literasi lingkungan dan solusi berbasis inovasi. Kegiatan ini berlangsung di Aula Rektorat UMUS dan dibuka secara resmi oleh Rektor UMUS, Dr. Roby Setiadi, M.M.

Dalam sambutannya, Dr. Roby menyampaikan bahwa pengelolaan sampah tidak hanya soal kebersihan, tapi juga tentang ekonomi hijau, teknologi ramah lingkungan, dan kesadaran kolektif masyarakat.

“Kampus hadir untuk menjembatani ilmu dan aksi nyata di lapangan. Pelatihan ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran ekologis yang berdampak langsung bagi masyarakat,” ujarnya.

Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Rektor III, Mohammad Hasdar, M.Sc., Ph.D., Dekan Fakultas Teknik Sipil, Dr. Abdul Hamid, M.T., serta Kepala LPPPM, Prasetyo Yulikurniawan, M.Pd. Sementara dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Brebes, hadir Ibu Andriyani, S.Sos., M.M., selaku Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3, dan Pengendalian Pencemaran.

Pelatihan ini menghadirkan materi seputar pembuatan eco-enzym, pengolahan sampah melalui pirolisis, serta pemanfaatan limbah organik menjadi pupuk dan produk bernilai ekonomis. Selain itu, peserta juga diperkenalkan dengan teknologi terbaru berupa mobil berbahan bakar hidrogen, sebagai inovasi transportasi berbasis energi terbarukan.

Acara ini diikuti oleh peserta dari empat kecamatan, yakni Kecamatan 4, Losari, Wanasari, dan Bulakamba, yang terdiri dari mahasiswa, pegiat lingkungan, serta perwakilan perangkat desa. Mereka tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, baik sesi teori maupun praktik.

Ibu Andriyani dalam sambutannya mengapresiasi langkah UMUS yang turut aktif dalam edukasi lingkungan. “Pelatihan seperti ini sangat penting untuk memperluas cakupan gerakan pengurangan sampah dari sumbernya. Kolaborasi kampus dan pemerintah menjadi kunci,” tuturnya.

Dengan semangat kolaborasi dan edukasi, pelatihan ini diharapkan menjadi awal dari tumbuhnya ekosistem masyarakat yang peduli dan mandiri dalam mengelola sampah, sekaligus mendorong terciptanya lingkungan yang bersih, sehat, dan produktif. 

Latsama PMR Wira 2025: UMUS Brebes Jadi Tuan Rumah Ajang Soliditas dan Kemanusiaan Pelajar Se-Karesidenan Pekalongan

Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes kembali menunjukkan peran aktifnya sebagai kampus yang berdampak melalui penyelenggaraan Latihan Bersama (Latsama) PMR Wira 2025, yang dilaksanakan selama dua hari, Jumat–Sabtu, 3–4 Juli 2025. Bertempat di lingkungan kampus UMUS Brebes, kegiatan ini diikuti oleh ratusan pelajar dari SMA, SMK, dan MA sederajat se-Karesidenan Pekalongan.

Kegiatan ini merupakan program rutin tahunan yang digagas oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Korps Sukarela (KSR) UMUS Brebes sebagai bentuk kontribusi nyata dalam membangun karakter pelajar yang tanggap, peduli, dan berjiwa kemanusiaan.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Muhamad Hasdar, S.Pt., M.Sc., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh peserta dan panitia.

“Kami bangga UMUS dipercaya menjadi tuan rumah Latsama 2025. Kegiatan ini bukan hanya mempertemukan pelajar lintas sekolah, tetapi juga memperkuat nilai-nilai kemanusiaan yang menjadi fondasi penting dalam membentuk generasi bangsa yang berempati dan siap membantu sesama,” ujarnya.

Lebih lanjut, beliau menegaskan bahwa kegiatan seperti ini merupakan bentuk nyata dari semangat “Kampus Berdampak”, di mana universitas berkontribusi tidak hanya di bidang akademik, tetapi juga sosial kemasyarakatan.

Turut memberikan dukungan dan pembinaan dalam kegiatan ini, Elsara Khairun Nisa, M.Pd., selaku Pembina UKM KSR UMUS Brebes, menyatakan kebanggaannya atas antusiasme para peserta dan semangat kepanitiaan dari mahasiswa. “Latsama bukan hanya latihan teknis, tapi ruang pembelajaran nilai. Anak-anak belajar tentang solidaritas, respon kemanusiaan, dan kepemimpinan dalam suasana kebersamaan,” ungkapnya.

Kegiatan Latsama tahun ini memuat berbagai sesi edukatif seperti pelatihan pertolongan pertama, manajemen bencana, evakuasi darurat, edukasi kesehatan remaja, serta simulasi aksi kemanusiaan. Interaksi lintas sekolah memperkaya pengalaman peserta dan membuka jejaring kolaboratif antarunit PMR Wira di wilayah Karesidenan Pekalongan.

Ketua pelaksana kegiatan dari UKM KSR menyampaikan bahwa kegiatan ini disusun dengan semangat profesionalisme dan kerelawanan, sejalan dengan karakter mahasiswa UMUS yang adaptif dan kontributif.

Dengan suksesnya kegiatan ini, UMUS Brebes menegaskan kembali komitmennya sebagai Kampus Berdampak yang terus mendorong penguatan nilai kemanusiaan dan kepemimpinan sejak usia sekolah melalui kerja sama dan sinergi antar generasi muda.

Dari Kampus ke Industri: Mahasiswa FPIKES UMUS Brebes Dalami Proses Produksi Pangan di Indofood Cirebon

Dalam semangat Kampus Berdampak yang terus digaungkan Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes, Fakultas Pangan dan Ilmu Kesehatan (FPIKES) menggelar kunjungan industri ke PT Indofood CBP, Kabupaten Cirebon, pada Kamis, 3 Juli 2025.

Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa dari Program Studi S1 Teknologi Pangan dan S1 Gizi sebagai bagian dari penguatan pembelajaran berbasis pengalaman nyata (experiential learning), yang menjadi elemen penting dalam kurikulum Outcome-Based Education (OBE).

Kaprodi Teknologi Pangan, Abdul Bashar, S.TP., M.TP, menyatakan bahwa kunjungan ini merupakan implementasi nyata dari komitmen FPIKES dalam membekali mahasiswa dengan wawasan industri yang relevan dan aplikatif. “Semangat Kampus Berdampak bukan hanya slogan, tetapi kami wujudkan dalam bentuk nyata seperti kegiatan ini. Mahasiswa harus mampu menjembatani teori dengan praktik di lapangan,” ujarnya.

Turut mendampingi dalam kegiatan tersebut, Ir. Daryono, M.P., menyampaikan pentingnya mahasiswa memahami proses industri secara holistik. “Dari bahan baku hingga produk jadi, mahasiswa harus tahu titik kritis dan bagaimana prinsip-prinsip keamanan pangan dijalankan dengan disiplin tinggi,” jelasnya.

Sementara itu, Elsara Khairun Nisa, M.Pd., menambahkan bahwa kegiatan ini juga mendukung kompetensi mahasiswa Gizi dalam memahami proses pengolahan makanan instan secara langsung. “Anak-anak sangat antusias, mereka melihat bahwa ilmu yang mereka pelajari punya dampak nyata di dunia kerja,” ucapnya.

Selama kunjungan, mahasiswa disambut tim Indofood dengan paparan materi teknis yang mencakup sistem produksi, kontrol mutu, pemanfaatan teknologi modern, serta strategi efisiensi industri. Tak hanya itu, diskusi interaktif antara mahasiswa dan narasumber berjalan dinamis, memperlihatkan kesiapan mahasiswa FPIKES dalam mengintegrasikan pengetahuan akademik dengan dunia kerja.

Melalui kegiatan ini, FPIKES UMUS Brebes tidak hanya memperkuat keterampilan mahasiswa, tetapi juga membangun jejaring dan kolaborasi strategis antara kampus dan industri. Hal ini sejalan dengan visi UMUS Brebes untuk menjadi kampus yang berdampak luas secara sosial, akademik, dan profesional.

Semangat Kampus Berdampak yang terus digelorakan ini menjadi pengingat bahwa pendidikan tinggi harus hadir secara konkret dalam membentuk lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga siap memberi kontribusi bagi masyarakat dan dunia industri secara berkelanjutan

Ikuti Pelatihan Pengajaran BIPA bagi Pemula, UMUS berkomitmen Sungguh-sungguh Garap Program BIPA

Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA) Jawa Tengah menyelenggarakan Pelatihan Pengajaran BIPA Tingkat Pemula di  Balai Bahasa Jawa tengah, Semarang pada Selasa sampai dengan Kamis (1 – 3 Juli 2025).

“Acara ini berpusat pada metode pengajaran BIPA, pengembangan bahan ajar, evaluasi pembelajaran BIPA, dan pengajaran BIPA berbasis SKKNI,” tutur Dr. wati Istanti Ketua APPBIPA Jawa Tengah.

Acara ini dihadiri oleh 30 dosen dari 30 Universitas di Jawa Tengah, dan pegiat.Hany Uswatun Nisa, M.Pd Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UMUS menjadi salah satu peserta dalam acara tersebut.

Kegiatan ini digelar selama tiga hari, pada hari pertama peserta berdiskusi tentang materi Kompetensi Pedagogis, lanjut hari kedua tentang kompetensi industri, kompetensi diplomasi dan lintas budaya dalam pembelajaran BIPA. Dan hari ketiga materi wawasan keindonesiaan dalam pembelajaran BIPA.

Sebelum mengikuti bimbingan teknis di Balai Bahasa Jawa Tengah, sebelumnya sudah mengikuti pelatihan secara daring terkait pengalaman praktik mengajar BIPA, Sebanyak 21 mahasiswa asing dari Thailand, India, Madagaskar, Pakistana, Palestine, China India,dan Vietnam dihadirkan sebagai siswa pada kegiatan praktik tersebut.

“Kegiatan praktik ini bertujuan untuk memiliki pengalaman mengajar mahasiswa asing sebagai syarat untuk mengajar BIPA,” tutur Hany Uswatun Nisa, M. Pd.

“Bagi orang yang baru pertama kali mengajar BIPA, praktik mengajar tersebut memberikan pengalaman yang baru. Praktik mengajar bahasa Indonesia untuk mahasiswa asing harus didukung dengan metode dan teknik yang paling tepat berdasarkan pengetahuan awal mereka terhadap bahasa Indonesia. Saat praktik kemarin, ada mahasiswa asal India yang penguasaan kosakata bahasa Indonesianya masih sangat rendah sehingga saya harus berbicara dengan pelan agar dia mengerti,” kata Hany Uswatun Nisa, M. Pd.

Pengelolaan Sampah Tingkat Kecamatan Menuju Desa Mandiri Sampah

Sampah telah menjadi tantangan besar di tingkat desa dan kecamatan, khususnya di wilayah Kabupaten Brebes yang terus berkembang. Namun, tantangan ini dapat diubah menjadi peluang apabila pengelolaannya dilakukan secara partisipatif, sistematis, dan berkelanjutan.

Dalam kegiatan yang dihadiri oleh seluruh Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) se-Kecamatan di Kabupaten Brebes, dua narasumber kunci—Prof. Dr. Drs. Pranoto, M.Sc dari Universitas Muhadi Setiabudi dan Ibu Andriyani, M.Si, Kabid Pencemaran Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Brebes—menyampaikan urgensi transformasi tata kelola sampah dari tingkat kecamatan menuju terwujudnya Desa Mandiri Sampah.

Prof. Pranoto menegaskan bahwa pengelolaan sampah bukan hanya soal teknis pembuangan dan pengumpulan, tetapi merupakan bagian dari revolusi budaya.

“Kita perlu menanamkan nilai bahwa sampah adalah sumber daya, bukan masalah. Dengan pendekatan teknologi lokal dan edukasi berbasis masyarakat, desa bisa mandiri secara lingkungan dan ekonomi,” jelasnya.

Ia menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi tepat guna, seperti pengomposan, bank sampah, dan pemilahan dari rumah, yang semuanya bisa dikelola langsung oleh warga desa.

Sementara itu, Ibu Andriyani dari DLH menyoroti aspek regulatif dan kelembagaan. Menurutnya, sinergi antara pemerintah desa, kecamatan, dan kabupaten sangat penting.

“Kami mendorong desa-desa membentuk unit pengelola sampah yang terstruktur, serta menyusun Perdes (Peraturan Desa) untuk pengelolaan sampah yang adil dan berkelanjutan,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan bahwa Dinas Lingkungan Hidup siap mendampingi serta memfasilitasi pelatihan dan penyusunan dokumen teknis untuk pengelolaan sampah di tingkat lokal.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi praktik lapangan di Universitas Muhadi Setiabudi yang telah menjadi pionir dalam pengembangan eco-campus, Edu Semesta  dan teknologi pengolahan sampah skala mikro. Para kepala desa dan BPD melihat langsung praktik pengolahan sampah organik menjadi kompos dan sampah anorganik menjadi bahan daur ulang ekonomis. Pendekatan langsung ini membuka cakrawala baru bahwa teknologi pengelolaan sampah bukan sesuatu yang rumit, tetapi bisa diadopsi secara luas di tingkat desa.

Kegiatan ini menjadi momentum penting bahwa perubahan bisa dimulai dari desa. Dengan kepemimpinan yang kuat di tingkat kepala desa dan dukungan masyarakat, visi Desa Mandiri Sampah bukan hanya idealisme, tetapi menjadi agenda nyata menuju Brebes yang lebih bersih, sehat, dan berdaya secara ekologis.

UMUS Go Internasional: Perkuat Pembelajaran BIPA Lewat Kolaborasi dengan APPBIPA Jawa Tengah

Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes mengambil langkah besar dalam upaya mewujudkan visi go internasional dengan menjalin kolaborasi strategis bersama Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA) Jawa Tengah. Kegiatan ini difokuskan untuk memperkuat program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di UMUS.

Penjajakan kolaborasi ini dilakukan oleh Wakil Rektor 1 UMUS Dr. Moh Toharudin dengan Ketua APPBIPA Jawa Tengah, Dr. Wati Istanti, S.Pd., M.Pd.

Dr. Moh Toharudin dalam penyampaiannya menegaskan pentingnya kolaborasi ini bagi UMUS. “Kemitraan dengan APPBIPA Jawa Tengah adalah jembatan vital bagi kami untuk menarik lebih banyak mahasiswa internasional. Dengan program BIPA yang solid, kami yakin UMUS akan menjadi destinasi menarik bagi mereka yang ingin mendalami bahasa dan budaya Indonesia khususnya Budaya Jawa Tengah di Brebes sekaligus mengejar pendidikan tinggi berkualitas,” ujarnya.

Kolaborasi ini akan mencakup beberapa poin utama, di antaranya pengembangan kurikulum BIPA yang terstruktur di UMUS, program pelatihan dan sertifikasi bagi pengajar BIPA, penyelenggaraan seminar dan lokakarya bersama, serta promosi UMUS sebagai tujuan studi bagi penutur asing.

Sementara itu Dr. Wati Istanti menyambut baik inisiatif UMUS. “Kami sangat mengapresiasi semangat UMUS untuk berkolaborasi dalam pengembangan BIPA. APPBIPA Jawa Tengah siap mendukung UMUS dalam merancang kurikulum BIPA yang inovatif, menyediakan pelatihan bagi para pengajar, serta memfasilitasi promosi program ini ke jaringan luas kami, baik di tingkat nasional maupun internasional,” jelas Ketua APPBIPA Jateng.

Rektor UMUS Dr. Roby Setiadi, S.Kom., M.M., menyampaikan rasa syukurnya dengan penjajakan kolaborasi ini. “Ini adalah momen bersejarah bagi UMUS.”

Kolaborasi dengan APPBIPA Jawa Tengah bukan hanya tentang pengajaran bahasa, tapi juga tentang membuka jendela dunia bagi mahasiswa asing dan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia. Kami sangat antusias menyambut kolaborasi ini sebagai bagian dari komitmen UMUS menuju universitas yang mendunia. UMUS optimis dapat segera membuka pintu bagi mahasiswa internasional, memperkaya atmosfer akademik kampus dengan keragaman budaya, dan tentunya turut serta dalam mempromosikan bahasa dan budaya Indonesia di mata dunia. Langkah ini diharapkan menjadi tonggak penting bagi UMUS dalam perjalanannya menuju universitas yang semakin mendunia.

UMUS Brebes dan Pemkab Brebes Perpanjang MoU: Sinergi Tridharma, Magang, dan Inovasi Daerah Semakin Diperkuat

Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes kembali memperkuat kolaborasi strategis dengan Pemerintah Kabupaten Brebes melalui perpanjangan Kesepakatan Bersama (MoU) terkait pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. Sejalan dengan itu, ditandatangani pula Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara UMUS dan Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Brebes yang mencakup program magang mahasiswa, kolaborasi riset, hilirisasi hasil IPTEK, serta penerapan teknologi tepat guna di masyarakat.

Prosesi serah terima dokumen kerja sama berlangsung di Kantor Pemerintah Kabupaten Brebes. MoU diserahkan oleh Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda Brebes, Ananto Hariwibowo, SH., M.Si., kepada perwakilan Humas UMUS Brebes dan disaksikan oleh Ibu Nurkhaenti, SIP., Analis Kerja Sama Pemerintah Daerah.

Dalam arahannya, Ananto menyampaikan harapan agar kerja sama ini benar-benar dijalankan secara optimal dan terukur. Ia menegaskan pentingnya pelaporan pelaksanaan kegiatan sebagai bagian dari sistem evaluasi kerja sama.

“Kami berharap MoU ini dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Laporan monitoring setiap semester akan menjadi bagian penting untuk kelanjutan kerja sama di masa mendatang,” ujarnya. Ibu Nurkhaenti turut memberikan apresiasi atas partisipasi aktif UMUS selama ini.

 “UMUS termasuk kampus yang sangat aktif dalam pelaksanaan MoU sebelumnya, khususnya dalam bidang Tridharma Perguruan Tinggi. Kami menilai kampus ini konsisten menjalankan peran strategisnya dalam pembangunan daerah,” katanya.

Sementara itu, di tempat terpisah, Wakil Rektor III UMUS Brebes bidang kerja sama, Dr. Hasdar, M.Sc., Ph.D., menyampaikan apresiasinya atas kepercayaan yang terus diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Brebes.

“Kami sangat mengapresiasi kelanjutan kerja sama ini. Ini menunjukkan adanya kepercayaan dan sinergi yang saling menguatkan antara dunia akademik dan pemerintah daerah. Insya Allah, kami akan terus mendorong implementasi kerja sama ini secara konkret dan berdampak langsung bagi mahasiswa dan masyarakat,” ujarnya.

Melalui kerja sama ini, UMUS Brebes berkomitmen untuk terus mengembangkan program-program yang selaras dengan kebutuhan lokal serta mendorong inovasi teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat luas

UMUS Brebes Hadirkan Inovasi Lingkungan: Rektor Resmikan Peletakan Batu Pertama TPS 3R sebagai Solusi Sampah Terintegrasi

Peletakan batu pertama Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) di wilayah Dukuh Jeruk, Kabupaten Brebes, pada Selasa (24/6/2025). (Dok. HUMAS UMUS Brebes)

Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes kembali menegaskan perannya sebagai pelopor inovasi berbasis pengabdian masyarakat melalui peletakan batu pertama Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) di wilayah Dukuh Jeruk, Kabupaten Brebes, pada Selasa (24/6/2025).

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Rektor UMUS, Dr. Roby Setiadi, S.Kom., M.M., yang menegaskan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam menjawab persoalan lingkungan hidup, khususnya pengelolaan sampah.

Dalam sambutannya, Dr. Roby menyampaikan bahwa pembangunan TPS 3R ini tidak hanya bertujuan mengurangi beban sampah, tetapi juga untuk memaksimalkan potensi ekonomi dari limbah.

“Sampah organik dapat kami olah menjadi pakan ternak, sementara sampah non-organik diolah menjadi bahan bakar alternatif untuk mesin traktor. Inilah bentuk kontribusi nyata UMUS dalam membangun masyarakat yang berdaya dan berkelanjutan,” ujarnya.

Hadir mewakili DLH Brebes, Indriyani, S.Sos., M.M., selaku Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Prof. Dr. Pranoto,  Guru Besar UMUS, yang memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini. Ia menekankan pentingnya keterlibatan lintas disiplin ilmu dalam merespons tantangan lingkungan melalui pendekatan akademik dan aplikatif.

Turut memberikan apresiasi, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) serta Dekan Fakultas Pangan dan Ilmu Kesehatan (PIKES), yang menyatakan kesiapan fakultas masing-masing untuk mendukung riset terapan dan edukasi masyarakat dalam pengelolaan sampah berbasis teknologi tepat guna.

Yang tak kalah penting, Kepala Desa Dukuh Jeruk, dalam sambutannya, menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada UMUS atas dipilihnya wilayahnya sebagai lokasi pilot project TPS 3R.

“Kami merasa bangga, kampung kami menjadi bagian dari inisiatif besar ini. Semoga program ini tidak hanya membawa dampak lingkungan, tetapi juga meningkatkan taraf hidup warga kami,” tuturnya.

Pembangunan TPS 3R ini diharapkan menjadi model sinergi antara kampus dan masyarakat dalam mewujudkan desa berkelanjutan. UMUS Brebes menegaskan komitmennya untuk terus hadir di tengah masyarakat dengan inovasi yang solutif, edukatif, dan berdampak jangka panjang.

UMUS Brebes Gaungkan Inovasi Energi Hijau: Kolaborasi Ilmiah Bersama Telkom University dan Universitas Pasundan

Diskusi dan Kolaborasi: Sustainable Energy dan Climate Change digelar pada Selasa, 24 Juni 2025, di Aula Senat Pascasarjana UMUS Brebes. (Dok HUMAS UMUS Brebes)

Universitas MuhadiSetiabudi (UMUS) kembali mengukuhkan posisinya sebagai motor penggerak inovasi berbasis masyarakat melalui kegiatan akademik bertajuk “Diskusi dan Kolaborasi: Sustainable Energy dan Climate Change” yang digelar pada Selasa, 24 Juni 2025, di Aula Senat Pascasarjana UMUS Brebes.

Acara ini dihadiri oleh Guru besar & staf ahli Rektor, Prof. Dr. Pranoto, Dekan Fakultas Pangan dan Ilmu Kesehatan, serta Kepala Pemerintahan Desa Dukuh Jeruk bersama jajarannya. Para dosen, mahasiswa, dan peneliti lintas kampus pun turut meramaikan diskusi yang sarat gagasan transformasional ini.

Sambutan pembuka disampaikan oleh Prasetyo Yulikurniawan, M.Pd., Kepala LP3M UMUS, mewakili Rektor. Ia menegaskan pentingnya membangun ekosistem inovasi kolaboratif lintas disiplin dan lintas kampus yang berpijak pada kebutuhan nyata masyarakat.
“Hari ini adalah titik temu antara riset, teknologi, dan pengabdian. UMUS berkomitmen menjadikan kolaborasi ini sebagai penggerak perubahan berkelanjutan,” ungkapnya.

Acara mendapat kehormatan dengan hadirnya dua tokoh nasional:

Prof. Dr. Ir. Jangkung Raharjo, M.T. dari Telkom University Bandung

Guru Besar bidang Smart Grid and Energy, sekaligus Ketua Forum Guru Besar Telkom University itu, menyampaikan sambutan inspiratif yang menggarisbawahi pentingnya sinergi teknologi digital dan energi cerdas dalam menghadapi tantangan iklim global.

“Inovasi energi tak bisa berdiri sendiri. Butuh data, AI, jaringan pintar, dan dukungan masyarakat. Kolaborasi inilah yang sedang kita bangun bersama UMUS,” paparnya.

Simbolis pemasangan alat hidrogen hasil kolaborasi Telkom University dan UMUS menjadi momen penting dalam acara ini.

Prof. Dr. Ir. Wisnu Cahyadi, M.Si. dari Universitas Pasundan Bandung

Sebagai Guru Besar Teknologi Pangan dan Wakil Direktur II Pascasarjana Unpas, beliau menyoroti pengembangan sorgum (sorghum) sebagai solusi pangan dan energi lokal yang strategis.

“Sorgum bukan hanya pangan alternatif yang tahan iklim ekstrem, tetapi juga bisa dimanfaatkan untuk energi bioetanol. Kita perlu melihat potensi tanaman ini bukan sebagai pengganti, tapi pelengkap ketahanan pangan dan energi nasional,” terang Prof. Wisnu.

Ia menekankan perlunya pendekatan interdisipliner dalam memajukan pertanian fungsional yang adaptif terhadap perubahan iklim dan geografi.

Rombongan Telkom University juga dihadiri oleh Drs. Suwandi, M.Si., yang mendukung penguatan kerja sama kelembagaan dalam pendidikan, riset, dan pengabdian.

Sesi diskusi berlangsung penuh semangat dan saling melengkapi, dilanjutkan dengan paparan dari Prof. Dr. Pranoto tentang konsep Edu Semesta UMUS di Dukuh Jeruk. Edu Semesta diperkenalkan sebagai kawasan pengembangan teknologi tepat guna berbasis desa, dengan pendekatan partisipatif, ekologis, dan kontekstual.

“Di Edu Semesta, mahasiswa tidak sekadar belajar, tetapi turut membentuk realitas sosial baru yang berkelanjutan,” tegas Prof. Pranoto.

Acara diakhiri dengan kunjungan langsung ke Dukuh Jeruk Edu Semesta UMUS, di mana para tamu menyaksikan praktik integrasi antara inovasi energi, pangan lokal seperti sorgum, dan pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan lokal.

Rangkaian kegiatan ditutup dengan penyerahan cinderamata, sesi foto bersama, dan suasana ramah tamah yang hangat.

“Wilujeng sumping ka kampus kami, UMUS Brebes. Mugia kadatangan Bapak/Ibu janten berkah jeung motivasi keur sadayana,” ujar MC dalam penutupannya.

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa sinergi antara keilmuan, teknologi, dan nilai-nilai lokal dapat menjadi fondasi kuat untuk menghadapi tantangan global. UMUS Brebes, bersama Telkom University dan Universitas Pasundan, membuka jalan menuju masa depan yang lebih hijau, adil, dan berkelanjutan. 

× Penerimaan Mahasiswa Baru 2025