Universitas Muhadi Setiabudi

KKN UMUS Brebes Dorong Legalitas UMKM melalui Layanan Gratis di Desa Gunungjaya

Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes kembali menunjukkan kontribusinya dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Pada Senin, 11 Agustus 2025, tim KKN Desa Gunungjaya menggelar kegiatan layanan legalitas usaha gratis bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah setempat dan sekitarnya.

Program ini memberikan pendampingan langsung untuk pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB), Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), dan Sertifikat Halal.

Langkah ini bertujuan mempermudah pelaku usaha memenuhi persyaratan legalitas, sehingga produk mereka dapat bersaing di pasar yang lebih luas.

Menurut Abdul Wahid, Ketua KKN Desa Gunungjaya, kegiatan ini tidak hanya berfokus pada peningkatan status usaha, tetapi juga membangun kesadaran pelaku UMKM akan pentingnya legalitas sebagai jaminan mutu dan kepercayaan konsumen.

“Legalitas yang lengkap akan memudahkan UMKM menembus pasar yang lebih besar dan membuka peluang kemitraan,” ujarnya.

Dosen Pembimbing Lapangan, Slamet Bambang Riono, S.Pd., M.M., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kolaborasi antara perguruan tinggi, komunitas, dan lembaga pendukung, termasuk perwakilan Annur Center Pemalang.

“Kami berharap program ini dapat direplikasi di desa-desa lain, sehingga pemberdayaan masyarakat berbasis teknologi dan legalitas usaha bisa meluas,” jelasnya.

Para peserta mengaku sangat terbantu dengan adanya program ini. “Biasanya bingung dan takut ribet urus ini-itu, tapi sekarang dibimbing langsung dan gratis pula,” ungkap Ibu Yanti, pengusaha keripik pisang asal Desa Gunungjaya.

Acara yang dihadiri para kepala dusun, tokoh masyarakat, dan mitra pendukung ini juga didokumentasikan melalui foto dan pamflet yang telah dipublikasikan di akun resmi KKN Desa Gunungjaya.

Inovasi Mahasiswa KKN UMUS, KWT Talok Antusias Sambut Alat Penabur Pupuk Modern

 Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes yang bertugas di Desa Talok, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, memperkenalkan inovasi pertanian yang berpotensi mengubah cara petani memupuk lahan. Inovasi tersebut berupa alat penabur pupuk modern yang disambut antusias oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Talok.

Bertempat di rumah salah satu anggota KWT, para mahasiswa menggelar demonstrasi penggunaan alat yang terbuat dari pipa PVC (pralon) ini. Dirancang sederhana namun efektif, alat tersebut memiliki bobot ringan dan sistem kerja praktis, sehingga pupuk dapat tersebar merata tanpa mengharuskan petani membungkuk.

Ketua Tim KKN, Eko Fuji Pangestu, mengatakan bahwa tujuan kegiatan ini adalah memperlihatkan langsung manfaat penggunaan alat di lapangan. “Dengan alat ini, waktu pemupukan bisa dipangkas, tenaga yang dikeluarkan lebih sedikit, dan hasil taburannya lebih rapi,” ujarnya.

Para anggota KWT terlihat antusias mencoba alat tersebut. Banyak yang merasakan perbedaan signifikan dibandingkan metode manual yang selama ini mereka lakukan. Salah satu anggota KWT mengungkapkan bahwa pemupukan secara tradisional kerap menguras tenaga.

“Biasanya dari ujung ke ujung sawah harus membungkuk terus, lama dan capek. Mungkin dengan adanya alat ini bisa membantu meringankan pekerjaan kami,” tuturnya.

Inovasi sederhana dari mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes berhasil mencuri perhatian warga Desa Talok, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal. Lewat ide kreatif, mereka menghadirkan alat penabur pupuk modern yang siap mengubah cara petani, khususnya Kelompok Wanita Tani (KWT), dalam mengelola lahan.

Dosen pembimbing lapangan KKN UMUS, Rila Melyana Fitri, M.Pd, memberikan apresiasi tinggi atas ide tersebut. “Kegiatan ini membuktikan bahwa inovasi tidak harus mahal dan rumit. Yang terpenting adalah sesuai kebutuhan masyarakat, mudah diaplikasikan, dan mampu memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan,” katanya.

Melalui inovasi ini, para mahasiswa berharap alat penabur pupuk modern bisa menjadi solusi praktis bagi petani Desa Talok, mendorong peningkatan efisiensi kerja, serta mendukung produktivitas hasil panen.

Seleksi Penerimaan Beasiswa KIP Kuliah Jalur Dikti 2025 di UMUS: 49 Calon Mahasiswa Ikuti Tahapan Pemberkasan, Tes Tertulis, dan Wawancara

Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes menyelenggarakan rangkaian seleksi Penerimaan Beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Jalur Dikti Tahun 2025 yang diikuti oleh 49 calon mahasiswa yang telah lolos tahap verifikasi administrasi, Selasa, 12 Agustus 2025.

Kegiatan ini berlangsung dengan suasana tertib, transparan, dan akuntabel, mengedepankan prinsip objektivitas untuk memastikan penerima beasiswa adalah individu yang layak secara akademik maupun sosial-ekonomi.

Seleksi dibagi menjadi tiga tahap utama, yakni Seleksi Pemberkasan, Tes Tertulis, dan Wawancara. Pelaksanaan ujian tertulis dan wawancara dipusatkan di Gedung Pascasarjana Lantai 2 UMUS, yang dilengkapi fasilitas memadai untuk menunjang kelancaran proses seleksi. Proses ini dipimpin langsung oleh Hendri Sucipto, M.M. selaku Kepala Penerimaan Mahasiswa Baru, didampingi Agiesta Premana, M.Kom. yang mewakili bagian Kemahasiswaan, serta seluruh tim seleksi yang telah memenuhi kualifikasi dan persyaratan mutlak untuk menjalankan tugas penilaian.

Wakil Rektor III UMUS, Mohammad Hasdar, M.Sc., Ph.D., menyampaikan bahwa seleksi ini bukan hanya bertujuan menilai kemampuan akademik calon mahasiswa, tetapi juga menggali motivasi, komitmen, dan kesiapan mereka untuk berkontribusi dalam pengembangan kampus dan masyarakat.

“KIP Kuliah adalah program strategis pemerintah dalam meningkatkan akses pendidikan tinggi. Kami memastikan bahwa setiap proses seleksi di UMUS dilaksanakan secara profesional dan berbasis integritas,” ujarnya.

Rektor UMUS, Dr. Roby Setiadi, S.Kom., M.M., dalam kesempatan terpisah, menegaskan bahwa penerima beasiswa diharapkan menjadi agen perubahan yang membawa semangat belajar, prestasi, dan pengabdian kepada masyarakat.

“Kami tidak hanya mencetak lulusan yang unggul di bidang akademik, tetapi juga berkarakter kuat, memiliki etika, dan mampu beradaptasi dengan tantangan era digital,” tegasnya.

Melalui seleksi yang ketat ini, UMUS berkomitmen mendukung visi pemerintah dalam pemerataan kesempatan pendidikan tinggi bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya mereka yang memiliki keterbatasan ekonomi namun berprestasi. Hasil akhir seleksi akan diumumkan secara resmi setelah seluruh tahapan penilaian selesai, dengan harapan para penerima KIP Kuliah UMUS 2025 mampu menjadi teladan dan inspirasi bagi mahasiswa lainnya. 

Desa Pangkah Menuju Pionir Energi Baru Terbarukan: UMUS Dorong Transformasi Hijau dan Kemandirian Energi

Desa Pangkah, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, kini berpotensi mencatat sejarah sebagai pionir pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di tingkat lokal. Potensi ini mengemuka melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) yang mengusung tema “Desa Mandiri Energi untuk Masa Depan Berkelanjutan.”

Kegiatan yang berlangsung di Balai Desa Pangkah ini menghadirkan Prof. Dr. Drs. Pranoto, M.Sc, C.EIA, C.WS, C.APC, Guru Besar UMUS, dan Nassirudin, M.Si, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis sekaligus Pembimbing KKN. Keduanya memberikan wawasan strategis dan inspirasi bagi masyarakat untuk mengambil langkah nyata menuju kemandirian energi berbasis potensi lokal.

Prof. Pranoto menegaskan bahwa pergeseran global dari ketergantungan energi fosil menuju energi terbarukan adalah keniscayaan. “Desa yang mampu memproduksi energinya sendiri akan memiliki daya tawar ekonomi dan sosial yang kuat. Dengan memanfaatkan potensi EBT, kita tidak hanya mengurangi ketergantungan pada energi fosil, tetapi juga mewariskan lingkungan yang lebih sehat bagi generasi mendatang,” ujarnya.

Sementara itu, Nassirudin menekankan bahwa keberhasilan EBT tidak hanya ditentukan oleh teknologi, melainkan juga strategi pemberdayaan ekonomi. “Penerapan EBT bisa membuka lapangan kerja baru, meningkatkan keterampilan masyarakat, dan membangun rantai nilai ekonomi berbasis energi bersih. Di sinilah peran mahasiswa KKN sebagai penghubung antara teori akademis dan praktik lapangan,” jelasnya.

Ketua Kelompok KKN Desa Pangkah, Yusdi Nugraha, menyampaikan bahwa masyarakat desa menyambut antusias program ini. Ia berharap pendampingan UMUS tidak hanya berhenti pada tahap sosialisasi, tetapi berlanjut hingga tahap implementasi teknologi EBT di desa. “Kami ingin Desa Pangkah menjadi contoh nyata bahwa desa mampu mandiri secara energi dan memberi manfaat bagi warganya,” ungkap Yusdi.

Program KKN ini menjadi bukti komitmen UMUS dalam menghadirkan kontribusi strategis bagi masyarakat, bukan sekadar interaksi sosial, tetapi juga transfer teknologi tepat guna dan jejaring kemitraan. Dengan dukungan penuh akademisi, pemerintah desa, dan partisipasi warga, Desa Pangkah diharapkan mampu menjadi model desa mandiri energi yang menginspirasi daerah lain di Tegal, bahkan di tingkat nasional.

Langkah ini menegaskan bahwa pengembangan EBT di desa bukan hanya visi, tetapi misi bersama menuju masa depan yang hijau, mandiri, dan sejahtera.

UMUS dan LPK Yamaguchi Indonesia Bahas Rencana Kerja Sama Strategis Internasionalisasi Bahasa dan Magang ke Jepang

Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) terus memperkuat langkah sebagai kampus berdampak melalui kunjungan penting dari LPK Yamaguchi Indonesia dalam rangka menjajaki kerja sama strategis di bidang pendidikan bahasa dan program magang internasional ke Jepang.

Kunjungan ini dihadiri oleh CEO LPK Yamaguchi Indonesia, Septo Adi Purwoko, serta Kepala PT LPK Yamaguchi Indonesia, Bambang Sugiarto. Keduanya diterima oleh Wakil Rektor III UMUS, Mohammad Hasdar, MSc., Ph.D., dan Wakil Rektor II, Otong Syaeful Bachri, M.Kom.

Pertemuan ini membahas berbagai potensi kolaborasi, terutama dalam penguatan pembelajaran Bahasa Jepang serta fasilitasi magang mahasiswa UMUS di perusahaan-perusahaan di Jepang. Agenda ini menjadi bagian dari kesinambungan upaya internasionalisasi UMUS yang sejak tahun 2021 telah menjalin kemitraan dengan Nippon Academy, Jepang, serta secara aktif mengirimkan mahasiswa untuk mengikuti program internship. Selain Jepang, UMUS juga telah bermitra dengan Pelikan Logistic Ltd, Taiwan, untuk program magang selama enam bulan.

“Kerja sama ini tidak hanya membuka peluang baru bagi mahasiswa, tetapi juga memperluas ekosistem global UMUS. Kami ingin mahasiswa UMUS tidak hanya siap bekerja, tetapi siap menjadi bagian dari masyarakat internasional,” ujar Mohammad Hasdar.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor UMUS, Dr. Roby Setiadi, S.Kom., MM, turut memberikan apresiasi atas inisiatif kerja sama ini. Menurutnya, pembukaan peluang kemitraan baru adalah bagian dari strategi besar UMUS dalam menghadirkan pendidikan yang berdampak luas.

“UMUS selalu membuka ruang kolaborasi, baik nasional maupun internasional. Kunjungan ini kami maknai sebagai langkah awal yang positif menuju kerja sama jangka panjang. Internasionalisasi bukan semata soal keberangkatan mahasiswa ke luar negeri, tetapi soal membangun karakter unggul dan kesiapan adaptif terhadap tantangan global,” tegas Rektor.

Dengan dukungan kuat dari pimpinan universitas, UMUS optimis bahwa kerja sama dengan LPK Yamaguchi Indonesia akan segera terealisasi dan menjadi pilar penting dalam memperluas akses mahasiswa menuju dunia kerja internasional. Hal ini sekaligus menegaskan komitmen UMUS sebagai kampus berdampak yang terus berinovasi dan membangun jejaring global untuk pendidikan yang lebih baik.

Mahasiswa UMUS Brebes Lolos Interview Gelombang 2 Magang Internasional di Pelikan Logistik Ltd Taiwan

Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes kembali menorehkan prestasi membanggakan dalam pengembangan jejaring internasional. Sejumlah mahasiswa dari berbagai program studi dinyatakan lolos dalam proses wawancara (interview) gelombang kedua program magang internasional di Pelikan Logistik Ltd, sebuah perusahaan logistik terkemuka yang berbasis di Taiwan.

Keberhasilan ini merupakan hasil dari proses seleksi yang kompetitif, mencerminkan kualitas serta kesiapan mahasiswa UMUS dalam menghadapi tantangan global, khususnya di bidang industri logistik modern. Mahasiswa yang lolos akan berkesempatan memperoleh pengalaman profesional langsung di luar negeri, memperluas wawasan global, serta mengasah kompetensi kerja lintas budaya.

Wakil Rektor III UMUS, Dr. Mohammad Hasdar, M.Sc., Ph.D., menyampaikan apresiasi atas capaian tersebut. Dalam keterangannya, ia menyatakan bahwa program magang internasional merupakan bagian dari implementasi nyata program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di UMUS.

“Program ini menunjukkan bahwa mahasiswa UMUS mampu bersaing di panggung internasional. Kami bangga dan terus mendorong peningkatan kompetensi global sebagai bagian dari pendidikan tinggi berbasis mutu dan dampak nyata,” ujarnya.

Apresiasi serupa juga disampaikan oleh Rektor UMUS, Dr. Roby Setiadi, S.Kom., MM., yang menilai bahwa pencapaian mahasiswa ini merupakan hasil dari kerja keras dan keberanian dalam menantang batas kemampuan diri.

“Saya mengapresiasi kerja keras, semangat, dan keberanian para mahasiswa yang telah berani melangkah ke tingkat global. Ini adalah bukti bahwa mahasiswa UMUS memiliki daya saing yang tinggi. Semoga pengalaman magang ini menjadi awal dari kiprah internasional mereka, sekaligus menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya,” tegasnya.

Rektor juga menegaskan bahwa capaian ini merupakan wujud nyata komitmen UMUS dalam membangun Kampus Berdampak — sebuah visi strategis yang menempatkan mahasiswa sebagai agen perubahan yang mampu memberikan kontribusi nyata, baik di level lokal, nasional, maupun global. UMUS terus memperkuat ekosistem pendidikan yang adaptif, inovatif, dan berorientasi masa depan melalui program magang, kolaborasi industri, dan internasionalisasi kampus.

Bagi mahasiswa yang belum berhasil lolos pada gelombang kedua ini, UMUS tetap membuka peluang dan mendorong untuk mengikuti seleksi perusahaan mitra lainnya dalam jaringan kerjasama internasional kampus. Kampus juga memberikan dukungan penuh dalam hal pelatihan, pendampingan, dan motivasi agar setiap mahasiswa dapat berkembang secara optimal.

Dengan capaian ini, UMUS Brebes semakin menegaskan eksistensinya sebagai perguruan tinggi yang tidak hanya fokus pada pencapaian akademik, tetapi juga pada kebermanfaatan dan dampak nyata bagi masyarakat dan dunia kerja global.

UMUS Menggebrak! Teater Brambang “Hidup” dalam Virtual Reality, Perkuat Budaya Jalawastu di Era Digital

Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes kembali menunjukkan komitmennya dalam mengintegrasikan inovasi teknologi dengan pelestarian budaya lokal. Melalui kegiatan Virtual Reality (VR) Apresiasi Drama bertajuk “Saling Menggerakkan Empati dan Emosi di Jalawastu”, UMUS menyematkan Teater Brambang sebagai media pembelajaran berbasis kearifan lokal yang adaptif di era digital.

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Drs. Ghufroni, M.Pd, dosen sekaligus pegiat budaya, bersama tim dosen Elinda Umisara, M.Pd dan Ali Sofyan, ST, M.Kom. Program ini merupakan bentuk implementasi hasil penelitian dari skema Hibah Penelitian Fundamental yang didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) UMUS.

Acara yang diselenggarakan di kawasan adat Jalawastu ini dihadiri berbagai pihak, termasuk Bapak Wisto Widodo atau yang akrab dikenal sebagai Keliwon Suryajaya selaku tokoh adat setempat, para warga Jalawastu, mahasiswa, serta sejumlah dosen UMUS. Hadir pula Apito Lahire, sastrawan yang turut memberikan perspektif sastra dalam konteks penguatan narasi budaya lokal. Kehadiran Sinok dan Sitong Kabupaten Brebes semakin memperkuat misi kegiatan ini untuk mengangkat local wisdom Jalawastu agar lebih dikenal di kancah nasional bahkan internasional.

UMUS di bawah kepemimpinan Dr. Roby Setiadi, S.Kom., MM telah menjalin kerja sama strategis melalui Memorandum of Understanding (MoU) sejak 2018 dengan berbagai pihak, termasuk komunitas adat Jalawastu, guna mendukung program pelestarian budaya yang terintegrasi dengan pengembangan pendidikan tinggi. Kolaborasi ini menjadi fondasi kuat bagi berbagai inisiatif akademis berbasis kearifan lokal yang dilaksanakan secara berkelanjutan.

Menurut Drs. Ghufroni, M.Pd, penyematan Teater Brambang dalam format VR tidak hanya menjadi sarana inovatif untuk mengapresiasi seni drama, tetapi juga menjadi media efektif dalam membangun empati dan mengelola regulasi emosi generasi muda. “Kami ingin karya budaya lokal tidak hanya berhenti sebagai warisan, tetapi juga bertransformasi menjadi bagian dari literasi global yang relevan dengan perkembangan teknologi,” ujarnya.

Melalui sinergi antara teknologi, seni, dan kearifan lokal, UMUS berharap program ini dapat menjadi model pengembangan pembelajaran kreatif berbasis local wisdom yang mampu meningkatkan citra Jalawastu sebagai destinasi budaya berkelas dunia, sekaligus memperkuat posisi UMUS dalam mendukung penguatan karakter mahasiswa melalui inovasi akademik yang kontekstual.

KKN UMUS Hadirkan Program Berdampak: Gerakan Hijau Desa Kalisari melalui Penanaman Pohon

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes menunjukkan komitmen nyata menghadirkan program KKN berdampak dengan melaksanakan kegiatan penanaman pohon di Desa Kalisari, Kecamatan Losari, Kab. Cirebon, Jumat, 1 Agustus 2025. Program ini tidak sekadar simbolis, tetapi menjadi langkah strategis untuk membangun kesadaran ekologis dan menjaga kelestarian lingkungan desa.

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah desa. Kepala Desa Kalisari, Kuwu Mashuri, bersama perangkat desa hadir langsung di lokasi penanaman. Dalam sambutannya, Kuwu Mashuri mengapresiasi upaya mahasiswa UMUS.

“Penanaman pohon ini adalah investasi jangka panjang yang bermanfaat bagi generasi mendatang. Kami berharap program KKN berdampak seperti ini dapat berkelanjutan,” ujarnya.

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN UMUS, Badrun, menegaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan implementasi nyata dari tridharma perguruan tinggi, khususnya pengabdian masyarakat yang berbasis keberlanjutan. “Program KKN berdampak tidak berhenti pada penanaman, tetapi dilanjutkan dengan pendampingan masyarakat agar terbentuk budaya merawat lingkungan,” ungkapnya.

Mahasiswa KKN juga merancang tindak lanjut berupa edukasi lingkungan, pelatihan pengelolaan sampah organik, serta pemanfaatan pekarangan rumah warga untuk penghijauan. Semua langkah ini menjadi bagian dari Gerakan Hijau Desa Kalisari yang diharapkan dapat menjadi model praktik baik (best practice) KKN UMUS dalam pemberdayaan desa.

Program KKN berdampak ini mencerminkan sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah desa, dan masyarakat dalam mewujudkan desa hijau yang produktif dan lestari. 

KKN UMUS Ubah Limbah Plastik Jadi BBM di Desa Karangmoncol Pemalang

 Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) kembali menghadirkan inovasi nyata bagi masyarakat. Melalui kegiatan pelatihan bertajuk “Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Bahan Bakar Minyak”, tim KKN yang ditempatkan di Desa Karangmoncol, Kabupaten Pemalang, berhasil memberikan solusi praktis sekaligus edukatif bagi pengelolaan limbah plastik.

Pelatihan ini diikuti oleh masyarakat Desa Karangmoncol dan para pegiat lingkungan yang sebelumnya telah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pemalang. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran lingkungan sekaligus mendorong ekonomi sirkular melalui inovasi pemanfaatan limbah.

Prof. Dr. Pranoto, M.Sc., sebagai pemateri utama, memaparkan secara rinci proses konversi sampah plastik menjadi bahan bakar minyak. Menurutnya, teknologi pyrolysis yang digunakan bukan hanya mampu mengurangi volume sampah, tetapi juga menghasilkan produk energi alternatif yang bernilai guna.

Turut hadir dalam kegiatan ini Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Abdul Bashar, M.TP., Kepala Desa Karangmoncol, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Karangmoncol, serta DPL KKN yang mendampingi mahasiswa dalam pelaksanaan program.

Kepala Desa Karangmoncol menyampaikan apresiasinya atas kontribusi UMUS dalam memberdayakan masyarakat. “Kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah desa, dan masyarakat untuk mengatasi persoalan lingkungan dengan pendekatan teknologi tepat guna,” ujarnya.

DPL Abdul Bashar, M.TP., menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan tidak berhenti pada tahap pelatihan, tetapi berlanjut pada implementasi berkelanjutan. “Kami berharap masyarakat dapat mengembangkan keterampilan ini menjadi usaha produktif yang memberi nilai tambah ekonomi,” ungkapnya.

Program KKN UMUS ini sejalan dengan visi perguruan tinggi dalam membangun kesadaran lingkungan, inovasi teknologi, dan pemberdayaan masyarakat desa. Dengan keberhasilan ini, Desa Karangmoncol berpotensi menjadi percontohan pengelolaan limbah berbasis energi terbarukan di Kabupaten Pemalang.

FKIP UMUS Jalin Kerja Sama Strategis untuk Peningkatan Sumber Daya Manusia Unggul Menuju Indonesia Emas 2045

Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) melalui Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) terus menunjukkan komitmennya dalam penguatan mutu pendidikan tinggi. Salah satu langkah nyata diwujudkan melalui jalinan kerja sama strategis dengan Prof. Sitti Hartinah, akademisi terkemuka di bidang pendidikan FKIP Universitas Pancasakti Tegal

Kerja sama ini secara khusus diarahkan pada pengembangan dan implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Melalui kemitraan ini, FKIP UMUS berupaya memperluas jejaring akademik, meningkatkan kualitas riset dosen dan mahasiswa, serta menghadirkan program pengabdian yang kontekstual dan berdampak langsung bagi masyarakat.

Dekan FKIP UMUS, Didik Trisetyoko, M.Pd., menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan bagian dari strategi institusional dalam mendukung agenda besar nasional, yakni Indonesia Emas 2045. Menurutnya, pencapaian visi tersebut menuntut kehadiran sumber daya manusia (SDM) yang unggul, adaptif terhadap perubahan, serta memiliki daya saing global.

“Kami percaya bahwa sinergi antarlembaga pendidikan tinggi adalah kunci akselerasi peningkatan kualitas SDM. Melalui kerja sama ini, kami ingin menghadirkan model kolaboratif yang dapat direplikasi oleh perguruan tinggi lain di Indonesia,” ungkap Didik saat ditemui di Gedung FKIP UMUS, Brebes.

Prof. Sitti Hartinah dalam kesempatan yang sama juga menegaskan pentingnya membangun ekosistem akademik yang dinamis dan transformatif. Ia menyebut bahwa kolaborasi ini dapat menjadi wahana bagi dosen dan mahasiswa untuk saling belajar, berbagi praktik baik, dan membangun inovasi berbasis kebutuhan lokal dan nasional.

Dengan adanya kerja sama ini, FKIP UMUS berharap dapat memperkuat peran strategisnya dalam mencetak pendidik profesional dan pemimpin masa depan yang mampu menjawab tantangan zaman, serta menjadi kontributor aktif dalam pembangunan bangsa berbasis ilmu pengetahuan dan nilai-nilai kebangsaan. 

× Penerimaan Mahasiswa Baru 2025