UMUS#1000Mahasiswa

UMUS Brebes Gandeng Dedy Jaya Group: Langkah Strategis Menuju “Satu Keluarga Satu Sarjana”

Kegiatan sosialisasi dan promosi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) UMUS Brebes berlangsung di ruang meeting Hotel Grand Dian Brebes. (Dok. HUMAS UMUS Brebes)

Dalam semangat memperluas akses pendidikan tinggi yang inklusif dan adaptif terhadap kebutuhan dunia kerja, Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes kembali mengambil langkah progresif dengan menjalin kolaborasi bersama Dedy Jaya Group.

Kegiatan sosialisasi dan promosi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) ini berlangsung di ruang meeting Hotel Grand Dian Brebes, dihadiri oleh 12 General Manager dari berbagai unit usaha Dedy Jaya Group.

Yang menjadi sorotan, Rektor UMUS, Dr. Roby Setiadi, MM, turun langsung memimpin kegiatan ini, memberikan contoh nyata kepada seluruh civitas akademika untuk aktif menggaungkan promosi dan sosialisasi kampus secara langsung ke masyarakat dan mitra strategis.

Dalam sambutannya, Rektor menegaskan bahwa keterlibatan pimpinan tertinggi dalam kegiatan ini bukan hanya seremonial, tetapi bagian dari komitmen untuk membangun budaya partisipatif di lingkungan kampus.

“Sebagai pimpinan, saya ingin hadir di garda terdepan, memberi contoh bahwa promosi kampus adalah tanggung jawab bersama. Kita tidak hanya membangun institusi, tapi juga masa depan generasi penerus bangsa,” ungkap Dr. Roby penuh semangat.

Turut mendampingi dalam kegiatan ini: Wakil Rektor II Bidang Administrasi dan Keuangan, Otong Syaeful Bachri, M.Kom, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Mohammad Hasdar, MSc, PhD, serta Kepala PMB UMUS, Hendri Sucipto, MM.

Tim pimpinan UMUS memaparkan program unggulan kampus seperti jalur reguler, jalur karyawan, dan jalur RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau), yang dirancang untuk memberikan kemudahan bagi para karyawan Dedy Jaya Group dan keluarganya dalam melanjutkan pendidikan tinggi.

Yang paling menarik perhatian adalah program “Satu Keluarga Satu Sarjana”, yakni beasiswa khusus untuk karyawan dan anggota keluarga seperti pasangan, anak, hingga saudara kandung. Program ini menjadi wujud nyata kontribusi UMUS dalam peningkatan kualitas SDM di sektor industri.

Otong Syaeful Bachri, M.Kom menyampaikan bahwa UMUS telah menyiapkan sistem perkuliahan yang fleksibel dan mendukung pembelajaran lintas waktu. Sementara itu, Mohammad Hasdar, MSc, PhD menambahkan pentingnya pendidikan karakter dan soft skills sebagai bagian integral dari pembinaan mahasiswa.

Para General Manager Dedy Jaya Group menyambut dengan antusias inisiatif ini. Beberapa di antaranya menyatakan komitmen untuk menyosialisasikan program tersebut kepada seluruh karyawan dan bahkan mendaftarkan anggota keluarganya dalam waktu dekat.

Melalui langkah konkret ini, UMUS Brebes membuktikan diri sebagai kampus yang aktif, progresif, dan inspiratif, dengan kepemimpinan yang langsung turun ke lapangan. Kolaborasi ini bukan hanya membuka pintu pendidikan, tetapi juga menciptakan ekosistem pembelajaran yang menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat.

UMUS Brebes Jadi Motor Inovasi: Dorong Desa di Brebes Kelola Sampah Jadi Berkah Ekonomi

Rapat Koordinasi (Rakor) Pengelolaan Limbah dan Sampah se-Kabupaten Brebes yang diselenggarakan oleh Dinas Lingkungan Hidup. (Dok. HUMAS UMUS Brebes)

Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes kembali menunjukkan kiprahnya sebagai kampus solusi berbasis riset dan inovasi terapan dalam isu-isu strategis daerah. Melalui kehadiran Prof. Dr. Drs. Pranoto, M.Sc selaku Staf Ahli Rektor Bidang Riset dan Inovasi, UMUS menjadi garda terdepan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengelolaan Limbah dan Sampah se-Kabupaten Brebes yang diselenggarakan oleh Dinas Lingkungan Hidup.

Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) se-Kabupaten Brebes dan menjadi forum penting dalam merumuskan arah kebijakan pengelolaan lingkungan secara terpadu. Dalam forum ini, Prof. Pranoto menghadirkan perspektif akademik dengan menekankan pendekatan circular economy yang berorientasi pada pemanfaatan ulang limbah menjadi sumber daya yang bernilai.

“Sampah bukan sekadar persoalan lingkungan, tetapi juga bisa menjadi pintu masuk ekonomi sirkular berbasis masyarakat desa. Dengan inovasi, kita bisa mengubah musibah menjadi berkah,” ujar Prof. Pranoto dalam sesi pemaparannya.

Menariknya, Rakor ini tidak berhenti pada tataran wacana. Pemerintah Kabupaten Brebes bersama UMUS langsung menindaklanjuti dengan menyelenggarakan pelatihan teknis pengelolaan limbah di kampus UMUS. Pelatihan ini dirancang tidak hanya sebagai transfer ilmu, tetapi juga sebagai penguatan kapasitas kelembagaan desa untuk mencetak green agents di tingkat lokal.

Langkah ini memperkuat posisi UMUS sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendorong pembangunan berkelanjutan berbasis pemberdayaan desa. UMUS menghadirkan kontribusi nyata sebagai inkubator solusi, bukan hanya dalam ruang kelas, tetapi juga dalam kerja-kerja pemberdayaan masyarakat.

Potensi ekonomi dari pengelolaan limbah pun menjadi sorotan utama. Sampah organik bisa diolah menjadi kompos, pakan ternak, hingga energi biogas, sedangkan limbah anorganik seperti plastik dapat didaur ulang menjadi produk industri kreatif atau bahan bakar alternatif.

Dengan sinergi antarlembaga dan komitmen bersama, gerakan pengelolaan sampah ini diharapkan tidak hanya menjadi simbol kegiatan, melainkan menjadi gerakan kolektif dan berkelanjutan dari akar rumput.

Rektor Universitas Muhadi Setiabudi, Dr. Roby Setiadi, M.M., dalam kesempatan terpisah turut mengapresiasi sinergi ini. “UMUS berkomitmen mendukung setiap upaya pembangunan daerah yang berkelanjutan. Kampus ini akan terus hadir sebagai motor inovasi dan edukasi bagi masyarakat,” ungkapnya.

Kolaborasi UMUS dan pemerintah daerah dalam program ini membuktikan bahwa pengelolaan lingkungan bukan hanya domain teknis, tetapi juga merupakan ranah transformasi sosial. Melalui pendekatan ilmiah dan edukatif, UMUS kembali menegaskan eksistensinya sebagai kampus unggul yang berpihak pada keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat.

Kolaborasi Akademik dalam Penyuluhan Kesehatan Terpadu Bersama DWP PSDA Pemali-Comal

UMUS turut berkontribusi dalam kegiatan Penyuluhan Kesehatan Terpadu yang diselenggarakan oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) PSDA Pemali-Comal, bertempat di Kantor Balai PSDA Pemali-Comal, Tegal. (Dok. HUMAS UMUS Brebes)

Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes kembali menunjukkan eksistensinya sebagai perguruan tinggi yang aktif menjalin kemitraan strategis lintas sektor. Melalui keterlibatan dosen-dosen terbaik dari Fakultas Pangan dan Ilmu Kesehatan (PIKES), UMUS turut berkontribusi dalam kegiatan Penyuluhan Kesehatan Terpadu yang diselenggarakan oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Pemali-Comal, bertempat di Kantor Balai PSDA Pemali-Comal, Tegal.

Kegiatan ini menjadi wujud nyata sinergi antara dunia akademik dan institusi pemerintahan dalam upaya meningkatkan literasi kesehatan masyarakat. Tiga dosen UMUS tampil sebagai narasumber utama dengan membawa isu-isu strategis di bidang gizi, keamanan pangan, dan farmasi.

Anggray Duvita Wahyani, S.Gz., M.Gizi, membuka sesi dengan materi bertajuk “Stunting dan Faktor-faktornya”. Ia menekankan pentingnya pemenuhan gizi sejak masa kehamilan hingga usia dua tahun atau 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sebagai kunci utama dalam mencegah stunting dan mewujudkan generasi unggul.

Dilanjutkan oleh Yuniarti Dewi Rahmawati, S.T., M.Eng., yang membawakan materi “Identifikasi Kandungan Boraks pada Makanan Jajanan”. Melalui sesi ini, peserta diberikan pemahaman mengenai bahaya boraks serta praktik sederhana mendeteksi keberadaannya dalam jajanan anak.

Materi penutup disampaikan oleh Erin Nursanti, M.Farm., dengan topik “Bijak Gunakan Antibiotik”. Ia mengingatkan peserta akan pentingnya penggunaan antibiotik yang tepat dan terkontrol, serta dampak jangka panjang dari resistensi antibiotik terhadap sistem kesehatan nasional.

Antusiasme peserta terlihat dari dinamika diskusi yang hidup, menunjukkan bahwa topik-topik yang diangkat sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Dalam kesempatan terpisah, Rektor Universitas Muhadi Setiabudi Brebes, Dr. Roby Setiadi, M.M., menyampaikan apresiasinya terhadap peran aktif dosen UMUS dalam kegiatan ini. “Pengabdian seperti ini merupakan bagian dari misi kami untuk membumikan ilmu pengetahuan demi kesejahteraan masyarakat. Kami bangga pada para dosen yang telah menjadi representasi nyata dari semangat Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ujarnya.

Dekan Fakultas Pangan dan Ilmu Kesehatan UMUS, El Rizal Unzilatirrizqi, M.Si., juga memberikan tanggapan positif. “Kami mengapresiasi kolaborasi ini sebagai bentuk nyata kontribusi akademisi dalam membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat dan cerdas. PIKES UMUS akan terus mendorong keterlibatan aktif dosen dan mahasiswa dalam berbagai kegiatan pengabdian agar ilmu tidak hanya berhenti di ruang kelas, tetapi berdampak langsung di tengah masyarakat,” ungkapnya.

Kegiatan ini bukan hanya memperkuat literasi kesehatan di lingkungan DWP PSDA Pemali-Comal, tetapi juga memperkokoh reputasi UMUS Brebes sebagai perguruan tinggi yang adaptif, kolaboratif, dan solutif dalam menjawab tantangan sosial melalui pendekatan ilmiah dan humanis.

Dengan semangat pengabdian dan kolaborasi, UMUS Brebes terus melangkah menjadi mitra strategis pembangunan di tingkat lokal dan nasional.

Transformasi Akses Pendidikan: Pemkot Tegal dan UMUS Brebes Wujudkan Program Magang dan Kuliah Gratis bagi Warga

Pertemuan resmi Pemkot Tegal demgan UMUS Brebes yang berlangsung di Ruang Rapat Lantai 1 Sekretariat Daerah Kota Tegal. (Dok.HUMAS UMUS Brebes)

 Pemerintah Kota Tegal terus menunjukkan komitmennya dalam menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan kompetitif. Salah satu langkah terobosan terbaru adalah peluncuran Program Magang Kerja dan Kuliah Gratis bagi warga Kota Tegal yang digagas melalui sinergi bersama Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes.

Program ini disosialisasikan dalam sebuah pertemuan resmi yang berlangsung di Ruang Rapat Lantai 1 Sekretariat Daerah Kota Tegal, dengan dihadiri 12 calon mahasiswa penerima manfaat. Dalam forum tersebut, narasumber utama Heru Busono dari PT Inti Sarana Wijaya dan Suharto dari Setda Kota Tegal memberikan pemaparan mendalam terkait mekanisme program, manfaat langsung, hingga prospek masa depan bagi para peserta.

“Program ini adalah jembatan antara dunia pendidikan dan industri, sekaligus bentuk nyata dari keberpihakan kepada masyarakat. Pembebasan biaya kuliah dan pengalaman magang adalah kombinasi strategis dalam menyiapkan SDM yang siap pakai,” terang Heru Busono.

Suharto menambahkan bahwa program ini hadir sebagai solusi atas ketimpangan akses pendidikan, khususnya bagi masyarakat ekonomi lemah. “Kami ingin memastikan bahwa tidak ada lagi generasi muda Kota Tegal yang tertinggal karena faktor ekonomi,” tegasnya.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua Penerimaan Mahasiswa Baru UMUS Brebes, Hendri Sucipto, M.M., yang menyampaikan bahwa keberhasilan pelaksanaan program ini tidak lepas dari komitmen awal Rektor UMUS Brebes, Dr. Roby Setiadi, M.M., yang sejak awal telah membangun komunikasi intensif dengan Pemkot Tegal melalui penjajakan kerja sama dan audiensi formal.

“Apa yang hari ini kita saksikan adalah kelanjutan dari semangat kolaborasi yang telah dirintis sejak awal oleh Pak Rektor. UMUS membuka diri untuk menjadi rumah pendidikan bagi seluruh warga Kota Tegal yang bersemangat belajar dan ingin maju,” jelas Hendri.

Senada dengan itu, Muhamad Hasdar, Ph.D., perwakilan UMUS Brebes yang turut hadir, menegaskan kesiapan institusinya dalam menjalankan program ini secara optimal.

“Kami percaya bahwa pendidikan tidak bisa bekerja sendiri. Butuh dukungan lintas sektor agar hasilnya benar-benar berdampak. Ini bukan hanya tentang kuliah, tetapi tentang menciptakan masa depan,” katanya.

Program ini diharapkan menjadi model kemitraan strategis antara pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan dunia industri, yang mampu memperluas akses pendidikan tinggi sekaligus menyiapkan SDM unggul yang siap berkontribusi nyata dalam pembangunan daerah maupun nasional.

UMUS Brebes Fasilitasi Seleksi Aparat Desa Luwungragi: Sinergi Akademik dan Pemerintahan Desa untuk Tata Kelola yang Profesional

LP3M UMUS Brebes kembali menunjukkan komitmennya dalam penguatan tata kelola pemerintahan desa melalui kegiatan seleksi terbuka calon aparat Desa Luwungragi, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes. (Dok. HUMAS UMUS BREBES)

Lembaga Pembelajaran, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes kembali menunjukkan komitmennya dalam penguatan tata kelola pemerintahan desa melalui kegiatan seleksi terbuka calon aparat Desa Luwungragi, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes. Kegiatan strategis ini dilaksanakan langsung di lingkungan kampus UMUS sebagai wujud nyata kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi dan pemerintahan lokal.

Seleksi yang digelar diikuti oleh puluhan peserta yang telah lolos tahapan administrasi sebelumnya. Dalam pelaksanaannya, peserta harus melewati tiga tahapan penting: tes pengetahuan umum, keterampilan komputer, dan wawancara mendalam. Ketiga komponen tersebut dirancang untuk menilai kesiapan calon aparat desa baik dari sisi kognitif, teknis, maupun interpersonal.

Ketua Panitia Seleksi, Drs. Achmad Fatawi, menekankan bahwa seluruh proses seleksi dilakukan secara objektif dan transparan. “Kami mengedepankan prinsip fairness. Setiap peserta diberikan ruang untuk menunjukkan kapasitasnya secara maksimal,” ungkapnya.

Ketua LP3M UMUS, Prasetyo Yuli Kurniawan, M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan manifestasi dari implementasi tridharma perguruan tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian kepada masyarakat. “Kampus memiliki tanggung jawab moral untuk turut membina desa-desa dalam menjaring SDM yang kompeten, profesional, dan mampu menjawab dinamika pembangunan desa masa kini,” jelasnya.

Sementara itu, Rektor UMUS Brebes, Dr. Roby Setiadi, S.Kom., MM., menyampaikan apresiasinya terhadap sinergi yang dibangun antara kampus dan pemerintah desa. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya memperkuat peran UMUS sebagai pusat pengembangan sumber daya manusia, tetapi juga memperkuat kepercayaan publik terhadap perguruan tinggi sebagai mitra strategis dalam pembangunan daerah.

“Kami menyambut baik keterlibatan UMUS dalam proses seleksi ini sebagai bagian dari kontribusi nyata dunia akademik dalam membangun tata kelola pemerintahan desa yang berbasis kompetensi. Harapannya, kegiatan seperti ini dapat direplikasi di desa-desa lain, sehingga universitas hadir bukan hanya sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga sebagai agen perubahan sosial,” tegas Dr. Roby.

Pelaksanaan seleksi di kampus UMUS juga memberi nilai tambah dari sisi lingkungan penilaian yang kondusif dan berbasis akademik, dengan dukungan fasilitas kampus yang modern dan representatif. Hadir dalam kegiatan ini unsur-unsur penting seperti Pemdes Luwungragi, Camat Bulakamba, perwakilan Polsek dan Koramil setempat, serta tim teknis dari LP3M UMUS.

Pemerintah Desa Luwungragi menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini dan menyatakan harapannya agar hasil seleksi dapat menghasilkan aparat desa yang memiliki integritas tinggi serta mampu mengakselerasi pembangunan desa secara partisipatif dan berkelanjutan.

Melalui kegiatan ini, Universitas Muhadi Setiabudi Brebes menegaskan posisi strategisnya sebagai mitra aktif pemerintah desa dalam menciptakan tata kelola desa yang adaptif, kompeten, dan berbasis nilai-nilai akademik

UMUS Jalin Kolaborasi Strategis di Desa Dukuh Jeruk: Wujudkan EDU-SEMESTA untuk Pemberdayaan Berkelanjutan

Rombongan UMUS Brebes melakukan kunjungan resmi ke Desa Dukuh Jeruk, Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes, pada awal Juni 2025. (Dok. HUMAS UMUS BREBES)

Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes terus memperluas jangkauan program pemberdayaan berbasis pendidikan tinggi dengan melakukan kunjungan resmi ke Desa Dukuh Jeruk, Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes, pada awal Juni 2025. Kunjungan ini menjadi langkah awal dalam membangun kemitraan strategis antara perguruan tinggi dan masyarakat desa melalui inisiatif unggulan EDU-SEMESTA UMUS (Edukasi dan Pemberdayaan untuk Semesta Berkelanjutan).

Hadir dalam rombongan UMUS antara lain Prof. Dr. Drs. Pranoto, M.Sc. (Guru Besar UMUS), Dumadi, M.Si. (Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMUS), serta Dr. Sutikno (Ketua Program Studi Magister Manajemen FEB UMUS). Kunjungan ini tidak hanya menjadi forum silaturahmi akademik, tetapi juga sebagai momentum strategis dalam menjajaki potensi kerja sama lintas sektor.

EDU-SEMESTA UMUS merupakan model inovatif pengabdian masyarakat berbasis pendidikan, teknologi tepat guna, dan pelestarian lingkungan. Program ini dirancang untuk menjawab tantangan lokal dengan solusi global, seperti ketahanan pangan, pengembangan agrowisata, dan pengelolaan sampah terpadu. Semua itu sejalan dengan misi UMUS dalam mendukung capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

“EDU-SEMESTA bukan hanya program pengabdian, tetapi juga gerakan sosial berbasis ilmu pengetahuan untuk membangun desa secara berkelanjutan,” ujar Prof. Pranoto dalam sambutannya.

Selain memperkenalkan program EDU-SEMESTA, kunjungan ini juga dimanfaatkan untuk melakukan penjajakan awal terkait rekrutmen calon mahasiswa Program Sarjana dan Magister dari kalangan masyarakat Desa Dukuh Jeruk dan sekitarnya. Hal ini menjadi bagian dari upaya UMUS untuk memperluas akses pendidikan tinggi, khususnya bagi warga desa yang memiliki potensi besar namun terkendala akses informasi dan fasilitas.

Kepala Desa Dukuh Jeruk menyambut hangat kedatangan tim UMUS dan menyatakan dukungannya atas kerja sama ini. “Kami sangat antusias dengan rencana kolaborasi ini. Harapannya, masyarakat desa dapat lebih dekat dengan dunia pendidikan tinggi dan memperoleh manfaat nyata dari keberadaan UMUS di wilayah Brebes,” tuturnya.

Dalam kesempatan terpisah, Rektor UMUS, Dr. Roby Setiadi, turut menyampaikan apresiasi atas inisiatif dan langkah konkret tim UMUS dalam mengembangkan EDU-SEMESTA.

“Saya mengapresiasi kunjungan tim dosen ke Desa Dukuh Jeruk sebagai bentuk nyata dari komitmen UMUS untuk hadir bersama masyarakat. Harapan kami, kerja sama ini tidak hanya meningkatkan akses pendidikan, tetapi juga memberdayakan masyarakat melalui pendekatan berbasis lokalitas dan keberlanjutan,” ungkap Dr. Roby.

Kolaborasi antara UMUS dan Pemerintah Desa Dukuh Jeruk ini diharapkan menjadi model kemitraan yang dapat direplikasi di wilayah lain, terutama dalam konteks penguatan kapasitas sumber daya manusia lokal melalui pendidikan, inovasi, dan pemberdayaan yang berkelanjutan.

Dengan semangat gotong royong dan visi transformatif, UMUS membuktikan komitmennya sebagai institusi pendidikan tinggi yang hadir tidak hanya di ruang kelas, tetapi juga di tengah-tengah masyarakat menjembatani harapan, pengetahuan, dan masa depan yang lebih baik bagi semua

Civitas Akademika UMUS Brebes Laksanakan Pemotongan Sapi dan Kambing: Menguatkan Solidaritas dan Kepedulian Sosial

Penyembelihan hewan kurban sapi di kampus UMUS Brebes. (Dok. HUMAS UMUS BREBES)

Dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Adha 1446 H, Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes melaksanakan kegiatan pemotongan hewan kurban di lingkungan kampus.

Kegiatan ini menjadi bentuk nyata implementasi nilai-nilai keislaman sekaligus penguatan solidaritas sosial di kalangan civitas akademika UMUS.

Pada kesempatan tersebut, telah disembelih 1 ekor sapi dan 9 ekor kambing yang merupakan hasil gotong royong sivitas kampus.

Kegiatan diawali dengan istighosah dan doa bersama yang dipimpin oleh Dr. Moh Toharudin, dihadiri oleh Wakil Rektor II Otong Syaeful Bachri, M.Kom., Wakil Rektor III Mohammad Hasdar, PhD ., serta para dekan dan jajaran fakultas, mahasiswa LDK Nurul Ilmi, serta tak ketinggalan ketua panitia qurban tahun ini dari DKM Nurul Ilmi Bapak Ghufroni, M.Pd.

Rektor UMUS Brebes, Dr. Roby Setiadi, S.Kom., M.M., dalam keterangannya menyampaikan bahwa kegiatan Idul Kurban di UMUS bukan hanya sebatas pelaksanaan ibadah, tetapi juga merupakan sarana untuk mempererat hubungan kekeluargaan dan kepedulian sosial antar seluruh elemen kampus.

 “Idul Kurban adalah momen penting bagi kita untuk merefleksikan nilai-nilai keikhlasan, pengorbanan, dan kepedulian sosial,” ujar Dr. Roby.

“Di UMUS Brebes, kegiatan ini menjadi wahana untuk memperkuat ikatan silaturahmi antara dosen, karyawan, dan mahasiswa,” tambahnya.

Daging hasil penyembelihan kurban dibagikan kepada warga kampus serta masyarakat sekitar lingkungan UMUS sebagai bentuk kepedulian sosial dan kontribusi nyata kepada masyarakat.

“Kami berharap kegiatan ini membawa keberkahan dan manfaat yang luas, serta menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berbagi dan peduli terhadap sesama,” tambah Dr. Roby.

Kegiatan ini mempertegas peran UMUS sebagai institusi pendidikan yang tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga berkomitmen dalam membina nilai-nilai spiritual dan sosial dalam kehidupan kampus dan masyarakat.

UMUS Berkontribusi dalam Pemantauan Hewan Kurban: Sinergi Akademisi dan Pemerintah untuk Jaminan Kesehatan dan Kehalalan

UMUS Brebes menunjukkan kiprah akademiknya dalam pengabdian kepada masyarakat melalui partisipasi aktif dalam kegiatan pemantauan hewan kurban. (Dok. HUMAS UMUS BREBES)

Program Studi S1 Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes menunjukkan kiprah akademiknya dalam pengabdian kepada masyarakat melalui partisipasi aktif dalam kegiatan pemantauan hewan kurban.

Kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi strategis antara UMUS dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Brebes, dengan tujuan memastikan bahwa pelaksanaan kurban tahun ini memenuhi standar kesehatan hewan, kesejahteraan hewan, serta prinsip Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH).

Dekan Fakultas Pangan dan Ilmu Kesehatan UMUS, Yan El Rizal, M.Sc., dalam keterangannya di Gedung Fakultas pada Kamis (6/06), menegaskan bahwa pelibatan mahasiswa sebagai relawan petugas pemantau hewan kurban merupakan langkah konkret institusi pendidikan tinggi dalam memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat.

“Pada pelaksanaan pemotongan hewan kurban kali ini, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Brebes menggandeng Prodi S1 Ilmu dan Teknologi Pangan UMUS untuk turut serta dalam pemantauan, mulai dari lokasi penjualan hingga tempat pemotongan, khususnya di luar Rumah Potong Hewan (RPH),” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa keterlibatan ini menjadi bagian dari upaya penguatan pembinaan teknis dan pengawasan terhadap pelaksanaan kurban yang sesuai dengan prinsip-prinsip kesehatan masyarakat veteriner dan syariat Islam.

Senada dengan hal tersebut, Ketua Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Abdul Bashar, M.TP., menyampaikan bahwa keterlibatan mahasiswa tidak hanya bersifat partisipatif, namun juga edukatif. “Ini menjadi bagian dari pembelajaran langsung di lapangan. Mahasiswa mengimplementasikan materi perkuliahan, khususnya pada mata kuliah Pengolahan Daging dan Susu serta Manajemen Pangan Halal, untuk menjamin pelaksanaan penyembelihan yang sesuai syariat, prinsip kesejahteraan hewan, dan standar sanitasi distribusi daging,” ujarnya.

Menurutnya, kegiatan ini memberikan pengalaman empiris yang sangat relevan dengan kompetensi keilmuan dan profesionalisme mahasiswa dalam bidang pangan, serta meningkatkan kesiapan mereka dalam menghadapi tantangan nyata di masyarakat.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Brebes, drh. Ismu Subroto, M.Si., menyampaikan bahwa kegiatan pemantauan hewan kurban tahun ini melibatkan tim lintas sektor yang terdiri dari staf bidang peternakan, tenaga UPT Puskeswan, serta mahasiswa Prodi S1 Ilmu dan Teknologi Pangan UMUS.

“Tim akan diterjunkan ke 17 kecamatan di wilayah Kabupaten Brebes untuk melaksanakan pendataan dan pemeriksaan hewan kurban secara menyeluruh,” ujarnya dalam Apel Akbar Juleha yang turut dihadiri Dandim 0713/Brebes dan peserta Bimtek Juru Sembelih Halal (Juleha).

Melalui sinergi antara akademisi, praktisi, dan pemerintah daerah ini, diharapkan kualitas pelaksanaan kurban dapat semakin terjamin, tidak hanya dari aspek religius dan sosial, namun juga dari aspek ilmiah dan teknis yang mendukung prinsip kesehatan masyarakat dan keamanan pangan nasional. 

Mahasiswa UMUS Brebes dari PALAMUST Turut Sukseskan Aksi “Mageri Segoro” Bersama Gubernur Jateng

Aksi tanam mangrove dalam kegiatan “Mageri Segoro” yang digelar di Pantai Randusanga, Brebes, pada Kamis (5/6). (Dok. HUMAS UMUS BREBES)

Ribuan peserta dari berbagai elemen masyarakat antusias mengikuti aksi tanam mangrove dalam kegiatan “Mageri Segoro” yang digelar di Pantai Randusanga, Brebes, pada Kamis (5/6). Kegiatan ini berlangsung serentak di 17 kabupaten/kota se-Jawa Tengah dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025.

Turut hadir dalam acara tersebut Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen, serta Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin.

Aksi ini menjadi bukti sinergi antara pemerintah, TNI-Polri, DPRD, komunitas, pelajar, dan masyarakat dalam menjaga kelestarian ekosistem pesisir. Mahasiswa Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam (UKM PA) PALAMUST turut ambil bagian aktif dalam kegiatan ini.

Dengan mengenakan atribut khas pecinta alam, para anggota PALAMUST bersama ratusan peserta lainnya menanam pohon mangrove sebagai bentuk nyata perlawanan terhadap abrasi dan kerusakan lingkungan pesisir. Aksi ini bukan sekadar simbolik, tetapi juga cerminan semangat generasi muda dalam mendukung solusi berkelanjutan untuk isu lingkungan hidup.

Ketua PALAMUST, Yusdi Nugraha, menyampaikan bahwa keterlibatan komunitasnya dalam kegiatan ini merupakan bentuk komitmen mahasiswa untuk terjun langsung dalam aksi pelestarian lingkungan.

“Kami percaya bahwa menjaga alam adalah bagian dari tanggung jawab kami sebagai generasi penerus. Melalui kegiatan ini, kami ingin menginspirasi lebih banyak anak muda untuk peduli terhadap lingkungan,” ujarnya.

Pihak kampus UMUS Brebes melalui perwakilan yang hadir di lokasi menegaskan bahwa partisipasi mahasiswa dalam “Mageri Segoro” merupakan implementasi dari visi Kampus Berdampak. Kampus didorong untuk tidak hanya melahirkan lulusan berkualitas, tetapi juga hadir sebagai agen perubahan dalam menyelesaikan persoalan sosial, ekonomi, dan lingkungan.

“Kegiatan ini menunjukkan bahwa kampus harus memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, bukan hanya mengejar publikasi atau peringkat global. Ini adalah bentuk nyata kepedulian dan pengabdian UMUS Brebes untuk lingkungan,” ujar perwakilan kampus.

Partisipasi UKM PALAMUST dalam kegiatan ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Selain mencerminkan semangat pengabdian mahasiswa, keikutsertaan ini turut memperkuat citra perguruan tinggi sebagai pendorong perubahan sosial yang positif.

“Mageri Segoro” menjadi momentum penting untuk menumbuhkan kesadaran ekologis lintas generasi, sekaligus mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu menjaga laut, pesisir, dan lingkungan demi masa depan yang berkelanjutan.

UMUS Brebes Gagas PUI Jalawastulogi, Perkuat IPTEK Berbasis Budaya Lokal

Dr. Roby Setiadi bersama Staf Ahli Rektor UMUS, Prof. Dr. Pranoto, dan Wakil Rektor I, Dr. Moh. Toharudin, M.Pd., melakukan kunjungan kerja ke PUI Javanologi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. (Dok. HUMAS UMUS Brebes)

Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes kembali menunjukkan komitmennya sebagai kampus progresif yang berakar kuat pada nilai-nilai lokal. Di bawah kepemimpinan Rektor Dr. Roby Setiadi, S.Kom., M.M., UMUS merancang pendirian Pusat Unggulan IPTEKS (PUI) Jalawastulogi, sebuah wadah integratif antara ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebudayaan lokal.

PUI Jalawastulogi digagas sebagai pusat kajian dan pengembangan yang berbasis nilai-nilai budaya masyarakat Nusantara, khususnya dari wilayah Brebes dan sekitarnya. “Kami ingin menjadikan Jalawastulogi bukan sekadar pusat penelitian, tetapi juga simpul peradaban lokal yang mampu bersaing dalam kancah nasional dan global,” ujar Dr. Roby dalam pernyataan resminya.

Sebagai langkah awal yang strategis, Dr. Roby Setiadi bersama Staf Ahli Rektor UMUS, Prof. Dr. Pranoto, dan Wakil Rektor I, Dr. Moh. Toharudin, M.Pd., melakukan kunjungan kerja ke PUI Javanologi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Kunjungan ini bertujuan untuk menggali inspirasi dan praktik terbaik dalam tata kelola, program kerja, dan keberlanjutan pusat unggulan berbasis kebudayaan.

“Kami banyak belajar dari pengalaman UNS dalam mengelola Javanologi sebagai pusat unggulan nasional. Harapannya, Jalawastulogi bisa tumbuh sebagai PUI yang adaptif, inovatif, dan tetap menjunjung akar tradisi,” kata Prof. Pranoto.

Prof. KP Sahid Hadinagoro, PhD, Ketua PUI Javanologi UNS, menyambut baik inisiatif UMUS Brebes. “Kami sangat mengapresiasi visi UMUS dalam mendirikan PUI Jalawastulogi. Ini adalah langkah maju yang signifikan untuk melestarikan dan mengembangkan kearifan lokal. Javanologi siap berbagi pengalaman dan berkolaborasi dengan Jalawastulogi agar dapat memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan budaya dan ilmu pengetahuan di Indonesia,” ujarnya

Kunjungan ini juga membahas potensi kerja sama antara UMUS dan UNS dalam bidang riset, publikasi, pertukaran akademik, dan pengembangan kebijakan kebudayaan.

foto bersama Menteri Kebudayaan RI, Dr. Fadli Zon

Momentum kunjungan kerja Rektor UMUS ke Surakarta dimanfaatkan secara optimal oleh Dr. Roby Setiadi untuk bertemu langsung dengan Menteri Kebudayaan RI, Dr. Fadli Zon, S.S., yang saat itu tengah menghadiri acara kebudayaan di kota tersebut.

Pertemuan ini menjadi sarana strategis untuk mendapatkan dukungan moral dan kelembagaan dari pemerintah pusat, serta menjalin kolaborasi antara perguruan tinggi, kementerian, dan komunitas lokal. “Nantinya, kami berencana mengundang Dr. Fadli Zon sebagai penasihat kehormatan dalam pengembangan PUI Jalawastulogi. Pak Fadli adalah figur nasional yang punya kepedulian besar terhadap kebudayaan lokal. Kami berharap beliau bisa ikut mengawal lahirnya Jalawastulogi sebagai gerakan intelektual dan kultural dari Brebes untuk Indonesia,” ungkap Dr. Roby.

Ke depan, UMUS Brebes menargetkan agar PUI Jalawastulogi menjadi pusat unggulan yang mampu melahirkan berbagai inovasi IPTEK berbasis kearifan lokal. Dalam waktu dekat, tim pengembang akan menyusun dokumen akademik, roadmap kelembagaan, perencanaan SDM dan infrastruktur, serta proposal pengajuan resmi ke Kemenristek/BRIN.

“PUI Jalawastulogi adalah bukti bahwa UMUS tidak hanya membangun akademik, tapi juga membangun karakter dan kebudayaan bangsa,” tegas Rektor UMUS, Dr. Roby Setiadi.

Dengan tekad kuat dan kolaborasi luas, UMUS Brebes terus membuktikan peran strategisnya dalam membumikan ilmu, membudayakan teknologi, dan memanusiakan peradaban.

× Penerimaan Mahasiswa Baru 2025